lima puluh lima

27 8 0
                                    

Teruntuk kamu, orang yang selalu kunanti

Perlu menunggu satu minggu agar kita dapat bertemu. Namun rasanya seperti bertahun-tahun.

Menunggu pagi menjadi siang, siang menjadi sore, sore menjadi malam, dan hari ini menjadi hari esok.

Aku tidak tahu apakah bertemu denganmu kembali merupakan anugerah terindah atau justru malapetaka terbesar.

Sejujurnya aku belum siap jika banyak hal tentangmu yang belum aku dengar justru akan kudengar pada hari itu. Karena terkadang, tidak semua berita yang disampaikan kepadaku adalah berita manis yang bisa membuat harapanku melambung tinggi. Terkadang itu semua hanyalah informasi menyayat hati.

Entah kamu yang bertukar pesan dengan orang lain di saat aku selalu menunggu pesanmu. Entah kamu yang tertawa bersama dengan orang lain di kala aku selalu berharap bisa tertawa bersamamu. Entah kamu menghabiskan waktu liburanmu bersama orang lain dan akhirnya mengabaikanku.

Aku tidak siap mendengar semua kabar itu.

Karena pada dasarnya, aku menunggu kabar rindumu kepadaku, bukan kabar bahagiamu dengan orang lain.

Tertanda,
Gadis biasa yang terlalu banyak berharap kepadamu

KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang