1

3.5K 139 0
                                    

Pagi ini Haera sudah siap meja kerjanya, mulai merapikan map dan mengecek jadwal hari ini.

"Noona, aku titip ini untuk hyung. Pastikan dia membacanya dan segera merevisi untuk diberikan pada NX Group lusa, oke?" ucap seseorang yang tiba-tiba muncul menyerahkan sebuah map pada Haera.

"Apa dia belum datang?" tanyanya pada Jimin. Dia bisa disebut tangan kanan sang Presdir, seorang Direktur yang terkenal ramah dan pintar dalam mengatur pekerjaannya.

"Belum, seperti biasa. Kau tahu bagaimana dia 'kan, Noona"

Haera menghela nafas panjang, lalu memijat dahinya. Baru sepuluh menit dia duduk, dan sudah mendapat beban kehidupan lagi.

Oh ayolah... Apa dia harus bolos kerja lagi untuk menghampiri sarang atasannya itu.

"Min Yoongi bagaimana kau bisa berubah seperti ini. Kemana perginya sahabatku yang dulu?" keluhnya dalam hati.

Haera masih menyayangkan sifat sahabatnya telah yang berubah itu, meskipun dia tahu alasannya tapi menurutnya pria itu sudah terlalu jatuh ke lubang kesendirian yang ia ciptakan sendiri.

Ya, Min Yoongi memang dibilang berhasil dalam mengembangkan perusahaan sehingga menjadi seorang yang sukses seperti sekarang, namun itu semua ia capai juga hasil ambisinya untuk melupakan masa lalunya yang kelam, menjadi seorang workaholic yang hanya mengenal ambisi untuk memenangkan sebuah tender.

Bersamaan dengan waktu, kini sisi gelap pria itu semakin menjadi, dia jadi tidak suka bersosialiasi, sedikit berbicara, dan hanya akan mengizinkan beberapa orang yang ia sukai untuk tahu kehidupan pribadinya.

-

FLASHBACK ON

Haera dan Yoongi sudah berteman sejak kelas dua SMA, saat itu Haera pindah ke sekolah yang sama dengan Yoongi, entah karena apa baru tiga bulan Haera disana, mereka sudah sangat akrab dan Yoongi sangat menempel padanya. Padahal sebelumnya, dari yang Haera tahu Yoongi itu sangat risih kalau ada wanita di dekatnya. Mereka pun awalnya dekat karena Haera yang murid pindahan terpaksa duduk disebangku Yoongi, karena memang tidak ada bangku lain.

Dan sekarang mereka berkuliah di universitas yang sama, dan kedekatan mereka sudah menjadi hal lumrah dipandangan mahasiswa lain, bahkan banyak yang mengira bahwa mereka pacaran, mereka selalu bersama dan tidak segan untuk merangkul satu sama lain didepan umum, yah walau hanya sebatas teman. Orang tua Haera juga sudah kenal dan percaya kalau Haera akan baik-baik saja dengan Yoongi.

"Kim Haera!" teriak seseorang dari arah belakang. Tanpa menoleh Haera pun sudah tahu siapa orang itu. Makanya menghiraukannya dan terus berjalan.

"Hei wanita sombong, kenapa kau tidak berhenti" Yoongi yang berhasil mendekat pada Haera langsung menaik ujung kerah belakang baju gadis itu.

"Malas, kau pasti hanya mau menangih traktiran ku kan?"

Pria itu langsung menampilkan senyum kemenangannya, dia pun berucap "Tentu, itu janji kan mu" lalu mengacak rambut Haera dengan jahil.

Mereka sudah biasa terlihat seperti itu, mahasiswa lain juga sudah terbiasa melihat pemandang yang sekarang terjadi. Jadi tidak heran kan, kalau mereka dianggap sepasang kekasih.

"Kau mau makan apa?" tanya Yoongi begitu sampai di kantin.

"Tidak, aku tidak makan. Kau saja, aku akan menemanimu sambil mengerjakan tugas" ucap Haera sambil menepuk-tepuk tasnya, matanya mencari bangku kosong yang bisa mereka tempati. "Sudah sana, pesan saja nanti kubayar. Ku tunggu dimeja ujung sana ya" lanjutnya dengan menunjuk meja kosong di sudut kantin.

"Tapi....." belum sempat melanjutkan ucapanya, Haera sudah melesat pergi membuat Yoongi menghela nafasnya dan memilih pergi memesan makanan. Ia tahu kalau memaksa Haera untuk melupakan tugas-tugasnya itu hanya akan berakhir dengan perdebatan.

Tak lama, akhirnya Yoongi datang ke meja yang Haera tempati. Tapi yang membuatnya heran adalah porsi makanan yang ada di nampan Yoongi.

'apa ia selapar itu?' tanya Haera dalam hati. Pasalnya Yoongi membawa tiga mangkuk penuh makanan.

"Woah lihat ini. Lapar atau mau menguras dompetku?" tunjuk Haera pada nampan yang baru mendarat pada meja.

Tanpa menjawab, Yoongi terlebih dahulu menyuapkan sesendok nasi kemulut Haera. Walapun ada jeda, namun Haera menerimanya tapi hanya diam sambil mengunyah, dan menatap Yoongi penuh tanya.

"Ini untuk kita berdua, aku akan menyuapimu. Jangan sampai perut mu kosong. Nanti sakit, dan aku harus menunggui mu semalaman di ruang kesehatan seperti kemarin. Jangan khawatir aku akan mentraktir mu kali ini, tapi lain kali ku tagih lagi traktiran mu." Yoongi mengacungkan sendoknya pada Haera, membuat wanita itu membalas dengan anggukan patuh.

"Terimakasih" ucap Haera dengan senyuman manisnya.

Ah Haera suka Yoongi yang seperti ini. Sikap pedulinya itu unik. Perhatian tapi dengan mengancam. Dasar.

-

"Setelah ini kau ada jam kuliah tidak?" tanya Yoongi yang melihat jadwal kuliah pada ponselnya. Mereka telah menyelesaikan makan siangnya.

"Nope, hari ini dosen ku ada yang cuti.Ada apa?"

Yoongi langsung memasang wajah sedih, raut wajahnya menunjukan kelelahan "Aku masih ada 2 jam pelajaran, aku sedang tidak ingin pulang sendiri" ucapnya diiringin helaan nafas panjang.

Haera terlihat menimang, memikirkan sebuah cara untuk menghibur sahabatnya itu. "Baiklah, akan ku tunggu di perpustakaan saja, sekalian mengerjakan tugas."

Mendengar itu Yoongi langsung menjadi sumringah, "Sungguh?" tanyanya memastikan. Lalu di tanggapi dengan anggukan dan senyum tulus dari Haera.

"Iyaaa" jawab Haera dibarengi sebuah anggukan.

"Baiklah, terimakasih Ra-ya" Yoongi merasa mendapat semangatnya lagi. Dia senang mempunyai sahabat yang pengertian seperti Haera.

-

Setelah jam kuliah selesai Yoongi langsung lari menuju perpustakaan untuk menemui Haera.

Ia menemukan Haera yang tertidur disana. Dengan langkah pelan dia menghampiri gadis itu, "Hei, ayo pulang. aku sudah selesai, aku akan mengantarmu." Yoongi mengusap lembut rambut Haera, membuatnya terbangun dan menjawab dengan anggukan lemah dari Haera.

Perjalanan mereka berisi obrolan-obrolan ringan, ya meskipun setengahnya berisi keluahan hidup Yoongi. Tapi hal itulah yang membuat mereka dekat, merasa menemukan orang yang cocok dengan pribadi satu sama lain. Merasa lepas dan tidak perlu memakai topeng yang biasa mereka tunjukan pada dunia.

FLASHBACK OF

-
-
-

To Be Continued..

**

Pengumuman :)
Cerita ini bakal aku revisi dari awal. Untuk pertama kalinya dalam 2020 aku nyentuh book ini lagi, alasan: gabut dengan covid-19 hehe..

Revisi nya cuma dalam segi bahasa dan dan tatanan awal cerita kok.
Thank you yang udah sempetin mampir dan vote cerita ini. Luv youuu.... :D

After First Love || Min Yoongi ;[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang