Setibanya di dorm, Taeyeon langsung berlari ke kamarnya dan mengunci pintunya, membuat semua member khawatir karenanya.
"Taeyeon-ah! Kau kenapa? Buka pintunya!"panggil Sooyoung sambil memukul-mukul pintu kamar Taeyeon.
"Eonnie, kau kenapa? Pulang-pulang langsung menangis ..."ucap Seohyun.
Di dalam, Taeyeon menutup wajahnya dengan bantal. Bayangan wajah Baekhyun yang memilukan terbayang di pikirannya. Kenapa tadi ia tak sanggup menatap matanya?
"Bodoh! Kau bodoh, Kim Taeyeon! Itu bukan rencananya! Bukan menangis!"rutuk Taeyeon pada dirinya sendiri.
Bruk!
Taeyeon menghentikan tangisannya. Ia menoleh ke samping. Kasur Sooyoung dan Yoona kosong. Lalu suara apa tadi?
Taeyeon menatap lurus-lurus kasur Yoona. Jelas-jelas suaranya berasal dari sana. Ketika Taeyeon sedang serius menatap kasur itu, tiba-tiba ...
"Eomma!"Taeyeon melompat seraya berdiri dari duduknya. Sesuatu berwarna hitam muncul dari samping kasur Yoona.
Taeyeon menatap lurus sesuatu yang muncul itu. Setelah ia teliti dengan baik-baik, ternyata itu adalah ...
"Eoh, Taengoo?"
Taeyeon memutar bola matanya, "Fany-ah!"
Tiffany memicingkan matanya. Ia mengelus-elus bagian belakang kepalanya, "Shhh ... sakit ..."
"Kau sedang apa?"tanya Taeyeon tanpa memandang mata Tiffany.
"Aku sedang tidur di kasur Yoona karena kunci kamarku tak bisa ditemukan. Lalu, sepertinya aku jatuh, dan ini sakit sekali,"Tiffany berdiri sambil meregangkan badannya, "Ugh! Kau sendiri sedang apa?"
Taeyeon menghapus air matanya dengan canggung. Ia menundukkan kepalanya, "Hanya mencoba untuk tidur,"
Tiffany tampak tak percaya. Ia mendekat dan menatap wajah Taeyeon. Seketika, matanya melebar, "Kim Taeyeon, kau menangis?"
Taeyeon buru-buru menggeleng, "Ani, aku menguap,"
Tiffany berdecak, "Kau tahu kalau kau adalah pembohong yang sangat buruk, kan? Jelas-jelas kau menangis,"
Taeyeon terdiam.
"Ceritakan semuanya padaku, ada apa?"tanya Tiffany lembut.
Taeyeon menatap kakinya. Ia kembali menggeleng. Tiffany mendesah, "Mungkin duduk lebih baik,"ia menarik tangan Taeyeon dan mengajaknya duduk di kasur milik Taeyeon.
Setelah mereka mendudukkan diri, Tiffany menatap wajah Taeyeon lurus-lurus, "Mulai,"
"Aku tak apa-apa,"
"Keotjimal! Siapa yang membuatmu menangis? Yoona? Sooyoung? Baekhyun?"tanya Tiffany tak sabar.
Taeyeon dengan cepat menggeleng, "Tidak, tentu saja!"
Tiffany menatap Taeyeon dengan sedih, "Taeyeonnie, kita sudah bersama selama hampir 9 tahun dan kau masih tak terbuka pada kami?"
"Bukan begitu ..."Taeyeon merasa bersalah, "Aku hanya tak mau saja ..."
Tiffany menjadi agak kesal. Selama ini hanya ia yang selalu terbuka dengan Taeyeon. Tapi kenapa Taeyeon masih belum bisa menceritakan semuanya? Apa Taeyeon tak mempercayai Tiffany?
"Terserah kalau begitu. Aku mau makan,"ucap Tiffany sambil berdiri. Ketika ia hendak beranjak dari duduknya, lengan bajunya ditahan oleh Taeyeon.
"Bisakah kau temani aku disini?"lirih Taeyeon sambil mengigit bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret
Fanfictioncerita ala (imajinasi) real life baekhyun dan taeyeon. . . . WARNING ⚠⚠⚠ CERITA INI HANYALAH FANFICT BAEKYEON SHIPPER AKUT SEMATA. OREOS MUST READ.