Dawn without Sunrise
OST: BTS - Save Me
"Jin? Seokjin, tunggu!"
Dari sisi mana pun, Kim Seokjin bisa melihat penyesalan menggenangi mata Namjoon.
Entah mengapa Jin tidak menyukai itu.
Seharusnya pertarungan mereka masih bisa diteruskan. Seharusnya mereka masih bisa saling menumbangkan. Permintaan maaf seharusnya tidak mengambil bagian apa pun di sini.
Seharusnya.
Ya, seharusnya.
"Jin-tunggu, Jin! Aku benar-benar tidak tahu kalau tadi adalah kau, Jin! Biar kujelaskan, Jin!"
"Menjelaskan apa!? Apa yang perlu kudengar dari seorang penjahat!?" suara Jin melengking tinggi. Ia berhenti tiba-tiba, hampir membuat tubuhnya tertubruk oleh Namjoon yang tak lelah mengejar.
Lelaki jangkung itu jelas gelisah. Ia ingin menyentuh darah yang hampir mengering di sudut bibir Jin, tapi selalu ditampik.
"Tidak usah dibersihkan, aku tidak menyukai belas kasihan. Lagipula yang sakit itu perutku, bukan wajahku."
"Bukan begitu maksudku," Namjoon mengusap wajahnya berkali-kali, berharap agar otaknya mau memberikan ide kalimat terbaik agar dimaafkan. "Baiklah, Jin ... Aku mengaku salah. Aku tidak tahu jika itu kau dan ... dan sejujurnya aku senang kau muncul di sini. Apa yang bisa kulakukan agar kau tidak marah lagi padaku, Jin? Katakan. Apa pun."
Jin memalingkan muka. Dengan gerakan arogan ia membetulkan letak jaket kulitnya.
Sebenarnya sedikit memalukan karena tidak hanya Namjoon yang terluka, melainkan juga dirinya. Jin tidak suka dikalahkan oleh seorang pelanggar hukum.
Namun apa yang terjadi nyatanya berbanding terbalik dengan bayangan terbaiknya; menghajar Namjoon, menendangnya sampai muntah darah, memaksanya menunjukkan di mana Jungkook, dan menyerahkannya ke meja hukum untuk diadili.
Ternyata Namjoon memang kuat. Iblis petarung yang memiliki pengendalian diri, tapi juga bisa kebablasan saat ia buta. Mungkin Jin harus mulai memikirkan cara lain untuk mengalahkan lelaki itu. Kalau tidak bisa dengan cara yang adil, cara haram pun tidak masalah asal Jungkook dikembalikan.
"Jin," tangan Namjoon terulur, masih berharap untuk digubris sekali lagi. "Aku benar-benar minta maaf padamu."
Jin menoleh, mencibir, "Apa katamu?"
"Maafkan aku, Jin. Aku benar-benar menyesal. Aku menyesal sudah menghajarmu."
Dan lontaran kata maaf dari bibir seorang penjahat kelas kakap selevel Namjoon membuat beberapa pejalan kaki yang tak sengaja melintas dan melihat drama spontan mereka, mengerutkan kening, menganggap aneh.
Namun Namjoon tidak peduli. Jika memang untuk seorang Kapten Kim Seokjin ia harus menjadi manusia tersopan di dunia, Namjoon akan merelakan diri belajar tentang aturan-aturan kemanusiaan.
Ini sungguh rumit. Perasaan jatuh cinta dan keputusasaan-atau kekhawatiran prematur-bahwa ia takkan mungkin memiliki, saling jalin-menjalin di balik dada, membuat Namjoon patah hati dan bahagia sekaligus ketika mendapati Kapten Kim Seokjin datang ke Black Sun; apa pun tujuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dawn without Sunrise | MinYoon, TaeKook, NamJin ✅
ActionSepanjang waktu adalah malam hari di Black Sun. Matahari adalah mitos di kota penuh kutukan itu. Banyak yang percaya, ketiadaan cahaya lah yang membuat semua warga Black Sun menjadi penjahat. "Kami tidak berharap diterima oleh orang Seoul. Namun...