Satu Poin Kebohongan! Tertangkap!!

521 62 8
                                    


HAPPY READING! 😀😀😀

Caught in Lie
Part 04

=================
Kai bukan sosok yang semudah itu menerima info tanpa mencari tahunya sendiri. Apalagi yang memberi info adalah tunangannya sendiri yang tidak akan menyukai siapapun gadis yang saat ini disukainya.

Kai saat ini berada di Busan, tepatnya berada di salah satu desa terkecil di wilayah itu. Gamcheon. Tempat yang diketahuinya sebagai kota kelahiran Kim bersaudara. Ia mendatangi rumah yang disebutkan informannya sebagai rumah mereka tapi sayangnya rumah itu sudah dihuni oleh penghuni baru.

"Akh, kalau yang kau maksud Seokjin dan Soeun, kami pernah bertemu mereka sebelum mereka pindah dari sini. Anak-anak yang malang, setelah insiden kecelakaan orang tua mereka, hidup mereka menderita. Sayang sekali aku banyak anak saat itu jadi tidak bisa menolong, padahal mereka anak-anak yang sangat manis bersikap. Mereka mau melakukan apa saja demi makanan. Tapi tidak lama setelah itu, mereka menghilang. Rumornya mereka diculik mafia, dibunuh untuk diambil organ mereka. Akh, kalau kau ingin tahu tentang mereka, kau bisa tanyakan pada heolmoni yang ada di ujung gang ini, rumah yang sedikit agak kecil berwarna merah, dia yang sering memberi makan gratis Kim bersaudara itu, sebelum mereka menjadi korban culik,"

"Oh, kamsamhamida," Kai menunduk sopan dan pamit untuk cepat-cepat menuju rumah heolmoni yang dimaksud. Kai tidak punya niat memberitahu bahwa Kim bersaudara yang dikira mati itu masih hidup. Kai mendatangi rumah kecil tersebut dan segera menyapa dengan ramah. Anak dari nenek itu memberitahu tujuan kedatangan Kai dan setelah mendengar nama Kim bersaudara itu, sang nenek yang tubuhnya sudah bungkuk itu, menangis, meraung-meraung, memukul-mukul dirinya dan berkata kalau dia bersalah.

"Maaf, ibuku tidak bisa ditanyai jika menyangkut mereka, dia merasa berdosa pada anak-anak itu karena meninggalkannya saat mereka minta dibelikan es krim, setelah kembali kedua anak itu menghilang, tidak ditemukan di desa kecil ini, kami sudah mencari kemanapun, tapi anak-anak itu tidak ada. Katanya sih menjadi korban penculikan anak-anak untuk diambil organnya,"

"Akh, sayang sekali," Kai merasa menyesal telah membuat nenek itu terluka dengan rasa bersalahnya. "Sekali lagi, aku minta maaf," Kai membungkukkan badannya dengan sikap sopan.

"Tapi, kenapa kau menanyakan mereka? apa mereka masih hidup?"

"Aku tidak tahu," Kai tersenyum. Tidak ingin menambah beban pikiran mereka dengan info yang ia punya. "Kalau gitu, aku permisi Ahjumma,"

"Ah, tunggu," Ahjuma bertubuh pendek itu menahan sebelum Kai pergi. "Jika kau tahu tentang mereka, dan mereka masih hidup, katakan pada mereka, heolmoni menunggu mereka, dia ingin bertemu mereka sebelum mati, jika tidak, matinya tidak akan tenang, katanya,"

"Akan kuingat, aku permisi Ahjuma,"

Kai yang berada di mobil sedannya menyeka air mata di sudut matanya. Tidak bisa membayangkan jika nasib Kim bersaudara itu menimpa dirinya di masa kecil, pastilah sangat menakutkan. "Kim Seokjin," ucapnya sambil meremas setirnya dengan kuat. "Aku janji akan membahagiakan adikmu, jika kau mengizinkanku,"

Ia melajukan mobilnya, kembali ke Seoul.

===============

Dengan langkah ragu-ragu Kim Soeun memasuki ruangan yang disebut ruang klub Lucky or Not. Kim Soeun sendiri tidak habis pikir kenapa klub itu bisa ada di sekolahan elit. Klub yang menurutnya sangat tidak berguna. Dari namanya saja sudah ketahuan apa saja kegiatan di dalamnya.

"Annyeonghaseo," Kim Soeun menyapa beberapa orang yang berada di dalam ruangan yang tampak berisik itu. Semuanya namja. Ada yang bermain game dengan laptopnya masing-masing dan ada yang melakukan hal gak berguna dipojok kiri. Mereka mencabut bulu kaki lawan. Soeun bergidik dan merasa geli sendiri melihatnya. Sementara dimana Taehyung?. Ia memutar tubuhnya dan terkejut melihat Taehyung sedang bermonolog melakukan dua peran yang dimainkannya. Ini untuk pertama kalinya dia melihat Taehyung seperti itu.

CAUGHT IN LIE [KTH ❤ KSE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang