Mentari Senja

23 4 0
                                    

Warna Hijau terdampar lembut diiringi suasana kelabu sang langit yang seolah memberi arti sepi, ku terbangun diantara kicauan dan kepakan sang penguasa langit yang terdengar merdu dan indah. Tak terlihat ramai orang disana, seperti tempat ini hanya milik ku seorang.

Disana selalu ku lihat seorang gadis yang menyusuri lautan dengan hembusan angin yang membawa kelopak sang mentari. Entah aneh atau nyata, ditepian laut terdampar begitu banyak bunga matahari yang tinggi dan berwarna kuning menyala. Gadis itu tepat berdiri didepan ku dengan gaun berwarna merah muda panjang, dia menengok ke arah ku namun dengan mata kesedihan nya. Pernah sekali ku beranikan bertanya padanya namun tak terdengar jawaban darinya hanya senyum yang mengembang diwajah nya, bukan senyum bahagia namun senyum yang berbeda.

"Widi widi bangun"

Suara seorang meneriaki nama ku terdengar jelas, siapa itu? Kenapa dia menyuruh ku bangun?

Plakkkk
"Aww" ringis ku terkejut

"Hey mau sampai kapan kau tidur disini, matahari sudah tenggelam dan jam sudah menunjukan jam 5 sore. Ayo kita pulang" ucap gadis itu

"Apa sih? Sakit tau. Loh kok aku ada disini?" Tanya ku heran dan bingung

"Kau sehat kan? Sudah hampir 3 jam kau tertidur disini, untung aku menemukan mu. Jangan suka pergi kemana-mana dong kan aku susah mencarimu nanti" jelasnya

"Kau siapa?" Tanya ku sopan

Tak ada jawaban darinya hanya senyum yang dia berikan, aku dituntun dan dipegangi nya menyusuri jalanan. Tanpa ku sadari aku tertidur ditaman depan rumah ku. Lantas apa yang barusan terjadi? Semuanya nampak nyata seperti bukan mimpi, namun siapa gadis yang berada di mimpiku barusan dan siapa gadis yang menuntunku sekarang. Semakin ku ingat semakin kelam ingatan ini, aku tidak tau apa yang sedang ku alami ini.

-------------- to be continued ------------

Nb : Short story ini bakal ada 3 part, semoga kalian suka

LIFE [Kumpulan Cerita Pendek]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang