Happy Reading ^^
*Author POV*
.
.
.
.
Park Jennie duduk tegang di sofa lobo gedung kuliah fakultas hukum. Matanya beredar hati-hati menelusuri tiap sudut interior gedung. Mahasiswa dan mahasiswi yang sedari tadi terlihat memiliki hawa yang berbeda. Suara langkah sepatu yang mendekat ke lobi membuat Jennie menoleh. Sesuai dugaan nya, jeon jungkook. Jennie berjanji untuk mengembalikan saputangan pemuda itu hari ini. Jennie menatap jungkook yang berjalan ke arahnya. Ia tak mengingkari, pemuda itu memang tampan. Proporsi tubuhnya menyerupai seorang model. Jennie mengernyit heran, yabg seharusnya pantas menjadi seorang artis, malah berkeliaran di tengah keramaian umum."Maaf menunggu lama, aku tadi harus membicarakan sesuatu dengan dosen ku tadi." ujar jungkook.
"Aku tak menunggu lama." Jennie menggeleng. "Ini ku kembalikan."
Jungkook mengambil sapu tangannya dari tangan Jennie perlahan.
"Terima kasih." Jennie membungkukkan badan kemudian berbalik menunggalkan jungkook. Gadis itu tersentak ketika merasakan tangan jungkook menahannya.
"Ada apa jungkook-ah?" tanya Jennie gugup
"Kau ada waktu?" jungkook bertanya tanpa berpikir. I a hanya menuruti keinginan hatinya. Ia akan membiarkannya dirinya menemukan sendiri sebuah jawaban apa yang sebenarnya dirasakannya pada gadis yang kini mendongak menatapnya dengan mata kebingungan.
"Ya..." jawab Jennie.
"Mau makan malam dengan ku?" tanya jungkook.
"Eh.... Baiklah..." Jennie mengangkat alis.
Jungkook tersenyum kecil. Begitu menyadari mata jennie yang terus menatap tangannya, jungkook segede melepaskan genggamannya.
Jennie dan jungkook berjalan berdampingan meninggalkan Universitas. Hari semakin gelap dan dingin. Jennie tak berani menatap pemuda di sebelahnya. Gadis itu tak bisa menyembunyikan kegugupan nya. Ia sudah berusaha tapi tak bisa.
"Kau gugup?" tanya jungkook.
"Bagaimana ia bisa tau." batin Jennie kaget.
"Tiap orang punya gestur tubuh yang khas ketika gugup." jelas jungkook tanpa diminta, seakan ia bisa membaca pikiran Jennie. Jungkook tersenyum sambil menatap tangan Jennie.
"Jadi kau baca psikologi juga?" dahi jennie mengkerut. "Ah, aku lupa. Kau membaca semua buku."
"Termasuk majalah porno." ujar jungkook.
"Maafkan kata- kataku yang dulu." Jennie tertawa.
"Tak apaa. Lagi pula kau tak sepenuhnya salah." jungkook memasukkan tangannya ke saku celana.
"Aku hanya mengatakannya berdasarkan pengalaman." Jennie mengangkut bahu.
Senyum jungkook luntur perlahan mendengar kalimat Jennie. "Apa gadis ini membicarakan tentang pacarnya yang dulu? Orang seperti apa yang pernah ia cintai?" batin jungkook.
Jennie melirik jungkook yang mendadak diam seribu bahasa. Di bawah cahaya lampu jalanan, raut wajah pemuda itu terlihat sedang memikirkan sesuatu.
Jennie tak berani melanjutkan pembicaraan hingga jungkook membawanya masuk ke sebuah restoran mewah."Apa makanan di tempat ini mahal?" Tanya Jennie setengah berbisik.
" aku yang meneraktirmu. " senyum jungkook terlihat menawan dihiasi cahaya lembut restoran. Jennie menggigit bibir. Jungkook menatap gerak-gerik gadis itu.
"Ayo, kita pergi." mendadak jungkook berdiri, menarik tangan Jennie.
"Eh, kenapa kita keluar?" tanya Jennie bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
At The End Of Your Path-KTH💞
Non-FictionKenangan buruk dimasa lalu Jennie menimbulkan trauma hebat dalam kehidupan Jennie yang selanjutnya. Apakah ada satu cinta yang berakhir bahagia tanpa mengiris luka dan menggantikan kenangan buruk dimasa lalu Jennie dengan kebahagiaan..