Cemburu

568 63 3
                                    

Note Author : 🙇‍♀️🙇‍♀️🙇‍♀️🙇‍♀️ Makasih banyak untuk pembaca yg kasih bintang, bikin bintang di atas kepala author ikut bertebaran. Indah sekali. 😙😙😙
============================
Happy Reading!!!!

Caught In Lie
Part 05
=========================

"Kyaa, Eonnie!!!," Soeun begitu senang melihat kakak sepupunya itu dan langsung merangkulnya dengan erat. Sementara itu, Seokjin menghampiri manager restoran dan meminta ijin membawa keluar Jinyi sebentar, dengan kompensasi bayaran tentunya. Sayang sekali memang, Jinyi harus bekerja keras juga di hari minggu demi mengumpulkan uang banyak untuk keluarganya.

Seokjin ingin membantu ekonomi pamannya tapi sang paman, pria yang sangat keras kepala, dan tahu uang yang didapatkannya dari hasil menipu. Mereka bertiga kemudian segera keluar dari restoran itu. Seokjin tersenyum melihat kegugupan adik semata wayangnya berkurang setelah bertemu sepupu mereka.

"Apa kau sudah punya pacar, eonnie?" tanya Soeun kepo.

"Belum, tapi aku punya gebetan, dan dia sangat cool,"

"Lebih dingin mana sama kulkas?" sela Seokjin.

"Oppa, ini obrolan yeoja, jangan masuk," Soeun dan Jinyi protes bareng dengan canda garing Seokjin.

"Aih, sekarang aku punya dua boneka lucu," Seokjin menatap gemas.

"Eonnie, siapa orang itu?" Soeun mengabaikan kakaknya.

"Dia kuliah ditempat yang sama dengan Seokjin oppa, aku sengaja kerja di depan kampus agar bisa melihatnya, kadang dia makan disana sama teman-temannya,"

"Bohong ah, kalau gak ada foto," Soeun cemberut. Jinyi tertawa dan segera mengeluarkan hapenya lalu memperlihatkan foto dalam galerinya. "Wuaaah," Soeun terkagum melihat isi hape sepupunya hanya berisi wajah gebetannya itu saja. "Eonnie, bukan cuman cool, senyumnya bikin.......diabetes," Soeun meniru gummy smile gebetan sepupunya itu.

"Makanya dia dipanggil Suga, Min Suga," Jinyi merasa bangga.

Mendengar nama itu membuat Seokjin langsung mengambil hape Jinyi dari tangan Soeun dan benar saja, Min Suga gebetan sepupunya adalah mahasiswa kurang ajar yang membuat kampus menjadi tidak menyenangkan dimatanya.

"Lupakan orang ini, kau harus menghapusnya," Seokjin mencoba menghapus foto-foto itu dan Jinyi segera merebut hapenya. Soeun bantu sepupunya dengan menahan tubuh tinggi kakaknya. "Jangan seenaknya, kenapa oppa tiba-tiba marah," rungut Jinyi sambil memasukkan hapenya ke tas selempangnya.

"Oppa, kau keterlaluan," Soeun ikut cemberut.

Seokjin mendecak sebal ditentang gadis-gadis yang disayanginya itu. Lalu handphonenya berdering dan ia segera mengangkatnya untuk bicara dengan Taehyung. Soeun jadi teringat telepon semalam dan ia belum ada niat melaporkannya. Ia tidak ingin konsentrasi Seokjin terpecah antara misi dan membayar perbuatan mereka di masa lalu.

"Odhiga?" Suara bass Taehyung terdengar jelas ditelinganya.

"Dalam perjalanan, kau, sudah ada di tempat pertemuan?"

"Hmm, keluargamu ada disini, tadi aku mengajakmu pergi bareng, kenapa menolak?"

"Ah, itu," Seokjin melihat Yoon Jinyi yang melanjutkan obrolan dengan Soeun. "Taera mau ketemu temannya dulu, mereka saling kenal waktu di Jepang,"

Taehyung merapatkan giginya dengan perasaan kesal. Kebohongan baru lagi. Hong Taera punya teman? Yang benar saja. Siapa yang mau berteman dengan anak jahat itu. "Cepatlah, mereka sudah menunggu," decaknya lalu menutup hapenya.

"Oke," Seokjin segera menutup hapenya. "Kau sudah siap Sso?"

Kim Soeun hanya menatap ragu dan Yoon Jinyi segera menggenggam tangannya dengan erat. "Tidak apa, aku berada di luar menunggu kalian, jangan gugup Sso, kasihan oppa kalau kau gugup,"

CAUGHT IN LIE [KTH ❤ KSE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang