Sudah satu bulan pernikahan Irene dengan Juna berjalan dan sudah hampir satu bulan pula Juna berada di Singapura. Tiga hari Setelah melakukan pernikahan dan pulang ke Jakarta Juna langsung berangkat menuju Singapura untuk urusan bisnisnya. Hidup Irene tidak banyak berubah. Wanita itu tetap menjalankan pekerjaan sebagai Dokter Obgyn bedanya tempat dimana harus pulang berkerja berbeda, sekarang Irene tinggal bersama keluarga Juniadi yang sangat baik kepadanya. walaupun Nyonya dan Tuan Juniadi sering tidak berada dirumah untuk pekerjaan mereka.
Tentang Ibu dan Tegar adik laki-lakinya. Ibu tidak menaruh curiga tentang pernikahan mendadak ini karena setahunya Irene dan Juna masih tetap berhubungan sejak mereka SMA hingga sekarang. Irene memang tidak pernah bercerita tentang kehidupannya setelah sang Ayah meninggal karena Ibunya terlau sibuk berkerja mengurusi toko kelontong dan kebun sayur-sayuran peninggalan Kakek untuk biaya sekolah anak-anaknya. Tegar terlihat tidak terlalu perduli dengan pernikahan mendadak ini. Adik laki - laki Irene itu memang terkenal dengan sifat dinginnya
"Rene makan siang yuk..." suara Krystal membuyarkan lamunan. Irene dan Krystal telah selesai melakukan jadwal hari ini dan benar benar melelahkan karena banyaknya pasien yang melakukan pemeriksaan.
"Kamu aja duluan Krys aku mau mengurus laporan terlebih dahulu."
"Enggak mau ah...! Kalo ada si kopi susu gimana? Pengin makan tenang ni Rene."
Kopi susu itu Kaisar dan Sean mereka memang sangat mengganggu jika di dekat Krystal mereka akan beradu mulut tentang siapa yang lebih baik menjadi pacar krystal. Kaisar yang pemalu menjadi Kaisar yang tidak punya malu Sean yang tidak pernah ber ekspresi menjadi Sean yang penuh ekspresi. Mereka menjadi begitu memuakkan menurut Krystal. Bahkan saat di pasta milik Chandra mereka berdua hanya sibuk berebut mencari perhatian Krystal. "Kalau begitu ndak usah makan di kantin rumah sakit ini pergi cari tempat makan lain. Gampang kan?"
"Kok gitu si Rene? Kamu ngusir?"
"Kok sensitif gitu sih? Lagi PMS??"
Kamu tuh PMS!" krystal pergi dengan wajah cemberutnya dan kaki yang dihentakan. Sepertinya kedua perempuan tersebut sedang dalam keadaan hati yang sensitif.
.
.
.
Irene memarkirkan mobilnya di garasi rumah keluarga Juniadi. Tubuh wanita cantik itu terasa tidak enak dan sangat lapar. Mungkin karena dia melupakan makan siangnya lagi.
Berjalan dengan pelan memasuki rumah dan seperti biasa keadaan rumah yang sepi menyambutnya, mungkin Yeri sedang berada di kamarnya atau sedang pergi main.
Irene manaiki tangga menuju kamar Juna.
Ya mereka berdua memang satu kamar ini semua karena paksaan dari Mama, Ibunya Mas Juna.
Sebenarnya Irene juga merasa keberatan tentang ini Juna terlihat sangat membencinya dan itu membuatnya tidak nyaman.
Tapi bukankah sepasang suami istri itu memang harus satu kamar kan?.
"Mbak Irene sudah pulang? Kayanya capek banget makan malam yuk!" Yeri keluar dari kamarnya saat Irene akan membuka pintu kamar. Kamar Yeri dan mas Juna itu bersebelahan.
Oh jadi gadis remaja itu emang sedang di kamarnya. Gadis remaja memang lebih suka berdiam diri di kamarnya.
"Nanti ya Mbak mandi dulu. Kamu duluan aja."
"Oke deh... aku tunggu ya Mbak."
Irene memasuki kamar lalu bergegas mandi. memilih pakaian apa yang ingin dipakai.
Dan entah kenapa wanita yang cukup dewasa itu terlihat seperti anak kecil. Iya dia menyukai pakaian tidur yang lucu berwarna pink. Terlihat manis kan? Mungkin itu yang membuat dia terlihat lebih muda beberapa tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY BABY (SURENE)
FanfictionKisah antara sepasang kekasih pada masa remaja yang berakhir tidak baik, lalu dipertemukan kembali dalam lingkungan yang kembali sama. Lalu bagaimana jika keduanya melakukan kesalahan satu malam yang membuat Irene Aryasena Arundaya harus dinikahkan...