25

1.8K 156 3
                                    

Baekhyun merasa frustasi. Ia terus mengigiti kukunya. Kakinya tak bisa berhenti mondar-mandir di ruangannya. Perkataan sajangnim terus terngiang-ngiang di pikirannya.

Cklek!

Baekhyun menoleh. Chen dan Xiumin rupanya. Baekhyun memalingkan wajahnya.

"Baekhyun-ah, ayo, kita makan! D.O sudah membuatkan makan malam,"ajak Chen lembut.

Baekhyun menggeleng, "Aku tak lapar,"

"Baekhyun, kau sudah tak makan dengan benar sejak seminggu yang lalu. Aku yakin kau pasti lapar, lagipula yang kau lakukan hanya menyendiri di kamar saja, aku khawatir, ayo,"kata Xiumin sambil menggamit lengan Baekhyun.

Baekhyun menepisnya. Ia berjalan menuju ranjangnya dan duduk disana. Xiumin dan Chen menghela napas. Mereka mengikuti Baekhyun duduk di ranjangnya.

"Sajangnim memberimu waktu 1 bulan untuk memutuskan, kan? Itu masih lama, dan aku yakin kau sendiri sudah tahu keputusannya,"hibur Chen.

Tiba-tiba, mata Baekhyun berkaca-kaca. Xiumin yang melihatnya agak terkejut, "Omo! Baekhyun-ah!"ia mengusap punggung Baekhyun.

"Aku tak tahu ... aku tak tahu keputusanku ... waktu itu aku sudah menghibur Taeyeon, tapi dia menangis dan meninggalkanku ... sejak itu telpon dan pesanku tak pernah dibalasnya. Kalaupun ingin bertemu juga ia tak mau. Apabila berpapasan, ia selalu memalingkan wajahnya atau menunduk. Kemarin aku pergi ke dorm SNSD, tapi Tiffany noona berkata Taeyeon sedang tak ingin menemuiku ...,"tangis Baekhyun. Semua ini terasa begitu berat baginya. Kenapa ia dituntut untuk tidak memiliki kekasih? Ia sayang dengan fansnya, tapi ia tak suka jika mereka seperti ini. Baekhyun akan semakin menyayangi EXO-L jika mereka dapat memghormati keputusannya.

Chen tersentak, "Kau tak tahu keputusanmu sendiri?"

Baekhyun menggeleng pelan.

"Tapi ... kau tak mau berpisah dengannya, kan?"

Baekhyun menggeleng lagi. Ia kemudian berkata, "Aku tak tahu dengan Taeyeon sendiri. Aku tak ingin berpisah dengannya, tapi kau bisa melihat perubahannya kan? Semakin hari ia semakin kurus ... aku tak tega ..."

Xiumin dan Chen tak bisa berkata apa-apa. Yang bisa mereka lakukan sekarang adalah hanya menghibur Baekhyun. Mereka ingin sekali melakukan sesuatu untuk Baekhyun, tapi apa? Masalahnya, pacar saja mereka tak punya.

"Kau obrolkan saja dengan Taeyeon noona,"usul Chen.

Baekhyun menghela napas, "Bagaimana aku bisa obrolkan kalau aku tak dapat menemuinya?"

***
Sekarang sudah genap 2 minggu semenjak Taeyeon dan Baekhyun tak saling menemui. Taeyeon membaca pesan-pesan dari Baekhyun. Ia menatapnya sedih dan menaruh handphone-nya.

"Sudah 2 minggu, tapi aku belum memutuskan ..."

Yoona yang melihat Taeyeon terlihat sedih segera menghampirinya. Ia duduk di samping Taeyeon, "Eonnie, kau baik-baik saja?"

Taeyeon menatap Yoona. Ia menggeleng pelan, "Ani,"

Yoona menghela napas. Ia meremas bahu Taeyeon, "Dengan kalian tidak saling menemui malah membuat hubungan kalian renggang. Sekarang aku tanya, apa eonnie ingin break dengan Baekhyun?"

Taeyeon tersentak, "Aniyo! Aku ... tak mau ..."

"Nah, kan sudah dapat jawabannya, tinggal diskusikan dan omongkan dengan sajangnim,"Yoona tersenyum.

Taeyeon menggeleng, "Tidak semudah itu ..."

"Apanya?"

"Kau tak mengerti ... kau belum pernah mendapat hujatan fans yang luar biasa dan paksaan untuk putus langsung dari agensi, kan? Ini ... sulit,"

The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang