Part 14

181 4 0
                                    

Andrean menatap pintu rumah di depan nya sebelum ia mengetuk pintu itu. Ada rasa ragu saat tangan nya ingin mengetuk pintu rumah itu.

Tok.. Tokk.. Tokk

"SEBENTAR" Teriak seseorang dari balik pintu itu.

Setelah pintu rumah itu terbuka. Andrean tersenyum tipis menatap orang yang berada di depan nya ini.

"Lo?"

Andrean mengangguk "Ada yang mau gue bicarain"

Rian mengangguk lalu mempersilahkan Andrean masuk kedalam rumah nya. Andrean langsung duduk di sofa ruang tamu Rian. Sedangkan Rian pergi kedapur untuk mengambil minuman untuk Andrean.

"Jadi mau ngomong apa?" setelah Rian duduk di depan Andrean sambil menaruh minuman kaleng di depan Andrean.

Andrean menatap Rian serius membuat Rian mengernyit bingung.

"Gue mau ngomong tentang nessa" ucap Andrean membuka suara

Rian membenarkan posisi duduk nya saat mendengar nama Vanessa "Nessa?" heran Rian dan Andrean mengangguk.

"Gue mau minta maaf sama lo" kata Andrean

"Maaf untuk apa?" heran Rian

Andrean menghela nafas lalu menceritakan semua kejadian saat di mana Joshua menantang nya untuk bermain basket dan membuat kesepakatan konyol sampai akhirnya Joshua kalah dan tidak terima dengan kelalahan nya. Sampai akhirnya Joshua mengucapkan kalimat yang menjijikan itu. Dan Andrean juga menceritakan tentang Alan yang menghajar Joshua habis-habisan saat Joshua merendahkan Vannesa.

"Alan?"

Andrean mengangguk "Iya, dia kehilangan kendali banget waktu Joshua bilang itu"

"Kenapa dia mau repot-repot ngelakuin itu, padahal dia juga pernah buat nessa sakit hati sama perkataan nya" kata Rian dengan nafas yang memburu

Andrean mengedikkan bahunya acuh lalu meneguk minuman nya.

"Lo gak perlu minta maaf, malahan gue makasih sama lo karena selama gue gak ada lo selalu jagain nessa" ucap Rian

"Santai aja, nessa juga bagian dari hidup gue" balas Andrean sambil memainkan ponsel nya.

Andrean berdiri lalu menepuk bahu Rian sekilas "Gue balik, mau kenemu nessa"

Rian ikut berdiri dan mengantar Andrean sampai depan pintu rumah nya.

"Awas lo macem-macemin sepupu gue" ucap Rian posesif membuat Andrean terkekeh.

"Percaya aja sama gue, duluan" ucap nya lalu menutup kaca helm dan langsung mejalankan motornya.

****

Vannesa berguling uring-uringan di atas tempat tidur nya. Ia merasa bosan karena dari pulang sekolah tadi ia hanya menghabiskan waktu di dalam kamar nya.

Vannesa masih memikirkan apa yang di lihat nya di parkiran tadi saat dirinya dan Rian akan pulang.

"Kira-kira dia mau ngelakuin apa ya?" tanya nya pada diri sendiri.

Pintu kamar Vannesa di ketuk oleh seseorang. Vannesa langsung beranjak dari kasur nya dan berjalan kearah pintu kamar nya.

"Kenapa bi?" tanya nya saat melihat bibi pembantu di rumah nya

"Itu non, di bawah ada den Andrean" kata bibi sopan.

Vannesa langsung tersenyum saat mendengar nama Andrean "bilang ke dia tunggu 5 menit ya bi"

Bibi mengangguk lalu permisi kepada Vannesa ingin menemui Andrean dan sekalian membuatkan minumam.

Sekitar limat menit Vannesa berada di dalam kamar nya untuk mengganti pakian. Ia segera bergegas turun kelantai bawah untuk menemui Andrean.

Ketika Aku Terlambat Menyadari CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang