Rose menghirup udara pagi hari dengan senyum yang mengembang diwajahnya.
Ia senang sekali bisa berlari pagi bersama kekasih barunya, Sehun. Rose meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku, kemudian mendesah pelan. Sudah lama ia tidak lari pagi.Dari belakang Sehun berlari dengan nafas tersengal-sengal, ia mengejar Rose yang kini berdiri di depannya dengan jarak 2 meter.
"Air, gue butuh air." Dengan badan penuh keringat, Sehun berhasil menyamai posisinya dengan Rose.
"Hun, kenapa Hun?" Tanya Rose dengan muka panik melihat Sehun seperti ikan yang berada didaratan yang meronta-ronta meminta air.
"Miiiinum, minuuuuum" ucap Sehun dengan nada meminta.
"Okeh, gue beliin minuman dulu ya" ucap Rose kemudian melangkah pergi mencari penjual terdekat.
Beberapa lama kemudian Rose kembali dengan membawa dua botol air mineral dingin.
"Nih." Rose memberikan satu botol air mineral kepada Sehun. Dengan cepat Sehun membukanya lalu meminum air mineralnya hingga habis tak tersisa.
"Haus banget ya Hun" tanya Rose. Sehun mengangguk-angguk sebagai jawaban.
"Lo cepet banget larinya, gue sampe cape ngejar lo"
"Hahaha, padahal tadi itu termasuknya pelan lo"
"Pelan bagaimana, itu cepet banget tau ngga. Gue sampe mengap-mengap ngejar lo"
"Mungkin karena gue dulu pas SMA pernah juara lomba lari antar sekolah jadi larinya cepet kali ya"
"Untung lo pacar gue, kalo ngga gue bakal--" ucapan Sehun terpotong ketika Rose menatapnya dengan tatapan intimidasi "Kalo ngga bakal apa?"
"Ngga apa-apa" ucap Sehun singkat, ia tidak berani melanjutkan ucapannya.
Rose tiba-tiba tertawa melihat tingkah laku kekasihnya ini.
"Kenapa ketawa?" Sehun mengerut kan dahinya bingung melihat Rose."Ngga, lucu aja liat lo mengap-mengap kaya tadi" jelas Rose dengan gelak tawa.
"Udah yuk pulang" ajak Sehun. Rose pun menuruti ajakan Sehun. Ia juga ingin sekali pulang, ingin membersihkan tubuhnya yang penuh dengan keringat.
⭐⭐⭐
Rose kini tengah mengeringkan rambutnya yang basah sehabis mandi dengan handuk.
Rose melangkah mendekati lemari yang berisi pakaiannya. Mencari pakaian yang cocok dikenakan untuk santai, setelah mendapat kan baju yang di rasa cocok, ia pun mengenakannya.
Rose menyisir rambutnya yang masih sedikit basah seraya duduk menatap kaca didepannya. ia tidak menambahkan riasan diwajahnya, dikarenakan Tas yang berisi make up dan barang-barang berharganya di rampok. Jika mengingat kejadian dimana dirinya di rampok, ingin rasanya Rose mengejar perampok sialan itu sampai dapat, gara-gara perampok sialan itu pula Rose sampai terlantar di jalanan. Rose menghela nafas kasar, kemudian bangkit dari duduknya lalu melangkah keluar dari kamarnya.
Rose sebenarnya berencana menuju dapur untuk memasak sarapan pagi, tetapi langkahnya terhenti ketika Sehun memanggilnya.
"Astuti!" Panggil Sehun. Rose pun melangkah mendekati Sehun.
"Ada apa?"
"Kita makan diluar yuk" ajak Sehun.
Rose mengerutkan dahinya. "Tumben ngajak makan diluar?"
"Ya sekalian nge date dan ngerayain anniversary hari jadian kita yang ke 2 hari." Ucapan Sehun sukses mendapat tertawaan dari Rose.
"Kenapa? Emangnya gue salah?" Tanya Sehun bingung melihat Rose yang tiba-tiba tertawa setelah mendengar ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESCAPE [✔]
FanfictionRose gadis berusia 23 tahun. Cantik? Cantik banget malah mukanya itu loh ngademin. Pintar? Tentu. Tetapi nasibnya ngga secantik wajahnya. dia dijodohkan dengan pemuda berusia 17 tahun ganteng sih yang bakal dijodohin, tapi Rose nya ngga mau dan dia...