Happy Reading ^^
*Author POV*
.
.
.
.
Bae Jinyoung melepas apron kerjanya sesuai shift. Biasanya pemuda itu langsung meninggalkan coffee setelah mengambil tas di loker karyawan, tapi hari ini ia duduk di salah satu meja dan bergabung dengan pengunjung coffee house lainnya.Seorang pemuda berjaket putih tebal tersenyum ketika Jinyoung menarik kursi, duduk di hadapannya.
"Maaf menunggu lama..." Ucap Jinyoung.
"Tak apa. Aku tak punya kesibukan..." Jawab pemuda itu.
"Apa pekerjaan sebagai model tak membuatmu sibuk?" Jinyoung mengangkat satu alis.
"Aku hanya model pengganti, Jinyoung-ah..." Pemuda itu menyandarkan punggumg ke kursi.
"Hanya dengan menggantikan model yang tidak datang kau bisa mengumpulkan berkali lipat lebih banyak dari gajiku sebulan. Kau bahkan tak mengukir wajahmu sendiri, jungkook-hyung." Jinyoung melotot, setengah berbisik.
"Kadang mereka mengarang alasan agar bisa menpekerjaanku. Yah.. Aku akan datang selama itu tak menggangguku." jelas jungkook. Jungkook tertawa melihat ekspresi Jinyoung yang kekanakan.
"Kadang dunia ini tak adil... " Jinyoung masih merengut.
"Kau masih saja manja." jungkook tertawa mendengus.
"Bagaimana kabar ibu?" tanya jungkook.
"Ibu baik-baik saja. Berkunjunglah sekali-kali. Ibu ingin melihatmu. Ia penasaran apa kau masih setampan dulu. Ucap Jinyoung.
"Maafkan aku. Akan ku usahakan lain kali." jungkook tertawa.
"Ubu memaklumi nya karena kau sibuk mengurus hidup sendirian." jawab Jinyoung.
Jungkook mengangguk, membenarkan.
"Ngomong-ngomong, kenapa kau memanggilku kemari?" tanya jungkook.
"Aku ingin curhat." ujar jinyoung sambil menatap mata jungkook.
"Curhat?" jungkook mendelik.
"Jangan tertawa! Aku benar-benar tak tahu lagi pada siapa aku bisa meminta nasihat. Aku sedang punya masalah... " ancam jinyoung begitu melihat sudut bibir jungkook mulai terangkat.
"Masalah?" tanya jungkook.
"Masalah besar." ucap jinyoung menggangguk yakin.
"Kau jatuh cinta pada seorang gadis?" tanya jungkook tiba-tiba.
"Bagaimana kau tahu??? Bagaimana kau tahu hyung??" tangan jinyoung reflek menggebrak meja.
"Hanya asal tebak." perasaan jungkook mendadak tidak enak mengingat apa yang baru saja dia katakan juga sedang terjadi padanya.
"Sebenarnya bukan itu yang jadi masalah besar... " Jinyoung menyangga dagu dengan tangan.
"Lalu?" tanya jungkook.
"Aku terlalu cepat menyatakan perasaanku. Tak sengaja. " jinyoung menghela napas berat.
"Sohyun?" tebak jungkook.
"Bukan... Justru karena sohyun yang mendesakku, gadis yang ku suka akhirnya mengetahui perasaanku. " Jinyoung tersenyum kecut.
"Kau memang tak pandai melepaskan diri dari situasi yang menjepit." komentar jungkook.
"Aku memanggilmu untuk memberikan nasihat, bukan komentar." sungut Jinyoung.
"Jangan lari. Kau harus membuktikan kata-kata yang telah kau ucapkan. Jika terlanjur masuk lautan, jelajahi hingga dasarnya. Jangan berhenti sampai kau tahu bagaimana perasaannya padamu." jelas jungkook menyipitkan mata, serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
At The End Of Your Path-KTH💞
Non-FictionKenangan buruk dimasa lalu Jennie menimbulkan trauma hebat dalam kehidupan Jennie yang selanjutnya. Apakah ada satu cinta yang berakhir bahagia tanpa mengiris luka dan menggantikan kenangan buruk dimasa lalu Jennie dengan kebahagiaan..