09

2.5K 204 4
                                    

Keesokan harinya ...

"Baekhyun-ah, kau kenapa?"tanya Chen yang bingung melihat Baekhyun bangun dengan lemas.

Saat ini mereka tengah berada di hotel di dekat stadion tempat mereka akan melaksanakan konser SM Town. Kenapa di hotel? Agar bisa datang lebih cepat dan tidak akan terjebak kemacetan.

"Dia sedih tidak bertemu dengan Taeyeon noona kemarin,"ucap Chanyeol yang masuk tiba-tiba melewati connecting door.

"Eoh? Tidak bertemu dengannya sehari saja bikin kau begini?"Xiumin muncul dari balik tubuh Chanyeol yang tinggi itu.

Baekhyun menatap mereka semua kesal. Bisa-bisanya mereka menggoda Baekhyun di pagi hari!

"Haisssh ... jinjja ...! Aku tak mau turun kebawah!"Baekhyun kembali tidur dengan menarik selimut sampai ia tenggelam.

"Yak! Baekhyun! Jangan bermain-main! Kita harus sarapan yang banyak agar tidak lesu nanti di konser!"Chen mencoba menarik-narik selimut yang menutupi namja manja ini.

Baekhyun membuka selimutnya dan menatap Chen tajam, "Jangan pernah menggodaku lagi, Jongdae-yah!"

"Mwoya? Chanyeol dan Umin hyung yang menggodamu!"tukas Chen tak terima.

"Sama saja!"ucap Baekhyun sambil kembali menarik selimut menutupi tubuh serta wajahnya.

"Arasseo! Kita tinggalkan saja! Kajja, hyung, Chanyeol!"

Terdengar pintu berdebam. Rupanya Chen, Chanyeol, dan Xiumin benar-benar meninggalkan Baekhyun sendirian di kamar.

Baekhyun perlahan membuka selimutnya. Ia benar-benar merindukan Taeyeon sekarang. Ia membuka handphone-nya dan melihat foto-foto Taeyeon di internet.

Bagaimana bisa Tuhan menciptakan makhluk yang begitu indah ini? Rambutnya yang tergerai halus, kulitnya yang putih bersih, suaranya yang sangat bagus, senyumnya yang memukau, serta sifatnya yang berwibawa, lucu, ramah, dan dewasa.

Baekhyun memandangi foto Taeyeon dengan lama. Kemudian, ia menyanyikan suatu lagu. Ya, ia menyanyikan lagu yang akan ia nyanyikan di opening nanti. Ia harus hafal dengan baik agar tidak memalukan.

Krucuk! Krucuk!

Perut Baekhyun berbunyi keras, menandakan ia sangat lapar, "Sial! Kenapa harus lapar sekarang?"gerutunya dalam hati.

Baekhyun memakai jaketnya dengan malas dan segera turun ke bawah. Ia memencet tombol lift. Pintu hampir menutup ketika ia mendengar sebuah suara, "Jamkkan! Jamkkamman juseyo!"

Dengan cepat, Baekhyun menahan pintu lift dan melihat seorang yeoja berlari ke arahnya. Tunggu, bukankah itu ...

"Fiuh ... akhirnya!"yeoja itu masuk ke dalam lift dengan napas tak beraturan.

"Taeyeon noona?"

Taeyeon menoleh, masih dengan napas tersengal-sengal dan wajah yang bercucuran keringat.

"Eoh, Ba-Baekhyun-ah ..."balas Taeyeon. Ia menumpukan kedua tangannya di lututnya.

Baekhyun merasa sangat kasihan dengan Taeyeon. Rambut dan pakaiannya berantakan akibat terburu-buru serta napasnya tak terkontrol.

"Aaaah! Capek banget! Tadi aku bangun kesiangan dan rupanya Yoona serta Tiffany sudah meninggalkanku! Awas saja mereka! Akan kubunuh nanti!"Taeyeon mengepalkan tangannya geram, "Tapi aku tak serius,"wajah Taeyeon kembali mendatar dan menoleh pada Baekhyun, "Kau kenapa?"

"Eoh? M-mwoya?"

"Kau kenapa? Kesiangan juga?"

"A-aniyo ... tadi aku masih ingin menghafalkan lagu opening nanti ... geuraesseo ..."

The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang