Part 33

187 13 0
                                    

Agatha berjalan bersampingan dengan Tristan. Semalam Tristan mengirimkan pesan kepada Agatha akan menjemput Agatha sekolah dan berangkat sekolah bersama.

Ya, Sudah lebih dari 5 bulan Ranu lupa pada nya. Tetapi Agatha sudah mulai bisa menerima semua nya. Ia sudah ikhlas jika harus kehilangan Ranu. Lagi

Dan selama 5 bulan itu juga Agatha mulai dekat dengan Tristan. Tristan yang selalu ada di saat Agatha sedang sedih dan dia tidak ada di saat Agatha sedang senang.

"Gue anter ke kelas lo ya" ucap Tristan sambil menoleh pada Agatha.

"Gak usah ih, gue bukan anak kecil lagi kali" jawab Agatha sambil tertawa kecil

"Haha, gak nerima penolakan"

"Kokk ngeselin sihhh"

Karena asik bercanda, Agatha dan Tristan tidak sadar jika ada seseorang yang menatap mereka dari jauh. Ia menatap sendu kearah Agatha, ingin rasanya ia memeluk tubuh mungil gadis itu lagi. Tetapi ia tidak bisa karena ada alasan di balik semuanya.

"Gue kangen lo tha" lirih nya lalu pergi dari tempat persembunyian nya.

****

Bel istirahat sudah berbunyi sehingga membuat murid bersorak kegirangan. Ada yang langsung kekantin, ada yang keperpustakaan dan ada yang melakukan kegiatan mereka yang lain.

Agatha dan Shelin berjalan kearah kantin, saat akan memasuki pintu kantin, tidak sengaja mata Agatha bertatapan dengan mata hazel milik Ranu. Tetapi Ranu langsung memutuskan kontak mata mereka. Agatha menghela nafas kasar, sampai kapan Ranu akan lupa kepada nya? Apakah Ranu masih cinta kepadanya nanti setelah Ranu ingat semua nya? Agatha harap Ranu tidak akan melupakan kisah mereka.

Tatapan mata Agatha jatuh kepada seorang perempuan yang duduk di sebelah Ranu. Ia tidak pernah melihat perempuan itu sebelum nya, siapa dia? Apakah dia anak baru? Hati Agatha terasa sakit saat melihat perempuan itu bersandar di pundak Ranu. Tidak ada penolakan dari Ranu. Ranu terlihat biasa saja saat perempuan itu bersandar di pundak nya.

Shelin yang melihat Agatha termenung mengikuti arah pandang Agatha. Matanya membulat sempurna saat ia melihat seorang perempuan sedang bersandar manja di pundak Ranu. Shelin menatap kesal kearah Ranu. Lalu ia menepuk pundak Agatha untuk menenangkan sahabat nya itu. Agatha tersentak kaget lalu tersenyum pasrah kearah Shelin.

Tiba-tiba ada yang merangkul pundak Agatha dengan posesif. Agatha menatap tangan yang bertender di pundak nya. Lalu ia mendongak dan mendapati Tristan sedang tersenyum manis kearah nya. Agatha tersenyum lalu mencubit hidung Tristan sekilas.

"Belum pesen?" tanya Tristan dan Agatha menggeleng.

"Gue pesenin ya, lo duduk aja" sambung Tristan.

"Siap bos" jawab Agatha sambil hormat kearah Tristan.

"Lo juga duduk aja Shel, nanti gue pesenin jga" Shelin mengangguk dan mencari tempat kosong bersama Agatha.

Setelah selesai memesan makanan, Tristan langsung duduk di hadapan Agatha sambil membawa tiga mangkuk bakso dan tiga es jeruk.

"Tha, ntar pulang jalan dulu yukk" Ajak Tristan di sela makan nya

Agatha nampak perpikir sebentar lalu mengangguk "Boleh" jawab nya sambil tersenyum

"Ya udahh, ntar pulang sekolah tungga aja dalam kelas jangan keluar ya, nanti gue jemput"

"Okay" jawab Agatha sambil mengacungkan jempol nya.

"Obat nyamuk niiiiiii asap nya banyak woi" ucap Shelin yang merasa di abaikan.

Agatha menatap nya sinis sedangkan Tristan terkekeh geli.

"Apaan sih" cibir Agatha

"Lagian kalian, mau jalan ngomong di depan orang jomblo" dramatis Shelin membuat Agatha terbahak.

"Astaga, lo ngaku kalo jomblo" ucap nya sambil terbahak.

"Tawa in aja terus tha sampe gigi lo copot" gerutu Shelin sambil memasukan pentol bakso kedalam mulut nya

"Udah-udah tha, makan dulu jangan ketawa terus" lerai Tristan dan Agatha mengangguk

****

"Nu, Agatha nooo" ucap Rey pelan sambil menyikuti Ranu

Ranu mengikuti arah tunjuk Rey dan benar, Agatha baru saja masuk kantin bersama Shelin. Ranu terus memperhatikan gerak-gerik Agatha, saat mata nya dan mata Agatha bertemu, Ranu langsung memutuskan kontak mata mereka.

"Ranu, nanti pulang sekolah temenin aku ketoko buku ya" ucap seorang perempuan yang duduk di samping Ranu.

"Iya" jawab Ranu singkat

Rey dan Danil hanya menatap malas kearah gadis centil di depan nya ini. Danil tidak sengaja melihat kearah Agatha. Dan ia langsung tergelak kaget saat melihat Tristan sedang merangkul pundak Agatha.

Danil menyikuti Rey. Rey yang bingung melihat kearah Danil sambil menautkan alisnya. Danil menunjuk Agatha dan Tristan lewat dagu nya. Rey yang langsung paham langsung melihat kearah tunjuk Danil. Rey membulat kan mata sempurna melihat Tristan dengan posesif nya merangkul bahu Agatha dan yang lebih parah nya lagi? Tidak ada penolakan dari Agatha.

Ranu yang curiga dengan gerak-gerik sahabat nya ini mengernyit bingung. Lalu ia menolehkan kepala nya kearah pandang Danil dan Rey. Dari sini Ranu bisa melihat Tristan yang merangkul Agatha. Ranu mengepalkan tangan nya dan berniat menghampiri orang itu. Rasanya ia sudah tidak tahan lagi menjalani hidup seperti ini. Sudah cukup baginya selama 5 bulan ini harus berpisah dengan Agatha.

Saat Ranu hendak berdiri. Bella langsung menahan tangan nya dan membuat Ranu menggeram kesal.

"Mau kemana?" Tanya Bella

Ranu hanya diam. Dia tidak berniat menjawab pertanyaan pacar baru nya ini. Ya Bella adalah pacar baru Ranu. Setelah 5 bulan dia berpura-pura lupa dengan Agatha. Akhirnya Ranu memutuskan untuk menerima Bella sebagai kekasih nya. Ia sudah tidak tahan dengan semuanya. Jadi Ranu tidak ingin ambil pusing lagi.

****

"Tristan, kita main timezone yukk" ajak Agatha antusias

"Ayokk dah" jawab Tristan sambil menggenggam tangan Agatha.

Agatha nampak terkejut karena Tristan menggenggam tangan nya. Tetapi ia tidak mau mempermasalahkan nya. Tohh cuman pegangan tangan kan? Mungkin saja Tristan takut Agatha akan hilang.

Sedangkan Ranu berjalan bersama Bella. Bella nampak bergelung manja di lengan kekar nya sedangkan Ranu hanya diam sambil menatap kedepan.

Bella yang sudah kesal di diamkan oleh Ranu akhirnya menghentikan langkah nya dan menghadap Ranu. Ranu juga ikut berhenti dan menatap bingung kearah Bella.

"Kenapa?" Tanya Ranu.

"Harus nya aku yang tanya kenapa sama kamu!" Jawab Bella

"Maksud kamu?"

Bella menarik nafas dalam lalu ia hembuskan dengan kasar.

"Aku tu capek nu, 5 bulan kita pacaran tapi 5 bulan juga kamu gak ada perubahan. Kamu cuman diemin aku kalo kita lagi jalan. Kamu jawab omongan aku kalo itu penting buat kamu, kita pacaran kan?" Tanya Bella yang matanya sudah memerah menahan tangis.

"Maaf bell" lirih Ranu sambil menatap Bella.

"Kenapa nu? Apa kamu terpaksa pacaran sama aku?" Tanya Bella sendu

Ranu menggeleng dan langsung menghapus air mata yang sudah mengalir dari kelopak mata Bella.

"Jangan nangis, aku gak kepaksa pacaran sama kamu, aku sayang sama kamu" jawab nya sambil mengelus rambut Bella

"Kalo gitu, peluk aku" perintah Bella. Ranu menarik nafas lalu langsung memeluk Bella.

Ranu menegang saat melihat seorang perempuan sedang berdiri menatap sendu kearah nya. Terlihat jelas kalau perempuan itu menangis. Ranu mengeratkan pelukan nya pada Bella. Ia memejamkan mata nya. Tanpa sadar air mata Ranu mengalir di pipi nya.

Maafin gue tha batin Ranu dalam hati

****

Do You Love Me(?) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang