Hari ini adalah pernikahan Taehyung dan Jungkook. Hanya kerabat terdekatlah yang mereka undang, namun meski begitu pesta pernikahan mereka cukup meriah dan melelahkan. Setelah pesta selesai, Taehyung tinggal dirumah Jungkook untuk beberapa hari kedepan.
Taehyung dan Jungkook merebahkan tubuh lelahnya di kasur queen size milik Jungkook tanpa berniat mengganti baju mereka terlebih dahulu.
"Waohh . . . capek sekali." keluh Jungkook.
Taehyung tidak menanggapi keluhan Jungkook, ia bangkit dari rebahnya, lalu berjalan menuju travel bag yang diantarkan supir keluarganya beberapa menit yang lalu sebelum ia sampai kamar Jungkook. Taehyung mengambil piyama kesukaannya, kemudian mengganti bajunya didepan Jungkook.
"Ya! Kalau ganti baju di kamar mandi sana!" perintah Jungkook saat melihat Taehyung melepaskan tuxedo dan mengganti dengan piyama didepannya.
Taehyung menoleh, "Lha masalah Kook? Kan sudah halal." balas Taehyung.
"Tapi aku belum terbiasa bego."
"Duh . . mulutmu dong sayang. Masak suami sendiri dipanggil bego."
"Biarin." dengus Jungkook.
"Ga mau ganti baju? Atau aku gantiin sini." Taehyung mengerlingkan matanya menggoda Jungkook.
"Ish dasar mesum." Jungkook bangun dari tidurnya, menuju lemarinya, mengambil piyama pula lalu beranjak ke kamar mandi untuk mengganti bajunya. Ia bukan Taehyung yang bisa asal ganti baju didepan orang, meski status mereka sekarang suami istri. Sebenarnya Jungkook masih malu itu saja.
Kini mereka berdua telah berbaring diranjang, mereka sudah berganti dengan piyamanya masing-masing.
"Aku tidak akan memaksamu melakukan 'itu' jika kau belum siap." Taehyung membuka percakapan.
"Aku memang belum siap Tae, mendengar aku akan dinikahkan saja sudah membuatku stres." ungkap Jungkook.
"Apa kau masih stres sekarang? Apalagi yang jadi suamimu aku." tanya Taehyung.
"Sudah tidak lagi, karena aku sudah ikhlas menerima perjodohan ini, dan tidak tau mengapa stres itu hilang dengan sendirinya."
"Baguslah, mungkin saat ini adalah waktu untuk kita lebih saling mengenal terlebih dahulu sebelum kita melangkah lebih jauh." usul Taehyung.
"Betul, bukankah kita belum saling mengenal lebih dalam lagi? Aku sih hanya mengenalmu sebagai tulang ngerdus Tae."
"Hahahaha . . . aku ngerdus hanya padamu Kook. Kau sih jutek dan galak, aku jadi tertarikkan."
"Kau juga sih brengsek, kerjaannya bikin masalah terus."
"Tapi aku tak nyanga jika Eomma sahabatnya Mommy, dunia sangat sempit ya Tae."
Tanpa terasa mereka berdua ngobrol hingga lewat tengah malam, entah apa saja yang mereka obrolkan. Sampai salah satu dari mereka tertidur karena sudah tidak dapat menahan kantuk. Taehyung yang melihat Jungkook sudah terlelap, membawa Jungkook merapat kedalam pelukannya.
Malam telah berlalu berganti pagi. Pasangan pengantin baru masih bergelung dibawah selimut, melupakan jika mereka harus sekolah. Jaejoong membiarkan anak dan menantunya menikmati tidur mereka. sekali-kali mereka tidak sekolah tidak apa-apa, lagipula mereka berdua mesti capek setelah pesta pernikahan mereka meski hanya dihadiri oleh para kerabat.
Taehyung dan Jungkook bangun pukul sepuluh. Jungkook yang pertama kali membuka matanya, melirik jam weker yang ada dinakas. "Astaga!" jerit Jungkook saat melihat jam telah menunjukkan pukul sepuluh. Ketua Osis pantang bolos sekolah.
"Apa sih Kook berisik banget." keluh Taehyung, yang masih enggan membuka matanya.
Jungkook mengambil guling disampingnya lalu memukulkannya pada Taehyung, "Ya! Bangun! Ini sudah jam sepuluh, kita kesiangan dan tidak berangkat sekolah." jelas Jungkook.
"Santai ajalah Kook, sekali-kali kita bolos sekolah tak apa-apa." balas Taehyung.
"Sekali-kali kepalamu." sewot Jungkook. "Ketua Osis masak bolos sih Tae."
"Lha mau gimana lagi, jam segini kita baru bangun." cuek Taehyung, ia membetulkan posisi tidurnya bermaksud untuk memejamkan matanya kembali. Mumpung di rumah Jungkook ia bebas dari gangguan adik-adiknya.
"Lha kok kamu tidur lagi." protes Jungkook.
"Lha mau gimana? Mau berangkat sekolah? Sudah siang Kook, . mumpung aku dirumah kamu, bebas dari dongsaengdul aku tidur lagi ya." pinta Taehyung.
"Yaudah terserahmu saja." ucap Jungkook, seraya bangkit dari tidurnya, dan berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Meninggalkan Taehyung yang masih ingin bergelung dalam selimut.
#
"Akhirnya kau bangun juga sayang." sambut Jaejoong, saat melihat anak bungsunya menuruni tangga,
"Kenapa Eomma tidak membangunkanku? Aku jadi tidak sekolahkan?" balas Jungkook.
"Habisnya kalian pulas sekali tidurnya, Eomma tidak tega membangunkan kalian. Sekali-kali bolos sekolah tidak apa-apa sayang."
"Sekali-kali gimana? Kookie-kan lagi ga sakit, masak ga masuk sekolah." Jungkook masih tidak terima kenyataan jika dirinya tidak masuk sekolah hanya karena terlambat bangun.
Jaejoong hanya menggelengkan kepalanya maklum. Jungkook memang terkenal sebagai siswa yang disiplin disekolahnya. Kalau tidak benar-benar terpaksa ia tidak akan mau disuruh membolos sekolah.
"Ya sudah, maafkan Eomma, besok pasti Eomma bangunkan supaya tidak kesiangan."kata Jaejoong, "Taehyung mana sayang?"
"Tae mau tidur lagi Eomma, mumpung bebas dari dongsaengdul katanya."
"Iya, Tae mana bisa santai-santai di rumah, apalagi kalau adik-adik kecilnya sudah bangun."
"Iya, alasan Tae sering terlambat ternyata karena itu Eomma, dulu Kookie tidak percaya. Tapi setelah ketemu dengan adik-adiknya Kookie percaya. Ternyata dia tidak berandalan seperti dugaan Kookie." cerita Jungkook.
"Jadi Eomma tidak salah pilihkan? Memilih Taehyung sebagai pasangan hidupmu." tanya Jaejoong.
Jungkook menganggukkan kepalanya mantap, "Ne Eomma, terima kasih. Yah meski Kookie dan Tae sering berantem."
"Tapi berantem kalian itu lucu, Eomma dan Mommy sampai gemas liatnya." ujar Jaejoong. "Ayo bantu Eomma buat makan siang, selagi kamu tidak sekolah." Jaejoong menarik tangan anak bungsunnya menuju dapur untuk membantu memasak.
#
TBC
Akhirnya Update.
Vote dan Komentarnya jangan lupa ya.
Love You . . . .
YOU ARE READING
Berandal Ketceh
FanfictionTaehyung atau Kim Taehyung itu . . . Guanteng, keren, Cool, tapi . . . Berandal, tapi aku suka . . .