Donghae University ....
Lisa, Jisoo dan Jennie menuruni satu persatu anak tangga, mereka melangkah menuju taman kampus untuk sekedar ngadem di bawah pohon karena cuaca siang hari yang panas.
Setelah sampai di taman kampus. Lisa, Jisoo dan Jennie pun duduk di sebuah pohon yang rindang. Bukan hanya mereka tetapi banyak lagi mahasiswa yang ngadem di taman seperti mereka. Ada yang ngerumpi, ada juga yang membaca buku dibawah pohon, bahkan ada juga mahasiswa yang pacaran disana.
"Eh ada kabar dari Rose kagak?" Lisa membuka percakapan.
"Gue ngga dapet kabar apapun dari Rose, sejak dia kabur. Gue juga telfon Rose tapi Handphone nya ngga aktif." ucap Jennie.
"Lo udah coba lagi belum? Siapa tau pas lo telefon Hape dia lowbat." Ucap Lisa.
"Gue udah coba beberapa kali, tadi pagi aja gue coba telefon dia tapi tetep aja Hape nya ngga aktif" Ucap Jennie.
"Kok gue jadi khawatir keadaan Rose ya" ucap Jisoo.
"Kemana coba kaburnya itu anak" Lisa menggaruk-garuk kepalanya padahal tidak gatal.
"Semoga Rose baik-baik aj-- " Ucap Jisoo terpotong ketika indra penglihatannya terfokus ke arah seorang wanita, pria dan beberapa orang berpakaian serba hitam yang mengikuti mereka dari belakang. Mereka berjalan kearah Jisoo, Jennie dan Lisa.
"Eh itukan nyokap bokap nya Rose" Ucap Jisoo yang sontak membuat Lisa dan Jennie menoleh kearah orang-orang yang sedang Jisoo lihat.
"Gawat ini mah, jangan-jangan mereka mau tanya keberadaan Rose." Ucap Lisa lirih.
"Eh kabur aja yuk" Jisoo menelan ludahnya susah payah, karena orang yang mereka bicarakan sudah berada tepat di hadapan mereka.
"Jangan kabur, kita harus tetap tenang" Ucap Jennie kepada teman-temannya.
"Selamat siang. apakah ini Jisoo, Jennie, dan Lalisa? Teman dari anak kami Rose" Ucap Eomma Rose dan dibalas anggukan pelan oleh Lisa, Jisoo dan Jennie.
"Oh kalau begitu Kalian tahu dimana Rose sekarang"
Jennie, Jisoo, dan Lisa tampak berfikir jawaban apa yang akan mereka berikan pada Eomma Rose."Kami tidak tahu dimana Rose" Ucap Jennie.
"Kalian benar tidak tahu dimana Rose? Atau kalian sengaja tidak mau memberi tahu kami dimana Rose. Kalian sudah bersekongkol dengan Rose." Tiba-tiba Appa Rose angkat bicara dengan suara lantang, yang membuat Jennie, Lisa, dan Jisoo bergidik ketakutan.
"Sayang~" Ucap Eomma Rose menenangkan Appa Rose yang terbawa emosi.
"Maaf kan suami saya, dia terbawa Emosi, Jadi harap dimaklumi" ucap Eomma Rose.
"Jadi kalian benar tidak tahu dimana Rose?" Tanya Appa Rose sekali lagi.
"Kami benar-benar tidak tahu dimana keberadaan Rose sekarang. Rose juga tidak memberi kabar sama sekali kepada kita" ucap Lisa sedikit bergetar karena takut.
Eomma dan Appa Rose memandang satu sama lain, mereka tampak bingung dimana mereka harus mencari lagi Rose.
"Sepertinya kita harus memerintahkan banyak anak buah lagi untuk mencari Rose" Ucap Appa Rose dan dibalas anggukan pelan Eomma Rose.
"Kalian tambah personil untuk mencari Rose" Perintah Appa Rose kepada beberapa orang yang menggunakan pakaian serba hitam yang diduga anak buah dari Appa Rose.
"Siap pak" ucap salah satu Anak Buah tersebut.
"Terima kasih, maaf sudah menganggu kalian. Jika ada kabar dari Rose tolong hubungi kami" Ucap Eomma Rose seraya berbalik melangkah mengikuti Appa Rose dan beberapa anak buahnya yang sudah berjalan terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESCAPE [✔]
FanfictionRose gadis berusia 23 tahun. Cantik? Cantik banget malah mukanya itu loh ngademin. Pintar? Tentu. Tetapi nasibnya ngga secantik wajahnya. dia dijodohkan dengan pemuda berusia 17 tahun ganteng sih yang bakal dijodohin, tapi Rose nya ngga mau dan dia...