Sesampainya dirumah jo langsung menuju kamarnya. Ia langsung membersihkan dirinya.
Mataharipun menuju ke arah barat, hari sudah mulai petang. Jo merenung di dalam kamarnya.
"bodoh banget gue!"
Kata-kata itu terlontar dari mulut jo. Dengan kening yang mengkerut,jo sepertinya sedang memikirkan sesuatu. Setelah itu, pesan masuk dari hpnya.
Lauren : malam jo, lagi ngapain?"
Jo berniat untuk tidak membalasnya. Ia malah melemparkan hpnya ke atas kasur.
****
Malam telah berganti menjadi pagi. Matahari terbangun dari tidurnya dan mulai beranjak.
Saat ini jo masuk jam pelajaran penjas begitu juga dengan kayce.
Saat di lapangan mereka mulai pemanasan. Begitu juga dengan kelas kayce. Guru mereka berbeda. Guru mereka membuat pertandingan basket antar kelas kayce dan kelas jo.
Jo yang termasuk anak basket ikut serta dalam pertandingan ini. Jo ditunjuk sebagai kapten. Begitu juga dengan kelas kayce. Sam juga ikut serta dalam pertandingan ini. Karna sam juga pandai dalam hal basket. sam ditunjuk sebagai kapten. Dua orang yang berhadapan dengan tatapan tajam yaitu jo dan sam.
Saat pertandingan dimulai,
mulailah pertarungan antara tim mereka masing-masing. Kayce yang deg-degan melihat jo yang sangat lincah dalam bermain membuatnya terpukau.
Begitu juga dengan sam yang tak kalah lincah dari jo. Sorak- sorak dari penonton membuat suasana menjadi ramai.Sam tidak sengaja mendorong jo hingga jo tersungkur. Kayce yang melihat kejadian itu tersentak kaget melihat jo yang tengah tersungkur dilapangan. Akhirnya permainan di hentikan. Kayce berusaha dengan cepat menuju ke arah jo. Niatnya ingin membantu jo. Tapi.. Dengan sigap lauren datang. Lauren merangkul jo dan membawanya ke tempat istirahat. Saat tengah lauren membawa jo, jo yang melihat kayce berdiri terpaku melihat tangan jo yang merangkul lauren. Kayce langsung pergi meninggalkan lapangan. Jo gatau harus ngapain. Tadinya dia ingin melepas rangkulannya. Tapi, ia tak tahan karna pinggangnya begitu sakit. Mungkin pinggangnya salah urat.
Saat lauren ingin membantu mengobati luka jo , jo malah menolaknya. Tapi lauren tetap ingin membantunya. Karna jo tak enak hati, jo membiarkan lauren membersihkan lukanya.
Lauren memulai perbincangan.
"jo..kemarin lo ga balas line gua? Napasi?" tanga kayce heran
"oh..itu..hp gua mati. Gua lupa ngecass nya."
Jo membohongi lauren dengan alasan seperti itu. Padahal semalam ia merasa dirinya tak ingin di ganggu. Ia hanya fokus pada satu masalah yaitu ia menyesal karna membuat dirinya dan kayce menjadi jauh.
Selesai sudah luka yang di obati lauren. Jo berniat untu masuk ke dalam kelas. Jo berusaha tegak dari tempat duduknya. Tapi ia tak kuasa menahan rasa sakit.
"badan lo masih sakit, lo jangan kemana-mana dulu" omong lauren
"gue, mau ke kelas"
"yakin lo jo?? badan lo masih nyeri ga sih? tapi lo tetap mau ke kelas?"
Lauren yang berusaha menahan jo agar tidak ke kelas. karna momen ini sangat berharga baginya hanya ada dia dan jo saja.
"gua gapapa kok"
"yaudah gua bantu ya" pinta lauren
Jo terpaksa mengiyakannya karna ia tak sanggup jika berjalan sendiri.
Jo mulai merangkul bahu lauren. Lauren yang terlihat kegirangan sangat ingin memoto kala dia lagi berduaan bersama jo.
Saat di koridor. Seorang cewe yang tengah membawa setumpuk buku tanpa sengaja menyenggol bahu lauren. Cewe tersebut terjatuh dengan buku yang menimpa lantai koridor.