Part 7

132 3 0
                                    

"Alan" panggil seorang perempuan dari balik pintu kamar Alan.

Alan yang mendengar suara perempuan itu tersenyum cerah dan langsung berlari dengan semangat ke arah pintu nya untuk membukakan pintu kamar.

"NANDINI" Teriak nya sambil memeluk Nandini.

Nandini tersenyum malu dan membalas pelukan Alan. Alan melepas pelukan nya dan mencubit gemas pipi Nandini

"Ihhh Alan sakit" rajuk Nandini membuat Alan terkekeh

"Abis nya kamu ngegemesin bangettt sih" kata Alan yg membuat pipi Nandini merona

"Masukk sini" Nandini mengangguk lalu mengikuti Alan dari belakang. Ia duduk di kasur Alan sedangkan Alan duduk di sofa dekat jendela nya.

"Kamu kesini naik apa?" tanya Alan

"Taksi yang"

Alan mengangguk lalu berjalan ke arah Nandini dan duduk di samping gadis nya

"Nanti pulang nya aku anter ya" ucap Alan

"Iya, jalan yuk lan"

"Kemana?"

"Terserah kamu aja, yang penting Jalan"

"Yaudahh ayok" Nandini tersenyum cerah saat Alan menggandeng tangan nya keluar kamar.

Setelah sampai di bawah Alan celingak-celinguk mencari keberadaan mama nya untuk meminta izin. Tetapi ia tidak melihat tanda-tanda kalau mama nya sedang ada di rumah.

"Mama kemana ya?" tanya nya sambil menoleh ke arah Nandini

"Tadi ada lan, tapi gak tau sekarang kemana" jawab Nandini

"Hm, ya udah dehhh ntar aku telpon aja mama buat minta izin"

Nandini tersenyum sambil mengangguk. Lalu Alan berjalan lebih dulu untuk membuka pintu rumah nya tetapi seruan Nandini membuat nya menoleh

"Alan" panggil Nandini

"Iya sayang?"

"Gandeng" Alan tersenyum lalu berbalik menghampiri Nandini dan menggandeng tangan Nandini.

****

"Woiiii!"

"Astaqfirullah gue kaget" pekik Vannesa yang membuat Rian terbahak

"Lagiiian ngelamun aja" Vannesa hanya mendengus lalu kembali menatap kedepan. Rian yang melihat itu bingung sendiri kenapa Vannesa seperti itu. Tidak biasanya bukan? Seorang Vannesa mendadak menjadi orang pendiam.

Sebuah ide terlintas di otak cerdas Rian untuk menjahili Vannesa. Ia tersenyum mengerikan memandang kearah Vannesa. Lalu ia menggeser duduk nya menjadi lebih dekat kearah Vannesa. Vannesa yang mulai merasa ada hawa tidak bagus menolehkan kepala nya ke arah Rian.

"Lo ngap.."

Cup

Rian mengecup pipi kiri Vannesa yang membuat Vannesa berteriak heboh.

"AHHHHH RIAN KAMPRET!" sedangkan Rian sudah lari sambil tertawa terbahak-bahak karena berhasil mengerjai Vannesa

"SEPUPU DURHAKA"

"WOIIII JANGAN LARI LO"

"RIAAAAAAAAN"

"Vannesa" panggil seseorang yang membuat Vannesa menghentikan aksinya mengejar Rian. Vannesa menoleh kebelakang dan tersenyum mengembang saat melihat seorang lelaki sedang menatap nya sambil tersenyum

"ANDREAN!" Teriaknya lalu berlari ke arah Andreann

"Haiii" sapa Andrean yang masih tersenyum

Andrean nambah ganteng aja batin Vannesa yang membuat dia tertawa geli

Ketika Aku Terlambat Menyadari CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang