Capter 4

121 42 0
                                    

Di pagi yang cerah seorang laki-laki tampan masih bergelut dalam selimut tebalnya,sampai terdengar langkah kaki seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik sedang membuka gorden kamar putra nya .Yang tak lain adalah mamah dari seorang laki-laki tampan yang bernama Ikbal .

"Ikbal ayo bangun,apakah kau masih ingin bergelut dengan selimut mu itu,ayo lah bangun!"ucap sang mamah
Namun Ikbal tetap tak merespon ucapan mamah nya ia masih dengan posisi tidur nyenyak nya.

"Ikbal kau ingin bangun atau mamah  sita semua--"belum sempat mama nya selesai berkata sang putra nya pun langsung membuka matanya dan duduk di kasur dengan tangan memohon kepada mamanya.

"Please ....Mah jangan sita semua fasilitas aku.Mamah cantik deh kalo gak jadi sita fasilitas aku,please please yah mamah jangan di sita"ucap Ikbal dengan merayu dan memeluk mamah nya.

"Ok kalau kamu tidak ingin di sita,cepatlah mandi dan bersiap-siaplah untuk berangkat sekolah"ujar sang mamah

"Baik komandan"ucap Ikbal sambil hormat ke pada mamahnya dan berlari menuju kamar mandi.Sedang kan mamahnya sedang membereskan tempat tidur anak sematawayang nya dan tak lupa juga menyiapkan semua kebutuhan anak nya untuk ke sekolah.

Setelah selesai dengan persiapan sekolahnya Ikbal keluar kamar menuju  ruang makan.

"Pagi pah'mah"sapa Ikbal lalu duduk di sebelah mamah nya.
"Pagi"jawab papah'dan mamah nya
Lalu Ikbal memakan nasi goreng dan susu yang telah mamahnya siapkan.

"Mah nanti pulang sekolah aku pengen  cerita sama mamah"ucap Ikbal setelah selesai makan.
"Mau cerita apa?"tanya mamahnya
"Ada deh mah,mamah kepo pokonya nanti aku bakal cerita deh,sekarang aku mau berangkat dulu yah"ucap Ikbal sambil menyalami tangan mamah dan papah nya dan tak lupa mencium pipi sang mamah.

Namun di saat ia ingin berjalan keluar  suara berat menghentikan langkah nya.
"Ikbal,!Apakah cuma mamah mu saja yg kau cium?"ujar papah Ikbal sambil menaikan satu alisnya .
"Masa aku cium pipi papah sih,nanti dikatakkan homo lagi.Haha"ucap Ikbal mengejek papahnya tapi tetap ia cium pipi sang papah.Kemudian ia pun pergi sekolah.

#Skip sekolah

Ikbal Pov

Saat gue berjalan di koridor sekolah gue mendengar ada seorang yang memangil nama gue yang tak lain siapa lagi kalau bukan sahabat gue.

"Uhh,Ikbal  kalau di pangil tu nyaut atau berhenti k'e jangan terus jalan."ujar Gibran sambil mengatur nafas nya yg ngos-ongosan karna belari .
"Iya Ikbal ni pura-pura gak denger saat di pangil"ucap Vebrian menambahkan ucapan Gibran tadi.

"Udah ah,lo pada mau ke kelas apa engga"ujar gue pada mereka berdua
"Iyalah"ucap Gibran dan Vebrian bersamaan.
Lalu gue da para sahabat gue berjalan menuju kelas.

Sampainya gue di kelas ,ternyata banyak murid  yang sudah banyak datang.Lalu gue pergi menuju tempat duduk gue kemudian gue memainkan hp iphone gue.

Kring kring
Terdengar suara bel masuk dan tak lama datang bu Devi untuk mengajar pelajaran yang gue gak suka.Apa lagi kalau bukan Fisika.Menurut gue pelajaran fisika itu membosan kan sekaligus rumit.

"Selamat pagi semua"sapa bu Devi
"Pagi bukk"jawab murid sekelas.
Oh iya gue belum kenalin bu Devi tu adalah guru yang sangat galak kaya hantu valag dan mukanya pun nyeramin kalau lagi marah.Tapi gue suka godain bu Devi apalagi lihat pipinya yg merah semakin buat gue semangat  buat godain nya.
'Ok kembali ke topik'

"Sekarang buka buku halaman 145-149
Dan kerjakan S E K A R A N G"ujar bu Devi sambil menekan kata terakhirnya.

"Gila aja ni bu Devi ngasih soal bayak banget dan rumit-rumit pula,kalau kaya gini bisa ubanan gue sebelum waktunya"batin gue

Gue ingin mengaju kan protes namun saat gue ingin membuka suara udah di potong oleh bu Devi.

"Ada apa Ikbal kamu ingin protes,ayo silahkan.Tapi siap- siap kamu hormat di bendera"ancam bu Devi dan menatap mata gue dengan tajam.

"Ihh ibu ,,jangan suka marah-marah  nanti cepat keriput loh dan gak cantik lagi deh'hahaha"goda  gue kepada bu Devi

"Kamuuu!!!!"tunjuk bu Devi
"SEKARANG KE LUAR"lanjut bu Devi di depan pintu untuk menyuruh Ikbal ke luar.

"Dari tadi ngapa bu,gerah saya di dalam kelas mulu"ujar gue pergi keluar .

"Ikbal gue juga pengen bebas dari penjara fisika ini,tolongin gue"teriak Vebrian.

Tapi gue cuma acuh sama terikan nya yg gaje.Kemudian gue berjalan menuju kantin untuk mengisi perut gue sambil menunggu sahabat gue keluar kelas.

Kring kring

Autor Pov

Bel istirahat pun berbunyi kemudian satu persatu murid keluar dari kelas mereka,dan pergi menuju kantin untuk mengisi perut .

"Ikbal"panggil kedua sahabat Ikbal
"Apa"jawab Ikbal singkat kemudian Gibran dan Vebrian duduk diantara Ikbal dan memesan makanan .

Di sisi lain ,Karin dan Citra pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka tampa ada Afifah.
"Cit kira-kira Afifah kenapa yah gak masuk?"ucap Karin setelah sampai di kantin
"Mana gue tau,emang gue emak nya.Mending lo telpon aja."
"Mana gue punya nomornya dodol"
"Lah lu kenapa gak minta nomor/id line nya,dodol banget sih lo"ucap Citra geregetan sama Karin.
"Kan gue lupa mintanya,lah kenapa lo gak minta juga nomornya C I T R A "ujar Karin menjitak kepala Citra
Lalu mereka memesan makanan dan setelah makanan datang mereka berdua menyantap makanan dengan sesekali becanda.Tapi di di sela-sela makan mereka datanglah Ikbal dan 2 anak buahnya.
"Hai "sapa Vebrian sambil mengedipkan matanya.
"Oh iya ,ko cuma berdua doang ,Afifah mana?"ucap Ikbal karna ia tak menemukan sosok seorang Afifah yg telah memikat hatinya beberapa hari ini.
"Kita gak tau Afifah kemana,karna
Tadi dia gak masuk"ujar Karin sambil melanjutkan makannya.
"Emang kalian gak nelpon Afifah apa?"
"Itu dia ,kita gak punya nomor nya."ujar Citra
"Loh kenapa kalian gak minta aja ,waktu itu sama Afifah"ujar Gibran.
"Udah2 jangan pada berisik,gue telpon aja"ujar Ikbal kemudian ia mengeluarkan iphone nya untuk menghubungi Afifah.

(Yang hitam Ikbal)

"Hallo Afifah boleh tau kenapa Afifah gak sekolah"

"Maaf Afifah nya lagi gak enak badan jadi dia hari ini libur dulu sekolahnya"

"Oh gitu yah tan,semoga Afifah cepat sembuh yah tan.Saya dan teman-teman Afifah titip salam buat anak tante"

"Iya nak nanti tante ssmpaikan udah dulu Assalamualsikum"

"Waalaikumsalam "

Tut tut
Sambungan telpon pun terputus

"Gimana apa kata bunda nya Afifah"ucap karin dengan rasa penasaran
"Dia lagi gak enak badan katanya"

"Oh gitu.Ok gue sama Citra bakal jengukin dia nanti

"Lo gimana sih kita aja gak punya nomornya apalagi tau alamat rumah nya."

"Lo tu mikir pakai logika kita kan bisa minta nomornya sama Ka Ikbal "

"Oh iya gue lupa kalau ka Ikbal punya nomor Afifah"ujar Citra
"Ngomong-ngomong kaka dapat nomor Afifah darimana?"tanya Karin sambil menatap mata Ikbal.

"Gue dapat nomor Afifah dari hp nya lah"
"Ko bisa?"ucap Karin dan Citra bersamaan
"Apasih yang gak gue bisa.gue nyolong nomor nya waktu dia UKS"ujar Ikbal sambil menyengir kuda
"Oh gitu"ujar Karin dan Citra bersamaan lagi.

--------------
Maaf ceritanya kalau kurang menarik.

My Happines With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang