19

2K 180 8
                                    

Bagus. Bagus sekali. Baekhyun tak dapat tertidur. Ia hanya mengerjap-ngerjapkan matanya sedari tadi. Entah kenapa kejadian kemarin terus menerus terulang di otaknya. Otaknya seperti terus me-rewind kejadian tersebut.

Jangan kira hanya Taeyeon saja yang gugup. Baekhyun sendiri gugup bukan main kala itu. Wajahnya kembali memerah mengingat ketika ia mencium Taeyeon dan Taeyeon yang balas menciumnya.

Seketika, Baekhyun terduduk di kasurnya. Ia mengacak rambutnya, "Ahhh ... apa yang kemarin kupikirkan?"

Baekhyun tak tahu apa yang merasukinya. Ia hanya melihat Taeyeon yang sangat cantik saat itu ketika melihat bintang-bintang dan ... membuatnya ingin mencium yeoja itu. Baekhyun mengusap wajahnya kasar.

Xiumin yang berada di kasurnya terbangun, "Baekhyun-ah, kau masih terbangun?"

Baekhyun mengedipkan matanya, "Ah, mianhae, hyung, aku membangunkanmu, ya?"

"Aniyo ... kau tak apa-apa? Kau sakit? Wajahmu agak merah,"tanya Xiumin sambil duduk di kasur Baekhyun.

Baekhyun menggeleng. Ia butuh seseorang untuk menjadi pendengar. Ia menatap Xiumin dengan waktu yang cukup lama, "Hyung, bagaimana kalau ..."

Cklek!

"Baekhyun-ah!"sapa Chen dan Chanyeol yang tiba-tiba memasuki kamar Baekhyun dan Xiumin.

Baekhyun berjengit.

"Eoh, waeyo?"tanya Chen.

"Yak! Bagaimana kencanmu kemarin?"tanya Chanyeol.

Baekhyun menelan ludahnya. Xiumin berkata, "Kalian mengganggunya. Tadi dia baru saja ingin mengatakan sesuatu,"

"Katakan apa?"tanya Chen lagi.

Baekhyun menatap Chen dan Chanyeol yang sudah duduk manis di kasurnya, "Kalian sedang apa?"

Chanyeol memgangkat bahunya, "Mendengarkan,"

"Hhhh ... baiklah ..."lirih Baekhyun. Ia benar-benar tak tahu harus mulai darimana, "Apa yang akan kalian lakukan ketika kalian terus menerus mengingat suatu kejadian dan tak bisa melupakannya?"

Mereka terdiam. Baekhyun pun menunggu jawaban mereka.

"Apa kejadian itu berkesan?"tanya Xiumin.

"Sangat."

Chen melipat kedua tangannya, "Kalau aku ... pasti tak akan menghapusnya dari ingatan dan akan menyimpannya di file 'Kenangan Berharga' yang ada di loker otakku,"

Chanyeol mendengus tertawa, "Otakmu sungguh luar biasa,"

"Tapi kemarin aku tidak memikirkannya sama sekali! Dan entah kenapa, hari ini aku baru ingat dan terus menerus mengingatnya!"protes Baekhyun.

"Kemarin kan, kita cukup sibuk. Wajar saja kau tak ingat. Kan, kemarin kau lelah,"kata Chen.

"Memang kenapa kau menanyakan itu?"tanya Xiumin pada Baekhyun.

Baekhyun terdiam, "Hanya saja ... ufff ..."ia mengusap wajahnya.

"Ceritakan saja. Kami tak akan tertawa,"ucap Chanyeol.

"Aku tak mempercayaimu,"kata Baekhyun.

"Yak!"

Baekhyun menghela napasnya. Baiklah, ini hanya bercerita. Tak apa, ia tak akan mendapatkan suatu hukuman hanya dengan bercerita sesuatu.

"Ahhhh! Kenapa sangat sulit menceritakannya?"Baekhyun menangkupkan wajahnya di tangannya.

"Ayolah, ceritakan saja, tak apa,"Xiumin mengusap punggung Baekhyun.

The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang