Rose masuk kedalam rumah dengan langkah terburu-buru, ia harus sampai di dalam kamar agar tidak bertemu dengan Appanya.
Tetapi usahanya itu sia-sia, belum sampai di kamarnya, Rose sudah berpapasan dengan Appanya.
"Darimana saja kamu Rose!" Ucap Appanya dengan nada membentak.
"Dari toilet " balas Rose singkat.
"2 jam di toilet, ngapain aja? Kamu sembelit sampe 2 jam ditoilet. Kalau mau berbohong itu yang masuk akal sedikit Rose. kamu pasti kabur kan, sampai ninggalin Jinyoung sendirian di taman. Kamu tau, Appa yang ngga enak sama Jinyoung" Rose hanya menunduk mendengar Ucapan Appanya.
"Tapi Rose tadi ada urusan sebentar."
"Bisa tidak kamu mem-belakang-kan urusan kamu itu, urusan yang ini lebih penting. Karena kamu sebulan lagi mau menikah dengan Jinyoung" Ucap Appa Rose.
"Rose ngga mau dijodohin Appa, Rose udah besar kenapa Rose ngga boleh cari sendiri pasangan buat Rose."
"Memangnya kamu mau cari yang seperti apa? Jinyoung itu sudah paling terbaik. dia muda, tampan, dan pewaris dari perusahaan Appanya. Pasti masa depannya sudah terjamin." Ujar Appa Rose.
"Appa itu cuma mandang dia dari materinya aja, belum tentu dia udah siap jadi suami Rose" Ucap Rose dengan menahan tangisnya.
"Kamu kalau di bilangin--" belum sempat Appa nya menyelesaikan ucapannya, Rose sudah berlari menuju kamarnya dan mengunci pintu kamar.
"Rose kalau Appa sedang bicara, kamu dengarkan!" Appa Rose menggedor pintu kamar anaknya yang tertutup rapat.
Tiba-tiba Eomma Rose datang, karena mendengarkan pertengkaran antara anak dan ayah yang baru saja terjadi.
"Ada apa?" Tanya Eomma Rose dengan ekspresi bingung.
"Lihat anak kamu! Dia semakin kesini semakin membangkang, baru saja dia membantah ucapanku. Belum selesai aku berbicara dia sudah pergi, tidak sopan sekali" Ucap Appa Rose dengan mengebu-gebu.
"Sudah, lebih baik kamu jangan sering marah-marah tidak baik untuk jantungmu. Lebih baik kamu makan siang dulu, masalah Rose biar aku saja yang tangani" Ucap Eomma Rose.
Appa Rose pun pergi dari depan kamar Rose dan Eomma Rose sekarang sedang berusaha membujuk anaknya agar membukakan pintu .
"Rose, buka pintu nya. Eomma mau bicara sebentar" Ucap Eomma Rose dengan lemah lembut tidak seperti Appanya tadi. Tetapi tidak ada balasan dari Rose.
"Rose, makan siang dulu Eomma sudah masakan makanan kesukaanmu" Ucap Eomma Rose tetapi masih belum ada balasan dari Rose.
'Apa mungkin dia tertidur?' Batin Eomma Rose.
Karena biasanya Rose akan tertidur setelah dimarahi.Lalu Eomma Rose pergi karena mengira Rose sedang tertidur.
☀☀☀
Rose sekarang sedang memasukkan beberapa pakaiannya kedalam koper. Keputusan ia untuk kabur semakin bulat.Ia menatap jam dinding yang menunjukan pukul 7 malam, ternyata sudah 6 jam lamanya ia berada di dalam kamar karena ia tadi sempat tertidur.
'Kenapa gue pake ketiduran segala sih' umpat Rose pada diri nya sendiri.
Setelah selesai membereskan pakaian nya yang akan dibawa, ia pun bersiap untuk berangkat kabur.
'Tring tring tring' suara notifikasi chat mengalihkan pikiran Rose.
Rose menghela nafasnya dalam-dalam.
"Siapa sih yang nge-WA pas gue mau kabur" Rose pun mengambil Handphone nya yang berada di atas nakas.-WHATSAPP-
KAMU SEDANG MEMBACA
ESCAPE [✔]
FanfictionRose gadis berusia 23 tahun. Cantik? Cantik banget malah mukanya itu loh ngademin. Pintar? Tentu. Tetapi nasibnya ngga secantik wajahnya. dia dijodohkan dengan pemuda berusia 17 tahun ganteng sih yang bakal dijodohin, tapi Rose nya ngga mau dan dia...