🍃MCD-15👉Kelahi🙅👈🍃

1.1K 73 9
                                    

Agatha baru saja ia di antar Rizal masuk ke kelasnya, setelah keluar dari ruang UKS. Dan Rizal pun sudah kembali ke kelasnya sendiri. hari ini Bapak Aris tidak masuk mengajar. Katanya guru Kesenian itu ada urusan mendadak yang mengharuskannya meninggalkan kelas. Yang sontak saja membuat para murid riuh dengan ketidakhadiran sang guru. Namun keriuhan itu sirna saat sang ketua murid, Alif Syarif datang membawa kertas yang berisi tugas yang harus di kumpulkan sebagai bukti absen, katanya.

"Woiiiiiiii, guys nih tugas dari Pak Aris. Di suruh gambar 2 dimensi katanya. Gambar boleh bebas asal kumpulin hari ini. Kalian ngerjain ya, awas kalo nggak! Kan gue juga yang kena omel Ummi." Ummi adalah panggilan untuk wali kelas mereka.

Setelahnya, Alif kembali ke mejanya sambil terus mengingatkan kembali kepada teman-temannya.

"Woi Tha! Mau kemana? Kerjain cepet, gue udah capek kena omel Ummi mulu gara-gara kalian."

Lha, yailah elu kena omel. Kan elu KMnya. Ya kagak mungkin juga Ummi negur empat puluh tiga murid satu-satu.

"Ke toilet. Kebelet. Kalo gue pipis di sini, lo yang bersihin ya," Agatha yang memang memiliki watak yang cuek kecuali pada Rizal, garis bawahi Thor. Menjawab dengan gayanya yang slengean.

"Yaudah sana, tapi cepet ya. Wooooiii, pokoknya gue nggak mau tanggung jawab kalo kalian belum beresin tugasnya ya!"

"Aduh Mas, aku butuh kamu tanggung jawab."

"Nggak mau pokoknya, kamu harus tanggung jawab! Aku udah telat satu hari!"

"Kamu jadi cowok gentle dikin dong,"

"Woooooiiii! GUE SERIUS ANJIIIIRRR!" Alif sudah jengkel dengan perilaku teman-temannya ini. Lihat, bagaimana lagi ia harus mengendalikan teman sekelasnya ini.

"Aku juga nggak mau ya di mainin kamu. Kan sakit hati dede,"

"Jadi, kamu mau seriusin gue Lif? Ya Allah, akhirnya..."

"BODO AMAT ANJIR! PERGI LO PADE KE KOREA!"

Agatha sudah jengah melihat kelakuan anak-anak dengan segala kegilaannya akhirnya meninggalkan kelas dan segera ke kamar kecil. Kakinya masih sakit walaupun sudah di obati tadi di UKS. Untung kaki, coba hati. Kan belibet urusannya.

~~~

Setelah menunaikan hajatnya, Agatha hendak kembali ke kelas, namun kakinya berhenti saat telinganya mendengar desas-desus yang membawa nama Rizal di dalamnya. Kebetulan toilet pria dan wanita berhadapan, Agatha segera mencuri dengar apa yang sedang dibicarakan oleh Kakak kelasnya. Agatha tahu, suara itu adalah suara Anji dan Bimo, siswa kelas XII itu siapa yang tidak kenal? Bukan hanya Anji anak dari guru Biologi saja, melainkan mereka adalah anak nakal. You know lah. Sering bolos, merokok di halaman sekolah, tata tertib mereka langgar dan masih banyak lagi kelakuan buruk mereka.

"Bah, si Rizal mau nyalonin ketua Osis? Nggak akan kepilih lah. Lo tahu nggak Bim? Si Rizal ternyata anak haram!"

"Wwoohhh, kata siapa Lo?" Suara Bimo menyahut. Agatha mengintip dari celah pintu. Wajahnya sedikit menyembul ke dalam. Langsung saja, bau asap rokok menyapa penciumannya.

"Gue tahu lah, masa iya anak haram yang mau mimpin sekolah kita? Kita kasih tau semua orang kalo Rizal nggak pantes buat jadi Ketos di sekolah kita." Anji menjawab lagi. Dari nadanya, Agatha tahu ia sedang menyeringai.

"Haha, oke. Kita sebarin berita ini. Btw, udah mau pulang, balik kelas yuk," Agatha tahu, dua orang di dalam akan segera keluar.

Dua orang itu keluar dari toilet. Agatha pura-pura mengikat tali sepatunya. Saat ia membungkuk, kaki kirinya dijulurkan agar kedua manusia gibah itu terjatuh, meskipun rasanya pasti akan sakit. Mungkin akan sangat sakit, karena kakinya belum sembuh.

"Anjing!" Anji refleks mengumpat saat kakinya tak sengaja menendang sesuatu yang mebuatnya kehilangan keseimbangan. Anjing kok tereak Anjing, bah!

"Lo kenapa Ji?" Bimo langsung membantu karibnya yang terjatuh.

Anji menunduk untuk bisa bangkit. Matanya menatap tajam Agatha yang sedang membenarkan tali sepatunya. Padahal Anji jelas melihat kaki Agatha tadi sengaja ia julurkan untuk membuatnya jatuh. Anji menyeringai sedangkan Bimo menaikkan alis, bingung.

"Lo ngapain?" Anji mendekati Agatha yang masih menunduk, membenarkan tali sepatunya.

"Beres!" Agatha bangkit, matanya langsung bertemu dengan mata tajam Anji. Sedetik kemudian, Agatha memutuskan pandangnya dan berlalu seolah tak terjadi apa-apa.

"Bim, dia tuh pacarnya si Rizal. Heh anak piyik, mau kemana lo?" Anji mendahului Agatha sambil satu kakinya diseret. Mungkin akibat tengkasan Agatha. Mungkin, ya. "Dia juga yang nyiram jus ke si Nisha."

"Ada apa wahai Kakak-kakak sekalian?" Agatha memasang wajah lugunya. Bimo menghampiri mereka berdua.

"Bener kata Anji?!" Mungkin kedengarannya bukan seperti pertanyaan, namun lebih ke bentakkan. Agatha mengangguk tanpa dosa. Jujur lebih baik bro.

"Terus mau apa?" Agatha menggigit bibir bawahnya. Bukan. Bukan karena gugup. Karena gatal. Anji tersenyum meremehkan sedang Bimo memberikan tatapan tajam.

"Mau diapain nih anak? Mainin enak kali ya." Bimo mengambil langkah mendekat pada Agatha. "Emangnya slime, enak dimainin,"

"Berani jawab ya lo!" Geram Anji.

"Kenapa nyari masalah sama kita? Udah bosen idup tenang?" Anji mulai memperlihatkan sifatnya. Ia mendekat sedangkan Bimo mulai mindur, melihat apa yang akan dilakukan karibnya kali ini. Agatha hanya diam tak menjawab.

"Punya mulut nggak? Kok diem? Kenapa takut? Tadi berani ngalangin jalan gue, sekarang diem." Anji mengambil langkah lagi. Ia menyudutkan Agatha di tembok.

"Cantik juga ya. Pantes si Rizal mau." Anji mengamati wajah Agatha dekat. Jujur saja, Agatha geram setengah hidup pada dua manusia di hadapannya ini.

"Kakak juga cakep. Kalo baik." Kali ini Agatha muak sudah. "Wah, gue kira lo bisu ternyata bisa ngomong juga ya,"

"Awas Kak, aku mau ke kelas." Agatha berusaha keluar dari kurungan tubuh Anji. Saat beberapa langkah hendak meninggalkan toilet, telinganya menangkap kata-kata yang membuatnya kesal.

"Putus aja lah sama si anak haram. Lo kayaknya lebih cocok sama gue."

Tanpa memperhatikan kakinya, Agatha memukul Anji tepat di wajah. Wajahnya terdorong ke kiri, setelah itu ia mengambil kerah baju Anji dengan sangat berani, ia meludah ke wajahnya.

"Anjing! Apa-apaan lo?!" Anji marah bukan main. Akibatnya ia kelepasan menampar Agatha sampai terjatuh.

Agatha memegangi pipinya seraya menatap marah kepada manusia bajingan itu. Air matanya luruh seketika. Papi aja nggak pernah mukul gue! Anji sangat terkejut atas tindakannya. Ia terbawa emosi. Refleks begitu saja. Bimo juga tercengang.

Anji menatap telapak tangannya, syok.

"Aku aduin ke Papi!" Ia berlari meninggalkan tempat manusia brengsek itu berada.

Anji baru sadar, cewek itu berjalan dengan terpincang.


~~~





Taraaaa, terererereng, tring😇.
Apdet egein.

Selasa, 26 Maret 2019
Doain abis ini rajin apdet ya kawans

My Crazy Daughter|✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang