33

2.2K 183 12
                                    

Taeyeon menghela napasnya. Ini dia, "Tentang apa yang kau tanyakan ... aku ..."

Baekhyun berkedip.

Taeyeon mengigit bibirnya. Ia sebenarnya masih ragu, "Argh ...!"ia mencengkeram kepalanya.

Baekhyun mendekati Taeyeon dan melepaskan cengkeraman tangan Taeyeon dengan lembut, "Taeyeon-ah, tidak apa kalau kau tak mau memberiku kesempatan, aku hanya ... penuh dengan harapan dan ... khayalan bahwa ... kau dan aku akan kembali bersama ...,"

Taeyeon menatap Baekhyun. Matanya berkaca-kaca, "Aku tak tahu ...,"

Ya, Taeyeon dipenuhi oleh ketakutan akan traumanya. Ia tak ingin kembali dihujat oleh banyak orang. Ia ingin menjalani hidupnya dengan santai.

"Sejujurnya perasaanku padamu masih sama seperti dulu ... tak pernah seharipun berubah. Aku hanya berusaha melupakanmu dan mencoba menghilangkan perasaanku, tapi, tapi, itu tidak semudah yang aku inginkan. Setiap aku melihat SNS-ku, aku melihat fotomu terus-menerus dan itu selalu membuatku merindukanmu,"tangis Taeyeon, "Aku kecewa, sedih, dan marah ketika tahu kau ingin jaga jarak denganku. Aku tak tahu apa yang kau pikirkan. Kau egois saat itu!"

Baekhyun terdiam saja. Ia membiarkan luapan kesedihan Taeyeon kepadanya. Memang ini salahnya. Ia yang memutuskan, ia yang menyesal juga.

"Aku selalu berpikir, apakah hubungan kita masih akan baik-baik saja? Senyum yang aku berikan kepadamu adalah senyum palsuku. Mungkin aku tersenyum di depanmu, tapi ketika kau tak ada, aku menahan tangisku agar tak keluar. Aku tak pernah bisa melupakan memori kita bersama,"lanjut Taeyeon, "Dan aku juga berpikir, apakah kau merasakan hal yang sama sepertiku? Aku selalu berkata aku baik-baik saja kepada memberku, tapi tentu saja aku tidak baik-baik saja,"

Baekhyun terenyuh. Sebesar itukah dampak keegoisannya kepada Taeyeon?

"Aku sangat sangat ingin kembali bersamamu, tapi aku takut. Orang-orang ... mereka menilai kita ... aku lelah dengan semua hujatan itu, kau tahu? Meski aku sudah berusaha tegar dan tidak memedulikan mereka, tetap saja,"Taeyeon mengusap air matanya, "Tapi ... kau tahu aku sangat menyayangimu,"ia memegang pipi Baekhyun.

"Tak bisakah ... kita rahasiakan ini?"tanya Baekhyun sedih.

"Cepat atau lambat mereka akan segera tahu,"jawab Taeyeon.

"Taeyeon, aku tak bahagia ..."

Taeyeon terdiam.

"Selama ini aku juga tak bahagia. Aku pikir hanya aku yang merasa seperti itu. Ternyata kau juga. Aku tak ingat kapan terakhir aku tertawa lepas--"

"Di panggung konser kau tertawa lepas,"

"Tentu saja. Aku harus melakukannya. Apa yang akan fansku pikirkan jika Happy Virus seperti aku terlihat murung? Apalagi jika penyebabnya adalah kau?"

Taeyeon tertawa kecil.

"Maafkan aku karena saat itu aku hanya memikirkan fansku dan diriku saja, tanpa memikirkanmu sama sekali aku langsung memutuskan keputusan sepihak. Dan ... karma memang ada. Aku sangat menyesal setelah itu. Berkali-kali aku mencoba mengirimimu pesan, tapi tidak kulakukan karena aku tak sanggup,"kata Baekhyun, "Tapi, Taeyeon-ah, jika ... jika saja ... maafkan aku yang egois untuk kedua kalinya ... aku bahagia jika bersamamu. Tolong ... berikanlah aku kesempatan kedua,"

Taeyeon menghela napasnya, "Entahlah, Baekhyun-ssi ... aku ..."

"Aku janji, jika kau memberiku kesempatan kedua, aku tak akan membuatmu menangis lagi. Aku tak akan melakukan sesuatu yang membuat kita berdua sengsara. Aku janji, aku akan lebih menyayangimu,"

"Kau benar-benar terdengar seperti menyogokku,"

Baekhyun tertawa, "Benarkah?"

Taeyeon tersenyum, "Baiklah, aku akan memberimu kesempatan kedua karena aku juga ... ingin bersamamu lagi,"wajah Taeyeon semakin memerah.

The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang