🍃MCD-6👉Ketos😱👈🍃

1.4K 86 1
                                    

Typo's harap tandai✔

=×=×=×=×=×=×=×=×=×=

"Itu kah orangnya?"

"Gak tahu diri banget ya."

"Beraninya dia. Kelas berapa sih?"

"Gila sist."

"Parah banget sih."

Semua murid memandang Agatha sinis, jangan lupakan kalimat sinis mereka yang Agatha saja tidak mengerti. Agatha yang tak tahu apa-apa, berlaga santai kayak di rumah. Terus berjalan menuju kelasnya tanpa menghiraukan tatapan-tatapan sinis itu.

Setelah melewati ruangan kelas X, saat Agatha hendak menaiki tangga, tiba-tiba pandangannya bertemu dengan mata indah Rizal yang entah kapan berubah setajam itu.

"Hai Ijal!" Sapa Agatha yang hendak mendekat ke arah Rizal berdiri. Namun berhenti saat Rizal memutar arah, menghindarinya, maybe. Tapi kenapa? Kenapa semua orang aneh hari ini?

"Jal, lo kenapa? Lo masih marah ya sama gue? Gue kira setelah dua hari lo diemin gue lo udah balik seperti biasa, ternyata dugaan gue salah. Sebenernya kenapa sih Jal? Kok lo malah nyuekin gue sih?" Entah ada berapa pertanyaan yang di lontarkan Agatha dalam satu tarikan nafas itu.

Namun nampaknya Rizal tak menanggapi Agatha, sama seperti tiga hari yang lalu itu.

"Oh, lo mau gue rayu ya. Oke, gimana kalo gue traktir mie ayam di kantin, dua porsi deh. Plus teh manisnya gue traktir, gimana? Gue tambahin permen karet. Mau?" Goda Agatha yang sudah bosan main cuek-cuekan seperti ini. Lha, di kira ikan apa.

"Jal! Kok makin jauh sih, gue kan susah ngejarnya. Aelah, bubuk rengginang ternyata mau main iindiaan? Sip, gue jadi Rani Mukherjee, lo jadi Amitabh Bhachan." Agatha mengejar Rizal yang sudah jauh di depan sana.

"Jal! Tungguin gue, elaahhh!"

"Kak Anissa kamu apain?" Tanya Rizal dingin.

"Hah?" Tanya Agatha cengo.

"Kemarin ngapain kak Anissa?" Suara Rizal naik satu oktaf.

=×=×=×=×=×=×=×=×=

Memasuki kelasnya dengan berjalan ringan, Agatha sungguh bingung dengan para murid hari ini. Kakak kelas yang nyinyir, Rizal yang marah-marah padanya, lalu sekarang apa? Teman-temannya juha memandangnya sinis? Hah. Sungguh membosankan.

Langsung saja Agatha menduduki kursinya yang berada di barisan ke tiga itu. Masih dengan tatapan sinis, Agatha lalu angkat bicara.

"Ada apa sih sebenernya? Kenapa mandangin gue kayak gitu? Udah sih, gue tahu. Gue emang cetar, gue gemesin, terus unyu-unyu gitoh. Ya, gak perlu mandangin gue segitunya juga, kali ah. Kan Shin Min Ah jadi malu," Agatha menanggapi tatapan yang semakin menghunus menatap dirinya itu.

"Lo bener bego apa pura-pura bego sih Tha?" Salma, seorang siswi yang lumayan nakal, dalam artian sering gosip, dandan di sekolah dan tidur saat jam pelajaran ini, tiba-tiba saja mengatakan hal seperti itu.

"Hah? Maksud lo?" Kerutan tercipta di keningnya.

"Heh, masih pura-pura gak tahu?" Semprot Vianna, masih satu geng dengan Salma.

"Iiihh, lo pada kenapa sih? Gue gak ngerti, tahu." Jawab Agatha apa adanya.

"Gak ngerti? Heh, elo kan yang udah,"

"Pagi, gays. Apa kabar kalian hari ini?" Surya tiba-tiba masuk kelas dengan wajah sumringah.

"Ada paan sih ngeriung depan kelas? Oh, gue tahu. Kalian nyambut Aktor terkenal, Surya Anggara ini ya. Oh, makasih sangat teman-temankuuhhh." PD Surya sambil menyisir poninya.

My Crazy Daughter|✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang