SUNGMIN POV
Rasanya aku ingin menangis, menjerit, tertawa, tersenyum, tapi aku tak bisa. Aku hanya bengong melihat tiket yang sedang kupegang ini. Astaga.. bukan, maksudku bukan tiketnya yang indah. Tapi.. dengan tiket ini.. aku bisa nonton konser mereka! Astaga aku benar-benar senang.
Rasanya aku ingin memeluk kedua saudara Jung itu. Aku sangat sangat berterimakasih kepada mereka. Dua hari lagi, mimpiku untuk melihat idolaku, EXO, benar-benar menjadi kenyataan.
Tuhan.. kalau ini mimpi, jangan bangunkan aku dari mimpi ini. Mimpi ini benar-benar indah.
Aku mencoba memastikan apakah ini mimpi atau tidak dengan mencubit lenganku.
"Auww!"erangku. Berarti.. ini bukan mimpi? Ini nyata!!
"Miaw."aku seakan akan ingat pada kenyataan ketika melihat Miku berjalan mendekatiku.
Astaga. Saking senangnya aku lupa kalau aku harus bekerja.
===
Hari ini aku dan kedua bersaudara Jung akan pergi ke pusat perbelanjaan di Gangnam. Mereka berdua memaksaku ke sana. Aku heran dengan mereka, sudah membelikan tiket, masih saja mau membelikanku pakaian. Kata mereka untuk menonton konser nanti, penampilan kita harus oke. Jadi aku hanya melongo dan berterimakasih untuk yang ke delapan kalinya.
Aku bahkan tidak tahu Gangnam seperti apa. Apakah itu jauh atau tidak. Aku tidak tahu.
Saat ini, aku sedang menunggu di depan sekolah untuk menunggu kedatangan mobil Jung bersaudara. Aku benar-benar terharu pada mereka. Mereka benar-benar sahabat yang amat sangat baik.
Aku melihat pakaianku. Kurasa ini sudah cukup. Kaos hitam dengan tulisan 'Seoul' dan jeans yang kali ini pas dan tak kebesaran. Serta sepatu kets simpel berwarna hitam. Menurutku, ini pakaian terbaik yang pernah kupakai. Biasanya aku hanya memakai kaos kebesaran dan jeans yang sama kebesarannya.
Aku masih ingat, aku membeli pakaian ini bersama kakakku dulu. Aku memang sengaja membeli ukuran yang besar agar ke depannya masih bisa tetap dipakai. Dan akhirnya benar juga, sampai sekarang masih bisa dipakai. Ya walaupun baru dua kali aku memakai. Saat ini, dan saat aku pergi bersama kakakku dulu.
Mengingat itu, rasanya aku sedih.
TIN TIN
"Wah kau sangat cantik!"kata Mira tiba-tiba membuka jendela tengah dan langsung membukakan pintu tengah membiarkanku masuk.
"Ayo masuk!"ujar Mire yang duduk disamping kursi pengemudi. Kurasa pengemudinya adalah supir mereka.
"Silahkan."wah ternyata tak hanya kedua bersaudara Jung ini saja yang ramah. Tetapi supirnya juga menyapaku dengan senyuman hangat.
Akupun membalas mereka semua dengan tersenyum lalu masuk ke dalam mobil yang mewah. Wah mobilnya bagus sekali.
Akhirnya, kamipun pergi ke tempat tujuan diantar supir setengah baya yang ramah. Benar-benar suasana yang hangat.
"Kau cantik sekali!"kata Mira yang ke empat kalinya. Astaga. Aku kan jadi malu.
"Kau sudah berbicara empat kali Mira."kataku lalu tersenyum, "tapi terimakasih."kataku tersipu.
Kamipun melanjutkan perjalanan dengan mengobrol, menyanyi lagu EXO, tertawa, benar-benar suasana yang hangat. Bahkan sang supir pun ikut mengobrol dengan kami.
"Geu sarangmaneun Stop, Stop, Stop, Stop, Yeah. Geu sarangmaneun Stop, stop, Stop, Stop, Yeah"Mire menyanyi dengan suara cemprengnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Come True[EXO FanFiction]
Fiksi Penggemar[Bahasa] Aku hanyalah seorang fans. Fans yang sangat tidak beruntung karena tidak pernah bertemu maupun menonton konser mereka. Ya kalian pasti berfikir bahwa aku orang yang 'tak mampu'. Dan itu benar, itulah kenyataannya. Aku hanya seorang yeoja y...