Manusia kurang bersyukur pada apa yang telah dimiliki itu sudah sangat lumrah, karena manusia tempatnya salah.
Kadang manusia juga lebih sering mengarahkan pandangannya pada sesuatu yang belum bisa dilihat ujungnya, hingga syukur hanya berhenti diujung lidah.
Kita, para manusia yang hidup diakhir zaman ini juga sering mengklaim "ini semua karena kerja kerasku" atas hal baik yang menimpa diri kita. Tapi selalu mengklaim "ini sudah menjadi takdir Tuhan" atas segala hal buruk yang singgah dalam hidup kita.
Bukankah begitu?
Syukur dan kufur tempatnya dihati hanya diri kita sendiri yang tahu. Tempatkan diri kita sebagai pemain kehidupan, bukan sebagai wasit yang kerjaannya memang mencari-cari kesalahan pemain.
Dan ingatlah bahwa semua yang ada pada kehidupan kita, semata-mata adalah bentuk kebaikan Allah pada kita. Bukan karena hebatnya kita, bukan karena usaha kita. Karena Allah itu Rahman dan Rahiim ❤❤
Well. Pada akhirnya kita emang nggak akan pernah bisa mengukur kebahagiaan seseorang dengan sesuatu yang bahkan itu membuat kita terbang dalam kebahagiaan. Pun , kita juga tidak bisa menyamakan penderitaan orang lain dengan kita.
Jangan lupa "bercermin" hingga kita tau mana yang harus kita benahi dari diri kita. Jangan lupa untuk menambah porsi syukur kita.
- BeraniBerhijrah -
KAMU SEDANG MEMBACA
Quotes (Religi)
PoetryIsi dari berbagai sumber. Hanya bertujuan untuk saling berbagi. Semoga bermanfaat.