Chapter 13: A Lie Made in Heaven

6.2K 906 396
                                    

Dawn without Sunrise

Chapter 13: A Lie Made in Heaven

OST: Jimin - Lie

Warning: Cerita ini mengandung secuplik sejarah tentang Korea Selatan dan sejarah perang Korea. Jika terdapat fakta sejarah yang diubah atau diadaptasi untuk kepentingan cerita, tidak ada niat dari penulis untuk memelintir catatan sejarah yang telah ada. Semua unsur fakta dan fiktif telah ditakar sesuai kapasitasnya.

Selamat membaca.

***

Tak bisa disangkal, mereka sedang terjebak dalam keadaan yang sungguh membingungkan.

Rumah kaca yang memantulkan segalanya itu tak bisa membagi ketenangan apa pun. Antara Namjoon dan Seokjin tetap ada kebencian yang berkobar bimbang bersama cinta yang mematikan. Mereka takkan pernah menemukan titik temu.

Sebagaimana titel penjahat dan penegak hukum, mungkin keduanya memang diciptakan untuk saling melenyapkan.

"Kau sakit, Kim Namjoon. Kau ini sakit." Kim Seokjin menggumam benci, membalas tatapan murka Namjoon padanya. "Aku bisa memperkarakan semua yang kalian lakukan pada adikku, kemudian akan kukirim Taehyung-mu itu sampai membusuk selamanya dalam penjara."

"Oh, ya? Menurutmu kami takut pada penjara? Tidak pernah, Jin. Kami tidak takut pada apa pun."

Sang kapten polisi Seoul mendengus muak. Agaknya Seokjin lupa, Namjoon sudah teramat kebal dengan ancaman. Seharusnya ia paham bahwa lelaki berandalan itu takkan mempan digertak.

Bahkan jika pemuda Black Sun mau lebih tega, Namjoon bisa membuat nyali Seokjin karam sampai ke dasar laut.

"Silakan saja kalau mau diperkarakan. Aku tidak yakin kepolisian Seoul mau mendengar laporan dari arwah penasaran yang bisanya cuma gentayangan dan mengutuk-kutuk," Namjoon berujar tanpa berpikir. "Sudah kubilang kalau kau akan mati bersama kami kalau berani berbuat macam-macam. Takkan kubiarkan adikku menanggung dendam yang kau limpahkan padanya. Setiap aliran darah dan hela napasnya adalah tanggung jawabku. Secinta-cintanya aku padamu, kau tetap akan terlihat busuk jika berani membuat adikku menderita."

Amarah yang berkobar itu, nyatanya tak punya kuasa untuk mengubah nada bicaranya. Meski kemurkaan itu tampak sesekali waktu, Namjoon tetap setenang nyala lilin tanpa angin.

Mungkin ia memang tak bisa menjadi liar saat berhadapan dengan Jin.

Diam-diam, Namjoon ingin tahu apa dosanya di kehidupan yang lalu, sampai-sampai ia tak bisa berbuat banyak hal untuk menumbangkan lawannya yang jelas-jelas telah mengibarkan bendera perang.

"Kau terus membela dia. Coba sekarang posisinya dibalik," Jin menatap sama tajamnya, pandangan keduanya bertemu—kebencian sudah mulai kentara. "Namjoon, apa yang akan kau lakukan kalau si brengsek Taehyung-mu ini diculik dan dijual ke rumah pelacuran? Apa yang akan kau lakukan kalau kau tahu adikmu nyaris diperkosa orang?"

"Taehyung tidak mungkin diperkosa orang," Namjoon berkelit kesal, "sebelum ia diperkosa, orang itu pasti sudah diperkosanya duluan."

Ah, shit. Jawaban yang aneh tapi tak aneh.

Jin spontan terdiam. Begitupula Jungkook. Pemuda Seoul itu terlihat tegang, sebelum ia memberanikan diri menggenggam tangan V yang kaku dan dingin. Jungkook sempat bergidik—bertanya-tanya apa sebenarnya V yang ini hanya bayangan semu semata-mata, atau malah hantu—tapi ia mengeratkan genggaman.

Dawn without Sunrise | MinYoon, TaeKook, NamJin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang