Chapter 23: The Blood of a Nemesis

1.9K 274 266
                                    

"Keparat! Pintu sialan ini tidak bisa dibuka!"

"Apa kita... akan mati terbakar?"

"Kau adalah dewa api Black Sun, Jimin! Mana mungkin kau terbakar oleh elemenmu sendiri?"

Dalam keadaan pelik begini, Jimin masih bisa tersenyum. Mungkin terpanggang api berdua dengan V gara-gara ulah sendiri bisa jadi cara mati yang cukup elegan.

V yang makin panik berusaha menggedor pintu. Satu-satunya cara mereka kabur sekarang adalah menemukan seseorang menguak benda logam itu, kemudian membunuh si 'penolong' di tempat.

"Apa kau yakin... mereka mendengar kita?" Jimin bertanya. Ia ingin ikut menggedor tapi jari-jarinya terlalu gemetar untuk bertahan dalam kepalan. "V, sebaiknya kau cari jalan lain. Panjatlah sesuatu untuk kabur. Kau tak perlu membawaku..."

"Dasar Hyung tolol! Dari mulai jomblo sampai punya pacar pun kau tetap saja tolol!" V berteriak. Ia sempat melirik ke bawah dan melihat salah seorang penjaga penjara telah tewas terpanggang.

Untunglah ia dan Jimin belum sempat tersentuh api. Namun, jika dalam lima menit kedepan mereka belum bisa keluar, V tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada tubuh mereka.

"Tolong, siapa pun di luar! Sipir penjara ada yang mati!" V mengeluarkan kata-kata apapun yang terlintas dalam pikirannya. Terserah siapa yang akan membuka pintu itu; bahkan jika dia adalah Song Mino, V akan menghadapinya tanpa takut.

Yang penting ia harus keluar dari sini.

Yang penting ia bisa membawa Jimin keluar dari ruang tahanan busuk ini...

"Hei! Siapa pun! Buka pintunya! Aku tahu gedung biadab ini tidak kosong! Buka pintunya!"

Ada suara derap langkah seperti berlari. V berpandangan dengan Jimin, memastikan jika memang ada yang datang. V tak bisa melihat siapa yang merespon seruannya. Tangan kirinya meraup kuat pundak Jimin, sementara tangan kanannya bersiap meninju.

V menghitung dalam hati saat orang di luar sana berusaha mencari kunci yang tepat.

Saat sebatang anak kunci ditancapkan, V sudah berada dalam posisi siap menyerang.

"Lekaslah, bangsat! Apinya semakin membesar." V menggumam, entah berdoa, entah memaki. "Ayo lekaslah! Kau ini lambat sekali!"

Butuh sekitar lima detik sampai pintu berat itu akhirnya benar-benar membuka. V tak lagi menggunakan matanya untuk melihat siapakah sang penolong. Ia buru-buru melontarkan tinju sekeras mungkin agar orang itu tak menghalangi jalan.

Serangannya persis mengenai wajah si korban.

"Argh!!!" Pemuda di depannya mengerang kesakitan.

Darah mengalir, memerahkan lantai.

Sedetik kemudian, V sadar apa yang telah ia lakukan.

"Astaga, Jungkook! Maafkan aku! Aku tak tahu kalau itu kau!"

***

BTS (c) BigHit Entertaiment

Dawn without Sunrise

Chapter 23: The Blood of a Nemesis

OST: BTS - Dionysus

***

"Bagaimana kau bisa bersama Suga, Jungkook? Lalu bagaimana kau bisa punya kunci penjara?"

"Aku mencurinya dari Song Mino."

"Soal Suga?"

"Aku juga mencurinya dari Song Mino. Jawabanku tadi berlaku untuk dua pertanyaan sekaligus."

Dawn without Sunrise | MinYoon, TaeKook, NamJin ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang