23

1.8K 160 5
                                    

"Ah ... ini sudah tahun 2015,"batin Taeyeon. Ia sedang meregangkan kakinya di apartemennya. Taeyeon menyuapkan bola-bola cokelat ke dalam mulutnya.

"Taengoo! Aku ambil ini, ya?"suara Tiffany menggelegar dari arah dapur.

Taeyeon menoleh. Tiffany melambaikan snack berbungkus merah, "Ambil saja,"

Tiffany pun membuka snack-nya dan ikut duduk di samping Taeyeon, "Sayang sekali kemarin begitu kita menyelesaikan KBS Gayo Daejun, semua langsung pulang dan tak bisa merayakan tahun baru bersama,"kata Tiffany sambil memandangi langit hitam lewat jendela kaca besar.

"Tak masalah sebenarnya, karena mereka merindukan keluarga mereka. Aku besok juga akan pulang ke rumahku. Sebaiknya kita manfaatkan waktu sekarang sebaik mungkin,"kata Taeyeon.

"Yoona! Sooyoung! Seohyun! Kalian sedang apa? Cepatlah kesini!"panggil Tiffany keras-keras.

"Yah ... kecuali mereka,"gumam Taeyeon.

Yoona, Sooyoung, dan Seohyun segera menuju mereka, "Waeyo? Kami sedang bermain game,"kata Sooyoung.

"Banyak makanan, Sooyoung. Kita tonton saja festival kembang api yang akan mulai sekitar ... 5 ... 4 ... 3 ... 2 ... 1 ..."

Dor! Dor! Dor!

"Waaaah ... yeppeo ..."ucap Seohyun.

"2014 adalah tahun yang ... cukup buruk untuk kita, tapi aku mensyukurinya. Kuharap, di tahun 2015 ini, kita bisa terus bersama dan semakin sukses!"harap Taeyeon.

Tiffany, Seohyun, Yoona, dan Sooyoung bergandengan tangan. Tiffany menyodorkan tangan kanannya pada Taeyeon. Taeyeon tersenyum dan meraihnya. Kemudian, mereka berteriak, "Yeongwonhi ... So Nyeo Shi Dae!"

***
Baekhyun mengecek SNS Taeyeon. Begitu banyak komentar-komentar buruk tentang mereka. Hampir 80% komentar di foto Taeyeon adalah yang buruk. Baekhyun meletakkan handphone-nya dan mengusap wajahnya, "Apa yang bisa kulakukan untuknya? Aku tak mau ia menderita seperti ini ..."

Xiumin yang berada di samping Baekhyun menoleh padanya, "Kau kenapa?"

Baekhyun menggelengkan kepalanya, "Aku baik-baik saja, hanya ... memikirkan sesuatu ..."

"Kalau kau mau bercerita, ceritakan saja,"tawar Xiumin.

Baekhyun menatap Xiumin. Kemudian ia pun menceritakan semuanya. Xiumin hanya diam saja, tapi kemudian ia berkata, "Kasihan sekali Taeyeon noona. Lalu apa yang kau lakukan untuk membuatnya merasa membaik?"

"Tak ada. Aku hanya menghiburnya,"jawab Baekhyun lesu, "Aku sangat menyayanginya, tapi aku juga membuatnya sakit karena ia jadi dibenci oleh banyak orang,"

Xiumin mengelus punggung Baekhyun, "Tak apa, bukan salahmu,"

"Ini salahku. Seharusnya aku tidak membuatnya jadi pacarku ... seharusnya aku tidak mengutarakan perasaanku ..."lirih Baekhyun.

"Hey! Jangan berkata seperti itu!"Xiumin menampar pelan pipi Baekhyun, "Dengar, semua yang kau lakukan harusnya kau syukuri. Kau kan, jadi bisa bersama dengan orang yang kau sayangi,"

Baekhyun menghela napas.

"Daripada pikirkan itu, bagaimana kalau kau pikirkan ulang tahunnya yang sebentar lagi?"Xiumin mencoba mengalihkan topik.

"Hm,"

Xiumin hanya bisa menggeleng sedih melihat tanggapan Baekhyun yang kurang memuaskan. Bagaimanapun ia tak mau dongsaeng-nya menjadi sedih karena hal seperti ini.

***
Tanggal 9 Maret, Taeyeon terbangun. Ia duduk di kasurnya dengan wajah masih mengantuk. Dengan malas, ia berjalan keluar dari kamarnya dan sangat terkejut ketika suara letusan terdengar keras dan confetti bertaburan.

The SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang