🍃MCD-10👉Tak Enak ❤👈🍃

1.2K 65 1
                                    

Typo's harap tandai✔

=×=×=×=×=×=×=×=×=

"Jaga diri neng baik-baik, ya. Bibi selalu ada buat neng."

Seperti bisikan, Agatha terbangun dari tidurnya. Dengan mengucek pelan kedua matanya, di susul dengan merentangkan kedua lengannya, khas seorang bangun tidur. Dengan setengah kesadarannya, ia melangkah menuju kamar mandinya.

...............

Pukul 6.20, Agatha berada di meja makannya sendirian. Ya, hanya sendiri. Tak biasanya Mike belum bangun jam segini. Mencoba melangkah menuju kamar Mike, tapi matanya menangkap sebuah sticky note berwarna jingga di lemari esnya.

'Maaf sayang, Papi berangkat duluan. Hati-hati berangkat sekolahnya. Papi sayang Syal.'

Pantas, Mike sudah pergi bekerja duluan. Hah, terpaksa ia harus sarapan sendiri. Untunglah Papi tercintanya sudah membuatkan roti bakar dengan susu coklat hangatnya, ah tidak. Sekarang mungkin sudah dingin. Tak apa, lah. Toh jika membuat susu hangat, Agatha pasti akan meminumnya setelah dingin.

÷
÷
÷
÷
÷


Gerbang sekolah sudah terpampang dihadapannya. Namun entah kenapa, Agatha rasanya malas sekali masuk ke sana. Dari tadi, perasaannya tidak enak. Ada apa, ya?

Dengan pikiran gamang, ia akhirnya masuk ke dalam sana-sekolah. Matanya melihat, namun pandangannya kosong. Entah sudah panggilam keberapa yang dilontarkan Surya kepadanya, Agatha masih tetap diam.

"Woi! Ngelamun bae. Ni bocah ngapa, ya?" Surya menepuk pelan pundak Agatha, yang langsung membuat Agatha tersadar dari lamunannya.

"Ngapa mendadak diem lah, biasanya pagi-pagi ceriwis," Surya terus mensejajarkan langkahnya dengan Agatha.

"Tha, Woi!" Surya yang gemas melihat Agatha diam saja, lalu menarik tas punggung Agatha supaya gadis itu sadar dari lamunannya.

"Ck, apa sih!" Kesal Agatha.

"Buset, tuh mulut sekalinya ngomong, bikin gue sawan tau, gak?" Surya mengusap pelan dadanya.

Dengan jari tertaut, Surya kemudian mulai mengajak Agatha berbincang.

"Tha, gini... mmmhh, gue..., gue, soal kemaren tuh, ya. Gue gini... gimana ngomongnya, ya," Surya mulai menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal. Semakin grogi saja saat Agatha menatap manik hitamnya.

"Tapi jangan marah, ya. Gue tuh, kemaren... anu, apa ya?"

"Apa sih anu-anu? Awas, gue mau ke kelas." Agatha berlalu meninggalkan Surya.

"Ck! Padahal gue mau bahas hal penting,"

~~~

Agatha menghela napasnya saat bel istirahat berbunyi. Tak biasanya ia sependiam ini. Bahkan, seluruh teman sekelasnya berdoa supaya Agatha terus begini. Karena biasanya, Agatha terus mengoceh tiada henti. Entah itu tentang korea, Surya yang selalu mengganggunya, atau tentang tugas yang lupa ia kerjakan.

Tugas yang lupa ia kerjakan.

Tugas yang lupa,

Lupa apa?

Tugas?

Ah, bagaimana ia bisa lupa jika hari ini pengumpulan makalah pelajaran Sejarah Indonesianya. Ah, habislah ia. Karena beberapa menit lagu Bu Tata, atau yang kerap di panggil Bu Ta oleh muridnya itu akan menghukum para murid yang tidak mengerjakan tugas.

My Crazy Daughter|✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang