Sehun menatap bayangan dirinya pada cermin besar yang terdapat pada lemari di kamarnya, Dia tersenyum ketika mengingat kejadian dirinya mencium Rose dua hari yang lalu. Jantungnya berdegub kencang ketika menatap mata Rose begitu lekat pada waktu itu, ia merasa nyaman jika berada di dekat Rose, sepertinya Sehun telah jatuh cinta pada pembantunya sendiri.
Sehun menjatuhkan diri pada kasur king size miliknya. Tiba- tiba Sehun teringat ucapan Luhan yang menyatakan Ia harus mencari seorang wanita sebagai pendamping nya, mungkin ini saatnya ia mengatakan cinta pada Rose setelah kemarin ia tidak jadi mengungkapnya.
Sehun menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal, ia bingung bagaimana caranya mengungkapkan perasaannya pada Rose.
'Drrrt drrrt drrrt' getar Handphone mengalihkan pikiran Sehun, ia pun meraba-raba nakas untuk mengambil Handphone nya. Setelah berhasil mendapatkan Handphone nya, Sehun langsung membaca nama kontak yang menchat nya melalui aplikasi Whatsapp.
"Luhan?" gumam nya.
-WHATSAPP-
Luhan : Sehun, apa kamu sibuk?
Luhan : Maaf ganggu kalo kamu ada waktu bisa ngga kita ketemu?
Sehun menghela nafas nya kasar.
'Untuk apa Luhan minta ketemu?' Batin Sehun.Sehun : Ngga kok, aku lagi ngga sibuk.
Luhan : Okeh, nanti kita ketemu di kafe biasa kita ketemu jam 9 pagi. See you.
Sehun mengacak-acak rambutnya frustasi, ia masih bingung untuk apa Luhan ingin menemuiknya lagi.
⭐⭐⭐
Sehun duduk di sebuah kafe yang sering ia gunakan untuk bertemu Luhan. Sehun sesekali menatap jam tangannya, jarum jam nya menunjukan pukul 9.30 pagi tetapi ia belum juga melihat batang hidung Luhan.
"Luhan kok belum dateng juga" Sehun mengdengus nafas kesal.
Pandangan Sehun tertuju pada seorang pria berperawakan mungil yang sedang berjalan kearahnya dengan nafas tersenggal-senggal.
"Itu Luhan" gumam Sehun.
"Maaf aku telat"ucap Luhan dengan nafas yang masih tiersenggal-senggal seraya mendudukan bokongnya pada kursi.
Luhan pun meminum jus apel didepannya untuk menghilangkan dahaganya karena sehabis berlari.
"Kamu mau ada urusan apa sampai ngajak ketemuan?" Tanya Sehun memulai percakapan.
"Sebenarnya aku mau nawarin kamu untuk jadi mo--"
"Aku mau berhenti" belum selesai Luhan mengucapkan ucapannya Sehun sudah memotong ucapannya.
"Maksud nya?" Tanya Luhan.
"Aku udah ngga mau kerja jadi model lagi" jelas Sehun.
"Kenapa Hun?"
"Mungkin sekarang aku harus berhenti jadi model dan cari pekerjaan yang lebih baik lagi. Aku ngga mungkin kerja selamanya menjadi model di majalah kamu. Aku harap kamu mengerti"
Luhan mengangguk-angguk tanda mengerti ucapan Sehun.
"Aku mengerti kok, aku juga ngga bisa paksa kamu"
"Btw selamat buat pernikahan kamu. Semoga kamu dan pasangan mu dapat menjadi pasangan yang bahagia. Maaf waktu itu ngga sempet ngucapin pas acara pernikahanmu"ucap Sehun.
"Amin, jadi kamu kapan nyusul aku?" Ucapan Luhan sukses membuat Sehun terdiam.
"Kalo kamu mau, aku bisa kok nyariin wanita yang pas buat kamu" ucap Luhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESCAPE [✔]
FanfictionRose gadis berusia 23 tahun. Cantik? Cantik banget malah mukanya itu loh ngademin. Pintar? Tentu. Tetapi nasibnya ngga secantik wajahnya. dia dijodohkan dengan pemuda berusia 17 tahun ganteng sih yang bakal dijodohin, tapi Rose nya ngga mau dan dia...