AUTHOR POV
Di malam bersalju, angin bertiup kencang, gadis bertubuh mungil yang hanya memakai kaos kumel dan jeans panjang yang bahkan kebesaran, menyusuri jalan sepi menuju rumahnya yang sempit.
Kalian pasti tak ingin menjadi dirinya. Ia hanya tinggal sendiri, di rumahnya yang memprihatinkan. Ayah dan ibunya mengalami kecelakaan 5 tahun yang lalu. Sedangkan, kakak perempuannya sudah bekerja di Australia dan melupakan dirinya 3 tahun yang lalu.
Sebenarnya, ibunya berasal dari Indonesia dan ayahnya berasal dari Korea. Nama ia murni nama Korea karena ayahnya berkeras memintanya begitu. Ayahnya memang keras kepala, persis kakak perempuannya. Ia pernah sempat tinggal di Indonesia selama 5 tahun. Lalu saat berumur 6 tahun mereka semua pindah ke Korea karena ada bisnis. Dan pada saat ia berumur 13 tahun, orangtuanyapun meninggalkan ia dan kakaknya untuk selama-lamanya. Dan 2 tahun setelah itu, kakaknya mendapat pekerjaan di Australia dan pergi meninggalkannya. Sampai sekarangpun kakak satu-satunya itu belum datang maupun menghubungi adiknya yang malang.
"Annyeonghaseyo!"gadis imut bernama Kim Sung Min ini membuka pintu rumahnya dan menyapa temannya.
Ia tak benar-benar sensiri sebenarnya, ia ditemani oleh binatang peliharaannya, Miku, kucing yang ia temui di jalanan dekat rumahnya 2 bulan yang lalu.
"Miaw."hanya itu jawaban dari Miku yang sedang asik bermain bola kertas buatan Sungmin.
"Aku membawa makanan! Untuk kita berdua!"sorak Sungmin gembira.
Ia membuka plastik dan mengeluarkan satu bungkus roti coklat yang ia beli di supermarket.
Kim Sung Min sekolah di sekolah ternama. Tentu saja itu karena otaknya yang cerdas. Ia mendapat beasiswa, dan akhirnya ia bisa bersekolah di sekolah tersebut.
Sebelum kakaknya pindah ke Australia, ia memberikan sebagian uangnya untuk keperluan sekolah Sungmin. Akhirnya Sungmin bisa bersekolah saat SMP, dan mendapat beasiswa saat SMA. Ia sangat bersyukur akan hal itu. Tapi sayang sekali, kakaknya tak pernah menghubungi maupun mendatangi adiknya.
"Aku mendapat pekerjaan pekerjaan baru, Miku!"Sungmin terlihat bahagia. Ia mengelus bulu Miku yang tebal dengan lembut.
"Aku akan menjadi seorang pelayan di cafe seberang!"ia lagi-lagi berbicara pada Miku yang hanya dibalas dengan kata 'Miaw'.
"Ah ayo kita makan. Aku sampai lupa."katanya lalu membagi roti menjadi 2 bagian dan memberikan Miku salah satu bagiannya. Iapun makan dengan lahap.
"Nah kau sudah keyang kan?"
"Miaw."
"Baguslah kalau begitu."ia berkata seakan mengerti apa yang Miku ucapkan.
Iapun berjalan ke kamar mandi untuk bersih-bersih lalu tidur di lantai yang hanya beralaskan karpet rada tebal dan selimut tipis. Ia memakai tas sekolahnya untuk dijadikan bantal. Iapun tidur disamping Miku.
"Selamat malam Miku."ucapnya lembut lalu tertidur pulas.
===
SUNGMIN POV
Aku bangun dengan tubuh segar. Akupun bersiap-siap ke sekolah.
Sesampainya di sekolah, aku disambut oleh kedua teman kembarku yang bernama Jung Mi Ra san Jung Mi Re.
Yap sebenarnya aku tak punya teman. Tapi kedua bersaudara Jung ini dengan berbaik hati mau menerimaku sebagai teman.
Mereka bilang, aku berbeda dari orang lain. Hei, bukankah orang memang berbeda-beda? Tapi aku bersyukur mempunyai teman seperti mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Come True[EXO FanFiction]
Fanfiction[Bahasa] Aku hanyalah seorang fans. Fans yang sangat tidak beruntung karena tidak pernah bertemu maupun menonton konser mereka. Ya kalian pasti berfikir bahwa aku orang yang 'tak mampu'. Dan itu benar, itulah kenyataannya. Aku hanya seorang yeoja y...