SUNGMIN POV
Rambut hitamnya berantakan, ia tinggi, putih, dan wajahnya tertutup tangannya yang sedang mengusap wajahnya.
Siapa dia?!
Ia mengacak-acak rambutnya membuat wajahnya setengah terlihat. Telinganya seperti yoda.
Ah!
"Ch-Chan-"
"Sungmin?"ia berkata sebelum aku menyelesaikan kata-kataku.
"Ah.. ke-kenapa aku bisa di sini, Oppa?"aku bertanya takut-takut.
"Kemarin kau ditemukan oleh Luhan Hyung di depan pintu dorm mu."ia berkata dengan suaranya yang rendah dan rada serak karena mungkin baru bangun tidur. Astaga. Rasanya aku akan meleleh.
Bagaimana tidak?! Ia kan bias pertamaku..
Tarik nafas.. Buang..
"Lu-Luhan Oppa?"tanyaku bingung. Lu-Luhan Oppa menemukanku tertidur di depan dorm? Mau taruh di mana mukaku? Kemarin wajahku pasti jelek. Aku belum mandi pula.. Astaga. Image ku di depan mereka sudah jelek.. Aku menunduk sedih.
"Ne. Ia menggendongmu ke kamarnya."
APA?! Ke kamarnya?
Ta-Tapi.. ia tadi tidak ada. Ya ampun, sudah jelas dong. Mana mungkin ia tidur di kamar yang sama dengan yeoja yang tidak dikenalnya. Membayangkan itu, wajahku memanas.
Babo! Jangan berpikir aneh-aneh Sungmin!
Pantas saja ada bola sepak dan rubik.
Lalu ia tidur di mana? Aku benar-benar merepotkan!
"Hei jangan diam begitu! Dia tidur di kamar Sehun kok. Tenang saja."kata Chanyeol Oppa seperti bisa membaca pikiran.
"A-Aku harus kembali ke dormku sendiri.."kataku lalu tiba-tiba teringat bahwa pintu dorm sudah dikunci. Aku melihat jam, kali saja salah satu diantara mereka berempat ada yang sudah bangun.
Jam 1 pagi?! Pantas saja masih gelap.
Aku membuang nafas kasar dan menunduk frustasi.
"Kau di sini saja dulu sampai mereka membukankan pintu."katanya lalu berjalan ke arah dapur. "Omong-omong, kenapa kau terbangun?"ia berkata dari dapur.
"A-Aku.. haus. Tenggorokanku kering."kataku lalu mengusap leherku.
"Sini!"katanya. Aku menurut. "Ini minum."katanya lalu menyodorkan segelas penuh air putih. Aku mengambilnya dan meminum tanpa pikir panjang.
"Haah, gamsahamnida~"kataku lalu menaruh gelas kosong di meja dapur.
"Sepertinya kau haus sekali."katanya lalu tertawa kecil. Aduh, tadi aku minum terlalu semangat ya?
Aku menunduk malu. "Mianhamnida, aku tidak sopan."
"Tak apa."katanya lalu tertawa lagi.
Lalu setelah itu suasana menjadi canggung. Aku harus bicara apa?
"Ehm, omong-omong, k-kau juga kenapa bangun, Oppa?"kataku saat menemukan topik.
"Sama. Aku juga haus."katanya lalu meneguk air minumnya dengan sekali teguk.
Aku membuang muka. Gawat kalau ia melihat mukaku memerah. Aku tak tahan melihat ia meminum dengan cara seperti itu..
"O-Oh.."kataku lalu menunduk. "A-Aku mau tidur dulu ya, Oppa."kataku lalu berjalan ke arah kamar Luhan Oppa.
"Ne. Jaljayo! Mimpi yang indah~"katanya membuat pipiku panas dan berlari ke kamar Luhan Oppa. Aku membuka dengan cepat dan menutupnya lagi.
"Sungmin?"aku melotot. Aku kenal suara ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Come True[EXO FanFiction]
Fanfiction[Bahasa] Aku hanyalah seorang fans. Fans yang sangat tidak beruntung karena tidak pernah bertemu maupun menonton konser mereka. Ya kalian pasti berfikir bahwa aku orang yang 'tak mampu'. Dan itu benar, itulah kenyataannya. Aku hanya seorang yeoja y...