delapan puluh empat :: selamat tinggal

23 5 0
                                    

Teruntuk kalian, pelangi di badaiku.

Sebenarnya aku tidak tahu, kata apa yang pantas untuk memulai surat ini. Harus dengan maaf atau terima kasih? Atau dengan pengalaman berkesan?

Ah, terlalu bertele-tele. Surat ini akan kutulis dengan kata awalan,

Hai.

Tiga tahun bukanlah waktu yang lama untukku dan delapan puluh teman bukanlah angka yang kecil bagiku. Berbagai pengalaman kualami saat bersama kalian dan semua pengalaman itu kusimpan rapi di hatiku agar saat aku merindu, aku sedia obatnya.

Ingat? Saat kita dulu bermain bersama di kelas matematika karena diberi jam kosong?

Atau, saat kita bernyanyi bersama di kelas musik karena pelajaran kita sudah selesai?

Atau mungkin, saat kita merayu guru untuk mengundur waktu ujian karena kita merasa belum siap?

Atau, saat kita bekerja sama di bidang olahraga saat ada acara sekolah?

Atau, saat kita menyemangati teman kelas saat dia dilanda masalah?

Terlalu banyak hal yang terjadi selama tiga tahun. Namun aku tahu, aku tidak pernah menyesalinya. Aku mensyukurinya.

Setiap kata yang kalian ucapkan, setiap semangat yang kalian berikan, dan setiap kepedulian yang kalian bagikan, semua itu terukir dengan indah di hatiku.

Mungkin perjalanan kita selama tiga tahun ini bukanlah perjalanan yang lurus dan mulus. Masalah jelas pernah singgah di antara kita. Namun aku tahu, semua itu adalah hal yang membangun, bukan yang justru menghancurkan hubungan pertemanan kita.

Di kesempatan kali ini, aku ingin mengatakan seluruh terima kasihku.

Terima kasih telah menjadi temanku sejak tiga tahun yang lalu.
Terima kasih telah menjadi pendengar yang baik kepada keluh kesahku.
Terima kasih telah menjadi salah satu inspirasiku agar terus mau berjuang.
Terima kasih atas segala apresiasi yang telah kalian berikan kepadaku sehingga aku bisa terus berkembang menjadi orang yang lebih baik lagi.
Terima kasih atas setiap kata semangat yang kalian beri kepadaku, itu semua sangat bermakna.
Terima kasih atas semua saran yang kalian beri, itu semua sangat membantuku.
Terima kasih atas semua teguran yang kalian berikan, walau terkadang menimbulkan goresan kecil di hati, aku sadar, kalian hanya ingin aku dengan versi terbaikku.
Terima kasih atas semua senyum dan tawa yang kalian beri saat aku sedang berusaha untuk membuat kalian bahagia, walau terkadang terdengar terpaksa, aku sadar, kalian hanya ingin aku bahagia.
Terima kasih atas semua hiburan dan lelucon yang kalian beri saat aku sedang bersedih, itu semua sangat menolong.
Terima kasih atas semua kata maaf yang kalian beri saat aku marah walau terkadang itu semua salahku.
Terima kasih atas semua kesabaran kalian saat menghadapi aku dengan segala kekuranganku.
Terima kasih atas segala perhatian yang kalian berikan kepadaku saat aku sakit, sedih, ataupun dilanda masalah.
Terima kasih atas kesediaan kalian saat aku membutuhkan teman.
Dan terima kasih karena kalian telah menjadi kalian di hadapanku dan hal tersebut adalah keindahan untukku.

Dan juga maaf.
Maaf telah menjadi teman yang tidak kalian ingini.
Maaf jika aku pernah mengacaukan perasaan kalian.
Maaf jika aku pernah menyakiti hati kalian, yakinlah, aku tidak bermaksud. Karena aku tahu, aku ingin kalian di versi terbaik kalian.
Maaf jika aku pernah membuat kalian marah dengan perkataan dan perbuatanku.
Maaf jika selama ini aku pernah membuat kalian jatuh dan merasa tidak percaya diri.
Maaf jika selama ini aku berprilaku tidak baik.
Maaf jika selama ini aku selalu membuat kalian tertekan.
Maaf jika selama ini kalian merasa diperintah dan diatur olehku.
Maaf jika selama ini kalian merasa dihakimi olehku.
Maaf jika selama ini aku berbuat jahat kepada kalian, baik dengan perkataan maupun tingkah laku.
Maaf jika sikapku masih kekanak-kanakkan dan membuat kalian risih.
Maaf jika aku masih belum bisa menjadi teman yang baik bagi kalian.

Setiap ada pertemuan, pasti ada perpisahan. Setiap ada awal, pasti ada akhir. Setiap ada senyum, pasti ada tangis. Setiap ada suka, pasti ada duka.

Namun setiap ada kalian, pasti ada kebahagiaan.

Dan untuk kalian ketahui,
Perpisahan bukanlah akhir,
Namun awal perjuangan yang baru,
Kita akan melangkah bersama,
Pergi di jalannya masing-masing,
Namun bukan berarti kita boleh menyerah,
Karena penyesalan dapat datang sewaktu-waktu.

Terima kasih kalian, teman-teman terbaikku.

Tertanda,
Ryoko

KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang