Busan, Musim Semi Tahun 2017.
Jennie duduk di dalam 'Istana' Taehyung, mengamati yang dicintainya itu sedang menanam umbi tulip. Musik mengalun dari radio, mengisi kebersamaan mereka berdua. Taehyung menyeka keringat di dahi, menatap bunga-bunganya dengan rasa puas.
"Jennie-ya." Taehyung memanggil
Jennie yang sedang melamun sambil menatapnya."Eh... ya?" Jennie tersadar dari lamunannya.
"Kau menatapku seakan-akan aku adalah orang tertampan di seluruh dunia." Taehyung memprotes sambil menggosok bagian bawah hidungnya.
Jennie tertawa melihat reaksi itu. Taehyung selalu menggosok bagian bawah hidungnya jika ia sedang Malu. Gadis itu mengayunkan tangan, member isyarat agar Taehyung duduk bersamanya. Jennie segera mengeluarkan kotak bekal makan siang yang sudah disiapkannya dari Rumah.
"Daebakk..." Taehyung melebarkan mata. "Kau membuatnya sendiri, Jennie-ya?" Lanjut Taehyung.
"Dengan sudah payah." Jennie mengangguk bangga.
"Aku tidak percaya gadis seperti mu itu bisa memasak, atau jangan-jangan kau memesannya ke restoran diam-diam?" Taehyung tersenyum jail, ia kali-kali ngin mengerjai Jennie.
"Ya! Aku tidak memesannya. Ini aku memasaknya sendiri." Jennie menekan ucapannya.
"Aku tidak yakin kau bisa memasak, Jennie-ya." Taehyung yang masih tengah asik mengerjai Jennie.
"Mwo? Oke kalau begitu tidak usah memakan bekal makan siang yang sudah aku siapkan untukmu. Lagi pula kau juga tidak menghargai usahaku." Jennie langsung mengambil kotak bekal yang dia buat untuk Taehyung, ia mempoutkan bibir nya karena kesal dengan ucapan Taehyung. Lalu ia berencana untuk pergi dari tempat tersebut.
"Ya! Ya!, odiga? " Taehyung menghentikan langkah Jennie dengan menarik tangannya. Kemudian langkah Jennie pun terhenti. (Kau mau kemana)
"Pergi." Jennie menatap lurus kedepan, ia tidak menatap Taehyung karna ia sedang kesal denganya.
"Kau marah?" Taehyung mengeratkan genggamannya pada tangan Jennie.
"Ani.." jawab Jennie singkat yang masih menatap lurus. (Tidak)
"Mengapa kau tidak menatapku ketika aku sedang berbicara padamu." Taehyung menyesal telah mengerjai Jennie yang sekarang benar-benar marah padanya.
Taehyung kini menarik lengan Jennie hingga Jennie langsung jatuh kedalam pelukannya. Ia memeluk Jennie erat berusaha agar Jennie tidak meninggalkannya.
"Mianhe, aku hanya bercanda.." bisik Taehyung ditelinga Jennie yang masih berada dipelukannya. (Maafkan aku)
"Mwo? Jadi kau mengerjaiku tae?" Jennie menjauhkan tubuhnya pada tubuh Taehyung. Namun gagal. Taehyung sangat erat memeluk tubuh Jennie.
"Tetaplah bersamaku." Taehyung mengiraukan pertanyaan Jennie. Jennie hanya diam saja, jujur ia sangat nyaman ketika Taehyung berada dipelukannya.
"Kalau begitu aku akan menghabiskannya." Taehyung melepaskan pelukannya pada Jennie. Pemuda itu tertawa sambil menepuk perutnya.
Jennie memandang Taehyung yang makan dengan penuh semangat, memenuhi mulutnya dengan semua makanan buatan Jennie. Ternyata rasanya begitu menyenangkan melihat orang yang kita cintai tampak meyukai apa yang kuta berikan.
"Kenapa kau memandangku terus, kau masih marah padaku?" Taehyung menghentikan kegiatan makannya dan membalas tatapan Jennie.
"Ani.." Jennie masih sedikit kesal dengan Teahyung. Dan langsung membuang muka kearah lain.
Taehyung langsung mendekatkan wajahnya dan memberi kecupan ringan pada bibir nya Jennie.
"Ya! Apa yang kau lakukan?" Jennie melebarkan mata ketika meliahat apa yang Taehyung lakukan.
"Itu sebagai ucapan permintaan maafku." Taehyung mengeluarkan senyum dan tertawa kecil ketika melihat pipi Jennie yang langsung bersemu merah.
Jennie menghela napas panjang, merenungi pikirannya sendiri.
"Bagaimana bisa dalam sekejap Kim Taehyung membuatku jatuh cinta? Bagaimana manusia bisa merasakan cinta? Dimana letak perasaan itu? Organ tubuh mana yang merasakannya. Dan apa itu cinta? Batin Jennie.
Jennie tertawa mendengus menyadari pertanyaan-pertanyaan konyol di benaknya.
"Ada apa, Jennie-ya?" Taehyung menyadari tatapan Jennie yang tidak fokus.
Jennie gelagapan, di tatapnya kotak bekal di tangan Taehyung yang sudah kosong. "Sudah habis?? Cepat sekali." matanya membulat sempurna.
"Enak sekali!" ucap Taehyung yang sedang tersenyum setelah menghabiskan bekal yang di buat Jennie.
"Benarkah? Itu baru pertama kalinya aku memasak, Tae.. " Jennie mengernyit ragu.
"Ternyata benar, apapun jika dimasak dengan perasaan cinta rasanya akan menjadi enak." Taehyung tertawa sambil mengelus lembut kepala Jennie.
Pipi Jennie memerah mendengar ucapan Taehyung.
"Tae.." Jennie mengangkat tangan perlahan menyentuh tangan Taehyung di kepalanya. Tawa pemuda itu terhenti ketika mendapati tangan mungil itu menyentuhnya lembut. Mata bundar Jennie menatapnya lurus. Taehyung dapat mendengar suara detak jantungnya sendiri sekarang. Iramanya cepat dan dalam.
"Ya?" Taehyung tersenyum. Wajah Jennie benar-benar menyeretnya ke dunia lain, sama seperti warna-warni bunga yang disukainya.
"Apa itu cinta?" tanya Jennie hati-hati.
"Kenapa kau selalu menanyakan hal sulit kepadaku?" Taehyung tersenyum tipis.
"Aku tau kau tak akan berbohong." Jennie mengangkat alis.
Jawaban Jennie membuat Taehyung tertawa kecil. Taehyung menatap mata gadis yang ada dihadapannya. Ia tau ia benar-benar ingin merengkuh gadis itu, memilikinya. Bersamanya dunia terasa berputar begitu cepat, seperti tidak pernah cukup waktu untuk bersamanya. Semua yang dilakukan Jennie terlihat begitu indah dimatanya.
"Kau ingin mendengar jawabanku?" Taehyung menarik napas panjang.
Risa menggangguk, menunggu jawaban Taehyung.
"Cinta adalah semua yang kurasakan tentangmu, Jennie-ya.. Entah itu kegembiraan, kesedihan, kegelisahan, keinginan tentangmu-segalanya adalah cinta." Taehyung menyentuh pipi Jennie dengan sangt lembut.
Jennie tertegun mendengar jawaban Kim Taehyung. Jawabannya menenangkan hati gadis itu. Jennie tidak bisa melepaskan mata dari tatapan Taehyung. Taehyung semakin mendekatkan wajahnya, menyentuh lembut bibir Jennie dengan bibirnya. Jennie memejamkan mata, tersenyum dalam kesunyian dunia mereka berdua.
Next•••>
Giman perasaan kaliand setelah baca ini. Maaf kalo ada kesalahan penuliasan..
Kaliand jangan lupa juga dong untuk Vote, saran, kritik, komen.. OKE 👌
KAMU SEDANG MEMBACA
At The End Of Your Path-KTH💞
Literatura faktuKenangan buruk dimasa lalu Jennie menimbulkan trauma hebat dalam kehidupan Jennie yang selanjutnya. Apakah ada satu cinta yang berakhir bahagia tanpa mengiris luka dan menggantikan kenangan buruk dimasa lalu Jennie dengan kebahagiaan..