Will you marry me

313 156 17
                                    

Busan, Musim Panas Tahun 2018.

Kini Taehyung mengajak Jennie ke Taman seperti biasa. Taehyung memetik sekuntum bunga felicia ungu kemudian mengikatnya melingkar di jari manis tangan kiri Jennie.

"Apa ini, Tae?" Jennie menatap heran Taehyung, mengangkat alis.

"Tentu saja cincin." Taehyung tertawa.

Jennie memandangi cincin bunga yang kini menghiasi jari manisnya sambil tersenyum-senyum.

"Kau tahu kenapa cincin pernikahan dipakai di jari manis?" Mata Taehyung mengawasi wajah yang sedang tersipu di sebelahnya itu.

"Aku tak tahu.." Jennie mengangkat wajahnya mendengar pertanyaan Taehyung. Kemudian ia menggeleng. Pipinya bersemu merah melihat jari manisnya sendiri.

Taehyung tersenyum simpul. Ia menangkupkan kedua telapak tangan menjadi satu hingga semua jari-jarinya bertemu, kemudian menekuk kedua jari tengahnya ke dalam. Jennie menatapnya heran.

"Ibu jari ini mewakili kau dengan orang tuamu." Taehyung memisahkan kedua jari yang tadinya bertemu-tanpa memisahkan jari-jari yang lainnya. "Suatu hari nanti kau harus meninggalkan orang tuamu dan berkeluarga sendiri, Jennie-ya." lanjutnya Taehyung

Jennie mengangguk-angguk.

"Begitu juga dengan saudaramu." pemuda itu memisahkan kedua telunjuknya kemudian, seperti tadi-tanpa memisahkan jari yang lain. "Dan kelingking ini adalah temanmu. Kalian juga akan berpisah dan menempuh jalan masing-masing suatu hari nanti." jelas Taehyung.

"Kenapa Tae?" Jennie tertegun, menatap jari manis Taehyung. Ia menunggu, tapi pemuda itu tak kunjung melanjutkan kata-katanya.

"Aku tak bisa memisahkannya." Taehyung tersenyum. "Ini adalah aku dan kau."

Jennie terdiam sejenak, kemudian tertawa. "Araa.. Jari manis itu adalah pasanganmu, akan menjadi partner hidupmu selamanya. Itu sebabnya cincin pernikahan diletakkan di jari manis. Bukan begitu, Tae?" sahut Jennie memastikan.

Taehyung tertawa lepas sambil mengusap kepala Jennie penuh kasih sayang. Tangannya turun perlahan membelai rambut panjang Jennie yang ikal dan hitam. Matanya tak bisa lepas dari wajah Jennie. Masih banyak wajah yang lebih cantik dari gadis itu, tapi wajah Jennie benar-benar menjadi pemandangan terindah bagi Taehyung.

"Jennie-ya.." panggil Taehyung.

Jantung Jennie mulai berdegup kencang menyadari perubahan suasana antara mereka berdua. Ia bisa merasakan pipinya yang memanas, merona merah-yang tanpa disadarinya menjadi seperti morphin memabukkan bagi Taehyung.

"Ya?" Jennie mengangkat wajah, menatap lurus Taehyung.

Ia tahu suasana ini-sinar mata lembut Taehyung yang membiusnya, aroma tipis bunga tercium dari tubuh pemuda yang begitu lekat denganya, dan kilauan rambut indah Taehyung yang menyentuh dahinya. Jennie memejamkan mata, membiarkan bibir Taehyung yang lembut dan dingin menyentuh miliknya. Taehyung menciumnya lebih lama dari pada ciuman pertama mereka di musim semi. Ciuman yang lembut, penuh dengan perasaan. Jantung Jennie berdetak lambat. Ia bisa nerasakan betapa Taehyung menyayanginya melalui kelembutan sentuhannya itu. Taehyung mengakhiri ciumannya perlahan, sambil tetap menatap mata Jennie yang memantulkan banyangan dirinya sendiri-wajahnya yang bersemurat agak merah.

"Jennie-ya... Kau mau menikah denganku?" Taehyung meletakkan tangan kanan nya-mengelus pipi gadis itu dengan lembut.

Belum kembali penuh kesadaran Jennie, perkataan Taehyung kembali menaikan grafik denyut jantungnya. Pikiran gadis itu melayang, seakan-akan kakinya sudah tak menginjak tanah lagi. Ia menatap Taehyung tak percaya. Taehyung tersenyum mendapati reaksi gadis itu.

"Taehyung-ah... A-apa kau serius?" sahut Jennie yang masih terkejut tidak percaya.

"Tentu saja aku serius, Jennie-ya.. Aku ingin kau tetap bersama ku dan menjadi milikku untuk selamanya." Taehyung menatap Jennie dalam.

"Kau bisa menetap di apartemenku setelah kau lulus." mata Taehyung menerawang senang. "Ah, aku akan menambah kerja sambilanku agar bisa menabung untuk kita." lanjutnya.

Jennie memandang pemuda di hadapannya tak berkedip.

"Kapan aku bisa bertemu dengan orang tuamu?" Taehyung melebarkan mata penuh semangat.

"Tae..." Jennie tersenyun tak percaya.

Taehyung menelengkan kepala, wajahnya terlihat begitu bersemangat dan bahagia. Jennie tak sanggup menjawab, merasakan kebahagiaan yang terlalu besar di hati. Tangan mungil gadis itu merengkuh Taehyung, merengkuh kebahagiaan terbesarnya itu. Tak ingin dilepasnya lagi.

Next•••>

Guys klik tanda bintang di ujung bawah sebelah kiri dan jangan lupa comen.

At The End Of Your Path-KTH💞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang