7. khawatir.

19.1K 1.1K 63
                                    

Irene sangat jengah dengan ini. Berada di tengah pesta dengan kolega kolega mertuanya yang tentu tidak ada yang lebih muda darinya.

Juna?

Entah apa yang salah pada otaknya.
Bagaimana Bisa dia mendiami Irene selama ini hanya karena Irene berenang dengan Yeri di kolam renang Hotel dengan sedikit turunnya air hujan?

Iya Irene mengaku salah dan menyesal karena itu, apa lagi jika melihat keadaan Yeri yang terbaring lemah di dalam kamar hotel dengan demam yang menjadi tersangkanya.

Tapi haruskah semarah ini? Bahkan Yeri tidak sampai berada dirumah sakit atau bahkan mungkin besok dia akan merengek ingin berlibur dan memproklamasikan bahwa dirinya sudah sembuh dari demam.

Memang benar jika Juna marah dan membenci Irene karena sebuah kesalahan Irene pada masa lalu.
Tapi bukankah akhir akhir ini Juna menunjukan sikap bersahabatnya?
Atau dia akan bersikap baik dengan Irene jika diantara mereka terdapat salah satu anggota keluarga?

Memang tidak seharusnya Irene berharap padanya. Bagaimanapun juga akhir dari semuanya adalah perpisahan.

"IRENEEEEE....!!!"

Itu Krystal, sahabat Irene ketika SMA dan sekaligus pelaku terjadinya kisah Cinta antar Irene dengan Juna. Krystal berlari kecil menghampiri Irene dengan gaun hitam selutut nya dan jangan lupakan riasan sempurna yang membuat dia terlihat sangat Cantik.

"Akhirnya kamu datang juga krys! Aku merindukanmu." Ucap Irene sambil menerima pelukan Krystal.

"Kau terlambat! Acaranya sudah dimulai sejak 2 jam yang lalu" Ucap Juna setelah menyesap sedikit minumannya.

"Ini semua karena sahabat mu yang menyebalkan itu! Jika saja mereka tidak bertengkar jika ada aku, aku tidak perlu repot repot menunggu mereka berdua keluar dari gedung ini selama dua jam diparkiran depan!" Ucap Krystal ber api api

"Sudah krys... apa kamu udah makan?" Ucap Irene cepat saat dilihat Juna akan menimpali perkataan Krystal dan bisa dipastikan akan ada pertengkaran yang tejadi nantinya.

"Sudah tadi saat berbincang sedikit dengan tante sebelum aku menemuimu. Ngomong ngomong ada apa dengan gaya pakainmu? Ini seperti bukan gaya seorang ibu hamil tapi lebih menjurus ke gayanya Yeri."

"Ini memang baju Yeri"

"Lalu punyamu? Yeri yang memakainya?"

"Punyaku terlalu panjang, mama takut aku terjatuh karena menginjak gaunku sendiri. Yeri tidak datang dia sakit karena air hujan"

"Yeri sakit? Mana mungkin. Pasti dia hanya malas datang kesini dia bukan gadis yang sangat mudah sakit apalagi hanya karena air hujan"

"Tapi dia sungguhan demam aku merasa bersalah karenanya"

"Tidak perlu dipikirkan! Ayo kembali ke hotel sudah malam." Ucap Juna sambil menarik tangan Irene agar beranjak dari duduknya.

"Apa yang malam Juna? Biarkan irene disini dan temani aku mengobrol" ucap Krystal kesal.

"Maaf Krystal Tapi sepertinya ada seseorang yang akan menemanimu disini" ucap Juna sambil menunjuk seseorang yg berada di bagian belakang Krystal membuat Krystal menoleh terkejut

"Kaisar! Temani sepupuku ini oke!" Ucap Juna kepada seseorang berkulit gelap yang sekarang berada di samping krystal sedangkan Irene hanya memberikan tatapan prihatin.

"Itu pasti jun" balas Kaisar yag ditanggapi lambaian tangan oleh Juna dan menarik Irene pergi keluar gedung.

"Aku selangkah lebih maju dari Sean." Ucap Kaisar dengan menatap Krystal tersenyum yang hanya dibalas dengusan oleh Krystal.

MY BABY (SURENE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang