Do you want to be my boyfriend?

635 246 73
                                    

Jennie berencana untuk menemui Taehyung. Ia berjalan kaku di gedung kuliah jurusan pertanian. Meskipun ia tidak memakai seragam sekolah dan berusaha berpenampilan seperti mahasiswi normal, tetap saja masih banyak yang menatapnya-mendapati wajah asing di gedung jurusan pertanian yang kebanyakan penghuninya adalah laki-laki.

"Hei, kau manis. Mahasiswi jurusan apa? " seorang pemuda tiba-tiba mengagetkan Jennie. Gerombolan teman pemuda itu menyorakiku dengan wajahnya yang penuh dengan jerawat.

"Aku mencari Kim Taehyung-shi." jawabnya ketus kemudian berpaling dari gerombolan rese itu. Tak di sangka gerombolan itu bersorak makin menjadi dan memekakkan telingan Jennie. Salah satu gerombolan pemuda penuh jerawat itu menangkap tangan Jennie ketika ia hendak pergi.

"Ada perlu apa kau dengan Kim Taehyung-shi?, dia itu juniorku yang paling kurang ajar. Penampilannya yang mirip preman itu membuat mataku gatal." tanya si pemuda jerawat itu sambil mengejek.

"Oh, aku tak tahu Taehyung yang brengsek itu berselera dengan gadis ukuran A sepertimu. Biasanya ia menyimpan majalah gadis berukuran D." lanjut pemuda itu yang masih menggenggam tangan Jennie dengan keras yang hampir membuatnya nangis ketakutan. Kemuadian datanglah seoarang pemuda yang menghampiri Jennie-ia adalah Kim Taehyung.

"Aku menyimpan yang D karena aku tidak bisa menemukan yang A. Apa kau mau menyimpan majalahku, seonbe? Aku sudah punya pacar jadi aku tak berminat lagi dengan majalah-majalah itu,dan ingat seonbe seleraku masih di A." Jennie terkejut dan langsung menoleh ke sumber suara yang dikenali nya, ia adalah Kim Taehyung.

"Lepaskan tanganmu itu darinya." Taehyung langsung menatap pemuda itu sambil menahan emosinya. Ia tidak mau membuat keributan di Universitas nya.

"Wahh.. Tapi sayangnya aku tidak mau melepaskannya, ia juga cantik jadi apa salahnya jika ia akan jadi milikku." pemuda itu langsung memeluk pundak Jennie di hadapan Taehyung. Jennie berusaha melepaskan tangan pemuda itu dari pundaknya namun ia tidak berhasil karna genggamannya yg sangat kuat. Jennie hanya bisa menangis sambil menatap Taehyung.

"Brengsek." Taehyung tidak bisa menahan amarahnya kini ia langsung melayangkan tinjunya ke pipi pemuda itu hingga bibir nya keluar darah. Pemuda itu tidak hanya diam saja ia langsung membalaskan pukulannya ke Taehyung dengan di bantu segerombolannya, hungga membuat Taehyung terjatuh dan tidak berdaya.

"Ya! Hentikan!!" seoarang pemuda menghentikan perkelahian mereka-ia adalah Kim Seokjin-senior yang terkenal kejamnya sekaligus ketua osis di universitas mereka.

Kemudian dengan mudah segerombolan pemudah jerawat itu pergi setelah menatap Kim Soekjin.

"Kau baik-baik saja?" Soekjin langsung bertanya kepada Taehyung.

"Terima kasih seonbe telah menolongku, aku baik-baik saja." Taehyung langsung membungkuk dengan senyuman kotaknya.

"Ya.. Syukurlah kalau kau tak apa. Kalau begitu aku pergi dulu." Soekjin membalas senyum dan menatap Taehyung datar. Kemudian ia pergi meninggalkan Taehyung dan Jennie disana.

Dan yang dapat Jennie rasa, kini Taehyung langsung meraih dan menggenggam tangan Jennie dengan erat dan membawanya pergi.

Taehyung yang terus berjalan bersama Jennie hingga sampai bagian belakang gedung jurusan pertanian. Mereka makin jauh menaiki gundukan bukit di belakang gedung jurusan pertanian. Mulut Jennie ternganga mendapati apa yang ada di atas bukit kecil itu.

Jennie segera menghambur masuk dan meninggalkan Taehyung dibelakang, matanya berbinar menatap Taman bunga yang mendekorasi greenhouse itu.

"Jennie-ya, apa kau baik-baik saja?" Taehyung langsung memeluk Jennie dari belakang dan menaruh kepalanya di pundak Jennie.

"Eum.. A-aku ba-baik baik saja." Jennie menjawab dengan gugup karna ia terkejut dengan apa yang di lakukan Taehyung.

Taehyung langsung melepaskan pelukannya dan membawa Jennie duduk di bangku bersamanya.

"Taehyung-shi bibirmu berdarah. Apa kau baik-baik saja?" Jennie langsung terkejut melihat wajah Taehyung-lebih tepat ke bibirnya yang berdarah.

"Aku baik-baik saja, ini hanya luka kecil." Taehyung langsung menyentuh bagian bibirnya yang terluka dan menjawabnya dengan tenang sambil membalas tatapan Jennie.

"Terima kasih telah menolongku, Taehyung-shi. Karna diriku kau terluka seperti ini." Jennie menunduk ia merasa tidak enak terhadap Taehyung.

"Tak apa. Aku senang jika kau baik-baik saja. Aku tak ingin melihatmu terluka, lebih baik aku saja yang terluka dari pada kau." Taehyung langsung mengangkat dagu Jennie sehingga tatapan mereka bertemu.

"Kenapa?" Jinri mengernyitkan dahi setelah mendengar ucapan Taehyung.

"Entah, ku kira kau itu sungguh spesial di hidupku." Taehyung langsung membuat senyum kotaknya. Sontak Jennie terkejut sambil membulatkan matanya. Jennie tidak bisa menjawab, ia merasa kini jantungnya berdegup lebih kencang.

Kini suasana menjadi hening.

"Kau membuat semua ini? " tanya Jinri yang memecahkan keheningan diantara mereka berdua.

"Ya, aku mendapat izin dari kepala jurusan untuk memakai tanah kosong ini. Tidak hanya tanaman konsumsi, aku juga berminat pada tanaman hias." jelas Taehyung.

"Apa kau merasa aneh melihat laki-laki berpenampilan sepertiku mengerjakan ini semua." lanjut Taehyung.

"Andwe.. Taehyung-shi Ini sangat indah." jawab Jennie yang sedang takjub. Sedangkan Taehyung hanya tersenyum simpul menatap Jennie.

"Taehyung-shi.. Apa kau benar menyimpan majalah itu?." Jennie yang langsung menatap Taehyung dengan hati-hati.

"Tentu saja. Aku laki-laki normal dan aku selalu berkata jujur, Jennie-ya." Taehyung tertawa ketika mendengar pertanyaan Jinri.

"Jadi kau sudah punya pacar?" Jinri yang menatapnya dalam, kini membuat hati Taehyung berdegup kencang.

"Apa kau mau denganku, apa kau mau jadi pacarku Jennie-ya?" Taehyung yang kini menatap Jennie serius. Jennie menelan ludahnya dengan hati-hati. Jennie tidak bisa berkutik ia terkejut dan melebarkan matanya ketika mendengar ucapan Taehyung.

Taehyung tersenyum tanpa beban. Jantung Jennie serasa melompat keluar dan lututnya lemas gemetaran. Jennie baru menyadari bahwa ia memang tertarik pada Kim Taehyung. Kemudian kepala Jennie menggangguk pelan-menandakan bahwa ia menerima Taehyung. Taehyung tertawa kecil, lalu ia menyelipkan bunga Mawar di telinga Jennie. Jennie menatap Taehyung yang tersenyum dengan pipi sedikit memerah. Taehyung mendekatkan wajahnya ke Jennie. Kini jarak mereka sudah sangat dekat, ia meletakkan tangan kiri nya di leher Jennie dan tangan kanannya memegang pipi Jennie. Taehyung langsung menutup matanya ketika ia merasakan bibir nya menyentuh bibir gadis itu. Jennie membulatkan matanya karna terkejut apa yang sedang Taehyung lakukan. Ia langsung memejamkan mata dan membuka mulutnya memberi kesempatan kepada Taehyung. Jennie langsung mengalungkan kedua tangannya di leher Taehyung. Taehyung mencium gadis itu dengan sangat lembut.

"Aku selalu berkata jujur bukan, Jennie-ya?" Taehyung melepaskan ciumannya memberi kesempatan Jennie untuk mengambil napas. Jennie kini yang hanya menatapnya sambil tersenyum.

Next•••>

Jangan lupa komen and vote ya Guys itu sangad di butukan.. Jadi jika ada kesalahan maka akan saya rubah. 😄
.. Thanks kaliand..

At The End Of Your Path-KTH💞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang