Chapter 20

43 11 0
                                    

Happy Reding gusy.
___
Ikbal pun langsung melangkahkan kakinya ke tiang bendera untuk melaksanakan hukuman yg di berikan oleh pak Angga.

Padahal hukuman itu bukan lah untuk dirinya melainkan,untuk Afifah.
Ia rela berjemur di depan tiang bendera yg cuacanya sangat panas karna jam sudah menunjukan pukul 08.45,itu demi pujaan hatinya ia rela melakukan hukuman itu.

Di sisi lain Gibran dan Vebrian melihat Ikbal yg sedang berdiri langsung menghampiri Ikbal.

"Lo buat masalah apa lagi?"tanya Rian

Ikbal pun menengok ke sampingnya dimana,itu ada Gibran dan juga Vebrian.

"Gak ada"jawab Ikbal singkat

"Kalau gak buat masalah kenapa lo bisa di hukum?"timpal Gibran.

"Karna gue pengen aja di hukum"

"Lo gila yah Bal,ko malah kepingin di hukum"Rian geleng-geleng kepala.

"Suka-suka gue lah,yg jalanin hukuman ni kan gue.Kenapa lo berdua sewot"

"Kita ini sahabat lo,ya wajar lah kalau kita sewot"ujar Rian

"Iya-iya,lo mau ngapain ke sini?"tanya Ikbal

"Mau ngajakin lo ke kantin,tapi.Kaya nya gak jadi deh,soalnya kan lo lagi di hukum"

"Udah yu kekantin,lagi pula gue udah cape dari tadi berdiri di depan tiang bendera dengan satu kaki kaya gini"

"Ya udah ayo"mereka bertiga pun pergi ke kantin karna jam istirahat sudah berbunyi 1menit yg lalu.

Di kantin mereka bertiga langsung memesan makanan dan minuman.

"Bu Iyem,nasi goreng pedes 3 sama es teh juga tiga"teriak Gibran.

"Ok"jawab Bu Iyem.

"Eh lo berdua mau kaga bantuin gue buat nembak Afifah"kata Ikbal

"Kapan lo mau nembak Afifah?"tanya Gibran

"Nanti malam"

"Dimana?"timpal Rian

"Gue juga belum tau mau di mana nembak nya"jawab Ikbal

"Gue sih pengennya di tempat yg romantis gitu"

"Bagaimana di depan danau yg biasa lo datangin itu?disitukan romantis suasananya"

"Boleh juga tuh"jawab Ikbal

"Lo berdua harus mendekor danau itu menjadi tempat yg romantis"

"Tenang,serahkan kepada kita berdua"kata Rian

"Ini pesanannya buat den-den yg ganteng"kata Bu Iyem sambil mengantarkan makanan kepada mereka.

"Makasih yah bu"

"Sama-sama"Bu Iyem pun pergi.

___

"Fah ayo kita ke kantin"ajak Citra dan juga Karin

"Lo duluan aja gue nanti nyusul"

"Emang lo kemana?"tanya Karin

"Tiba-tiba perut gue mules jadi gue mau ke toilet dulu" ujar Afifah berbohong.

"Yaudah kita duluan yah"pamit Citra dan Karin.

"Iya"jawab Afifah.

Selepas Karin dan juga Citra pergi Afifah langsung pergi untuk menemui Ikbal yg sedang di hukum di depan tiang bendera.

Namun,sampainya Afifah di tempat itu ia tidak mendapati Ikbal yg lagi hukum

"Lah Ikbal kemana,bukannya tadi lagi di hukum"

"Lo lagi nyariin Ikbal yah"tanya seseorang yg mengagetkan Afifah.

Afifah pun membalikan badannya untuk melihat orang yg mengagetkan nya.

"Lo lagi nyariin Ikbal yah?"tanya Beni lagi.

"Beni yah?Engga ko gue gak lagi nyariin Ikbal"jawab Afifah mencari alasan.

"Iya gue Beni,bener ni gak nyari Ikbal?"tanya Beni memastikan lagi.

Afifah mengangukan kepalanya,Beni yg melihat itu ia tersenyum kecil.

"Mau ke kantin bareng gue gak?"tanya Beni

"E-m gimana yah"

"Udah ayo kekantin aja bareng gue"Beni pun langsung menggandeng tangan Afifah.

Afifah hanya pasrah tangannya di gandeng oleh Beni.Ia pun mengikuti langkah demi langkah bersama Beni menuju kantin yg ramai karna di penuhi oleh murid yg ingin mengisi perutnya.

Di kantin mereka langsung duduk dan memesan makanan.Afifah merasa tak nyaman karna di pandangi sebagian murid yg ada di kantin.

Gibran tak sengaja melihat Afifah yg sedang duduk berdua di kantin dengan Beni.

"Yan coba lo lihat ke belakang"suruh Gibran pada Vebrian.

Rian pun langsung menoleh ke belakang disana ia juga melihat Beni dan Afifah sedang berduaan.

"Ikbal gak boleh tau kalau Afifah sama Beni ,nanti yg ada mereka berdua berantem lagi."bisik Gibran kepada Vebrian yg dibalas anggukan olehnya.

Ikbal yg melihat gelagatan aneh kedua sahabatnya menautkan alisnya bingung.

"Kalian ngapain bisik-bisik?"Ikbal menatap kedua sahabatnya.

"Engga ko,kita gak bisik-bisik"ujar Rian gelagapan.

"Lo berdua ada yg di sembunyiin yah dari gue?"tanya Ikbal sambil menunjuk muka kedua sahabatnya.

"Engga Ikbal"jawab Gibran dan Vebrian bersamaan.

"Bener?lo berdua gak bohongin gue kan?"tanya Ikbal lagi untuk memastikan kedua sahabatnya.

"Iya beneran ko,lo gak percaya amat sih sama kita"Jawab Vebrian geram.

"Ya udah deh kalau gitu"Ikbal memakan kembali makanannya.

"Lo berdua jangan lupa dekorasi tempat buat gue nembak Afifah"Ujar Ikbal.

"Iye"jawab keduanya berbarengan.

____________Next Chapter__________
Hy gusy
Maaf yah update nya lama.Autor lagi mikirin kelanjutan cerita ini soalnya.
Jangan lupa habis baca vote dan commen yah.kalau perlu juga follow Autor nanti Autor followback ko.

Writer:Nur Halimah

*22 Maret 2018*

My Happines With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang