14. ibu mertua

14.6K 951 55
                                    

Irene tidak akan pernah tau jika pada akhirnya dia akan berada di situasi semenakutkan ini lagi. Terjebak dalam rasa ketidakpercayaan dan memiliki ketakutan. hidupnya yang ber angsur angsur cerah mungkin akan mulai menghitam, karena di waktu sebelumnya ketika Irene merasakan senang yang melambung sangat tinggi oleh kebahagiaan menikmati indahnya Cinta pertama tak lama setelah itu dia terhempas ke dasar terdalam dengan sebuah keharusan untuk meninggalkan tapi berujung dengan ditinggalkan.

Kehilangan menjadi suatu hal paling menyakitkan di semesta ini dari semua penyakit hati lainnya.

Ibunya sedang tidak dalam keadaan baik di dalam ruang ICU salah satu rumah sakit keluarga juniadi yang berada di yogya.

Irene hanya duduk menunduk menyembunyikan tangis khawatirnya. Juna yang duduk di sebelahnya mencoba untuk tetap tenang. Dipeluknya tubuh Irene, berusaha memberi ketenangan meski pada kenyataannya Juna juga sama khawatirnya dengan Irene.

"Aku yang akan mengoperasi jantung ibu nanti sore rene, jadi berhentilah menangis."

"Mas Juna Tolong, selamatkan ibu." Pintanya dalam tangis.

"Ya.. aku akan berusaha rene" diusapnya air mata Irene " sekarang pergi makan siang di kantin oke?"

Irene mengangguk lalu berjalan menylusuri lorong rumah sakit menuju kantin. "Tegar dimana mas?"

"Pulang ngambil keperluan ibu" jelas Juna

"Kasih tahu dia juga buat ngambil keperluan Irene ntar malem"

"Buat apa? Habis makan mas anterin kamu pulang buat istirahat"

"Tapi Irene pengin nemenin ibu mas, Irene kan khawatir"tolak Irene

"Terus kamu ngga khawatir sama dedek bayi? Rene aku ngga mau ya kamu sampe kecapaian lagi" peringat Juna.

"Tapi Irene gk mau sendirian dirumah"

"Nanti tegar mas suruh pulang buat nemenin kamu, biar mas yang jaga ibu" putus Juna.

Irene mengangguk "mas Juna Yeri dirumah sendirian?"

"Mungkin"

"Lah kok?"

"Kalo Yeri ngga ngusir orang yang mau nemenin dia berarti dia ngga sendirian" Jelas Juna lalu menarik tangan Irene menuju ke bangku kantin yang kosong.

~~~my baby~~~

Yeri tidak tau dosa besar apa yang pernah dibuatnya pada masa lalu sehingga kehidupannya dipenuhi oleh dua orang yang begitu menyebalkan. Haruskah Yeri mencoba untuk memperbanyak amal ibadahnya?

"Kalian ngapain sih disini?" Protes Yeri pada kedua manusia yang sedang asik tiduran diruang keluarga dengan stok snack kesukaan Yeri ditangan masing masing, dan tentu saja dengan keadaan tv yang menyala.

"Gini ya yer... kita itu temen yang baik jadi kita mutusin nginep buat nemenin lo malam ini" jelas lelaki berambut pirang dengan sesekali memasukan snack berwarna kuning yang sedikit mirip dengan sebuah cincin kemulutnya.

"Lebih tepatnya disuruh mas Juna dan di janjiin dapet oleh oleh dari yogyakarta" jujur seorang anak laki laki dengan kulit yang sedikit gelap.

"Pulang sana lo berdua!"

"Wihhh yer gk usah nge gas gitu dong.. sini duduk disebelah mark si bule tampan" perintah si pirang sambil menarik Yeri untuk duduk di sebelahnya.

"Gimana kalo kita nobar? Raikhan bawa beberapa DVD India terkenal nih"

"Ide bagus tuh khan.. coba gue mau bandingin ketampanan aktor India sama mark si bule tampan ini"

Yeri memutar bola matanya malas. "Ngapain sih nonton film india? Alay ada nyanyi nyanyiannya gitu! Mending nonton film korea!"

MY BABY (SURENE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang