*Author POV*
.
.
.
Jennie dan jiso kini sedang berada di perpustakaan."Sekarang?" Jennie setengah menjerit.
Sekejap seisi perpustakaan universitas memincingkan mata padanya. Beberapa bahkan menegur dengan desisan panjang, menyuruh diam.
"Kenapa mendadak sekali?" tanya Jennie lagi. Tapi kali ini berbisik.
"Aku tak mau kau menuda-nunda jika aku memberitahumu dari awal." Jiso mencibir.
"Studi literaturku.." jennie menghela napas. Ia menatap lembaran di tangan, kemudian melirik jiso-menunggu reaksi nya.
"Sudah kuduga..." jisoo menghela napas. "Jangan berbohong padaku. Aku sudah menanyakan pada mingyu teman seangkatan mu. Itu tugas untuk minggu depan."
Jennie menggerutu. Kegigihan jisoo memang tak mudah di lawan. Dalam sekejap jisoo sudah menyeret jennie keluar dari perpustakaan Universitas. Jennie merasa malas sekali mengikuti acara konyol seperti kencan buta. Tapi jennie tak berdaya lagi setelah jisoo mendorongnya masuk ke dalam sebuah taksi.
"Benar-benar rencana penculikan yang matang." batin Jennie
"Tenanglah, Jennie-ya. Ini bukan kencan buta biasa. Aku merancangnya spesial untukmu." jisoo menangkupkan kedua tangan di depan dada. Mata nya berbinar-binar.
"Ya...." jennie menjawab malas.
Jennie bersandar di jok belakang taksi, menatap jalanan yang ramai dari dalam jendela. Melihat murid-murid berseragam SMA di jalanan, batin ya mengambang teringat akan Bae Jinyoung. Jennie merasa sesak, tapi ia tak bisa membohongi hatinya. Ia ingin melihat Bae Jin young-sosok Taehyung yang begitu nyata pada diri pemuda itu. Jennie langsung menggelengkan kepala, buru-buru menyadarkan dirinya akan ambisi konyol itu.
...
Taksi yang mereka tumpangi berhenti di depan sebuah restoran. Jennie berpikir kalau jisoo akan membawanya ke keraouke seperti kencan buta sebelumnya. Jennie memasuki restoran itu bersama jisoo dan memesan menu yang kelihatan lezat itu untuk menolong perutnya yang sudah kelaparan.
"Sayang!" jisoo berlari kecil menuju satu meja di sudut restoran. Meja berkapasitas empat orang itu sudah ditempati oleh dua pemuda, salah satunya Jennie sudah mengenalnya yaitu Min yonggi-pacar jiso.
Yonggi membalas pelukan jiso dengan satu ciuman di pipi. Jiso memberi isyarat pada Jennie untuk segera bergabung. Jennie menuruti jiso yang mendorongnya untuk duduk di kursi yang dekat dengan jendela dan berhadapan dengan seorang pemuda.
"Jadi, Jennie-ya..." jiso membuka percakapan sambil melirik pemuda di depan jennie. "Kencan buta ini benar-benar khusus untukmu."
"Ya, aku bisa melihatnya." Jennie tersenyum canggung. Pemuda di hadapannya menatap tanpa ekspresi.
"Mahasiswa tahun ketika jurusan hukum.. Yaitu Jeon Jungkook." yonggi membuat suaranya terdengar sedramatis mungkin.
Jennie melebarkan matanya sedikit, menatap pemuda di depannya yang begitu tenang. Disamping sikap pemuda itu yang begitu tenang, wajahnya yang sangat tampan. Jiso melirik jennie, hatinya sedikit berbunga menyadari ada sepintas sorot kekaguman di mata sahabatnya.
"Jennie-shi... Baru tahun pertama? " panggil pemuda itu pada Jennie.
"Ya? Begitulah... Jurusan sastra inggris." Jennie tersenyum canggung.
KAMU SEDANG MEMBACA
At The End Of Your Path-KTH💞
Literatura faktuKenangan buruk dimasa lalu Jennie menimbulkan trauma hebat dalam kehidupan Jennie yang selanjutnya. Apakah ada satu cinta yang berakhir bahagia tanpa mengiris luka dan menggantikan kenangan buruk dimasa lalu Jennie dengan kebahagiaan..