Part 18

89 3 1
                                    

Di saat semua nya sedang sibuk dan khawatir mencari keberadaan Vannesa. Dan disinila Vannesa, sedang duduk di dalam perpustakaan sambil membaca buku dan menyumpal telinga nya dengan headset.

Vannesa nampak tenang membaca buku, ia tidak bergeming sama sekali. Bola mata nya hanya bergerak kekanan dan kekiri mengikuti bagian barisan yang sedang ia baca.

Pintu perpustakaan terbuka dan menampilkan sosok perempuan yang mempunyai rambut sebahu. Badan nya agak berisi tetapi tidak terlalu tinggi. Ia berjalan menghampiri Vannesa yang masih tampak focus dengan buku yang sedang ia baca.

"Nessa" panggil perempuan itu sambil memegang bahu Vannesa.

Vannesa mendongak dan tersenyum kearah perempuan itu. Vannesa menutup buku nya dan melepas headset nya lalu ia berdiri dan memeluk perempuan itu.

"AHHHHHH TIARA, GUE KANGEN BANGET SAMA LO" Pekik Vannesa hebohh.

Tiara menoyor kening Vannesa pelan yang membuat Vannesa menggerutu.

"Jangan teriak ogeb, ini perpustakaan" kata Tiara membuat Vannesa cengengesan.

"Abis nya gue kangen sama lo" balas Vannesa sambil mengguncang tubuh Tiara lagi.

"Lebay dehhh, baru juga pergi satu minggu" cibir Tiara.

"Satu minggu lama tau, ada 7 hari" Tiara memutar mata nya malas.

"Serah lo ness serah" Vannesa terkikik geliii melihat Tiara.

Iya, Tiara memang pergi ke Jogjakarta selama satu minggu. Karena paman nya yang berada di jogja menikah jadi mau tidak mau Tiara harus meninggalkan sekolah dan ikut keluarga nya ke jogja.

"Lo ngapain disini sendirian?" tanya Tiara

"Ya baca buku la, masa jualan siomay!" ketus Vannesa.

"Gue juga tau kali! Maksud gue kenapa lo sendirian? Rian mana? Biasanya kan dia nemenin lo terus?" Vannesa menepuk kening nya. Ia baru teringat dengan Rian. Astaga pasti Rian sangat mengkhawatirkan nya.

"Ya ampun gue lupa ngasih tau Rian kalo gue di perpus. Pasti khawatir banget tu anak" ucap Vannesa panik

Vannesa mengambil buku di atas meja dan menaruh nya kembali ketempat asal di mana dia mengambil nya tadi. Lalu Vannesa menarik tangan Tiara untuk keluar dari perpustakan dan segera mencari keberadaan Rian.

****

Bruk

Pintu ruangan di hantam dengan keras sehingga membuat semua yang berada di dalam ruangan itu menatap tajam kearah lelaki yang sedang di selimuti oleh emosi.

Lelaki itu mengepalkan tangan nya kuat. Rahang nya mengeras dan tatapan nya sangat menusuk. Ia mengedarkan pandangan nya untuk mencari keberadaan orang yang sedari tadi ia cari tetapi tidak ada tanda-tanda bahwa orang itu ada di ruangan ini.

"DIMANA CLARA?!" Teriak lelaki itu. Alan

Tidak ada yang menjawab.

"GUE TANYA SEKALI LAGI SAMA KALIAN, DIMANA CLARA?!"

"Ada apa Alan?" ucap seorang perempuan dari balik punggung Alan.

Alan membalikan badan nya dan melihat Clara yang sedang tersenyum sinis.

"Di mana lo sembunyiin Vannesa?" ucap Alan dengan penuh penekanan. Clara terkekeh mumbuat Alan menatap nya tajam.

"Vannesa?" kata Clara "gak salah lo nanyain vannesa sama gue?" sambung Clara.

"Lo udah culik dia kan!" tunding Alan sambil menunjuk wajah Clara.

"Hahahahah, Alan-Alan. Kenapa? Lo khawatir sama Vannesa?" kata Clara tersenyum miring.

Ketika Aku Terlambat Menyadari CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang