'Tok tok tok' suara ketukan pintu membangunkan Rose yang tengah tertidur. Ia membuka matanya dengan perlahan, kelopak matanya terasa sangat berat untuk dibuka. Dirinya bangkit dari tempat tidur untuk membuka kan pintu dan melihat siapa yang mengetuknya.
Dengan langkah gontai Rose berjalan menuju pintu kamarnya. Ketika Rose membuka pintu kamarnya bertapa terkejut nya Rose melihat orang di balik pintu.
"Kalian!" Seru Rose seakan tak percaya ketika melihat ketiga sahabatnya berdiri di depannya.
"Rose." ucap Jisoo, Jennie dan Lisa bersamaan seraya memeluk Rose.
"Ayo masuk." Rose mempersilahkan ketiga sahabat nya untuk masuk kedalam kamarnya.
"Sumpah gue kaget kalian datang kesini."
Ucap Rose dengan senyum mengembang di wajahnya."Iya tadi kita di telfon sama Eomma Lo, katanya Lo udah pulang ke rumah. Ya jadinya kita kesini mau lihat Lo." Ucap jennie.
"Rose ? Lo ngga apa-apa kan?" Tanya Lisa ketika melihat ada sesuatu yang janggal dari sahabatnya.
"Gue ngga apa-apa kok, lihat Gue biasa aja kok. Gue masih bernafas dengan Hidung. Hidung gue juga masih satu bolongannya dua, ngga berubah sama sekali." Ucap Rose seraya tertawa, tetapi reaksi dari sahabatnya berlawanan arah. Mereka menatap bingung kearah Rose.
"Lo bilang ngga ada apa-apa? Lihat mata Lo aja sembab kaya abis nangis." Ucap Lisa.
Rose menelan ludahnya susah payah setelah mendengar ucapan Lisa, otak nya berfikir keras untuk mencari alasan mengenai matanya yang sembab.
"Eeeh... tadi gue tidur nya tengkurep jadi mata gue sembab deh." Jelas Rose setelah lama berfikir.
Lisa, Jennie dan Jisoo menatap tajam kearah Rose, membuat dirinya takut. Takut bahwa temannya tidak percaya dengan ucapannya.
"Lo bohong Rose. Gue juga tahu kali mana yang sembab karena tengkurep mana yang sembab karena nangis." Ucap Lisa. Ya, Rose sudah tahu bahwa sahabatnya tidak akan mudah di bohongi.
"Jadi kenapa Lo nangis Rose? Cerita lah sama kita." Ucap Jisoo.
Rose menghela nafas panjang, lalu tersenyum meyakinkan sahabat-sahabatnya. "Gue ngga apa-apa kok."
Jisoo, Jennie dan Lisa mendecakkan lidahnya kesal.
"Ngga apa-apa bagaimana sih Rose? Udah jelas-jelas lo itu abis nangis. Please lah kita itu udah sahabatan lama. kalo yang satu ada masalah, kita itu harus saling membantu. " ucap Jennie."Jadi lo cerita lah sama kita, siapa tahu kita bisa bantu." Timpal Jisoo.
Rose menundukan kepalanya. Ia tak berani menatap ketiga sahabatnya.
"Gue nyakitin Sehun." Ucap Rose dengan suara yang bergetar."Maksudnya?" Ucap Jisoo, Jennie dan Lisa serempak.
"Gue bohongin Sehun, gue bohong kalo gue itu Astuti bukan Rose."
"Lah terus? Kalo lo ketauan sama Sehun paling di pecat kan sama dia? Kenapa nyakitin Sehun?" Tanya Jennie.
"masalahnya gue udah pacaran sama Sehun." Ucapan Rose berhasil membuat ketiga sahabatnya terkejut.
"Jadi kalian udah pacaran?" Tanya Jisoo.
"Ya, gue udah pacaran sama Sehun selama tiga hari. Dan lo mau tau bagaimana Gue bisa ketahuan sama Sehun kalo gue bukan Astuti?" Ucap Rose dengan mata berkaca-kaca.
Jisoo, Lisa dan Jennie mengangguk.
"Jinyoung yang kasih tau Sehun kalo gue itu Rose, bukan Astuti." Ucap Rose."Bagaimana bisa Jinyoung yang kasih tau?" Tanya Lisa.
"Waktu itu gue mau dikenalin sama Sepupunya Sehun, Gue di ajak ke restoran buat ketemu Sepupunya. Siapa sangka ternyata Sepupu Sehun itu Jinyoung. Dan Dia langsung bilang sama Sehun kalo gue itu Rose calon Istrinya, awalnya Sehun ngga percaya begitu aja." Jelas Rose panjang.
"Trus?" Tanya Lisa penasaran.
"Sehun tanya sama gue apa gue beneran Rose bukan Astuti, dan gue jawab--" tiba-tiba saja Rose menangis, Membuat Sahabat-sahabatnya panik.
"Rose, lo ngga apa-apa kan?" Lisa mengelus pundak Rose berusaha menenangkannya.
"Gue jawab kalo gue itu Rose bukan Astuti. Gue jawab jujur karena semua udah ngga bisa di tutup-tutupin lagi. Sehun marah besar sama gue." ucap Rose berusaha melanjutkan.
"Gue sayang banget sama Sehun, gue ngga pernah sesayang ini sama orang."
"Trus kenapa lo pulang kerumah?" Tanya Lisa.
"Karena gue rasa Sehun benci sama gue. Jadi gue lebih baik pulang. Dan pasrah sama rencana pernikahan gue sama Jinyoung." Ucap Rose dengan nafas tak teratur akibat menangis.
☆☆☆
Lisa, Jisoo dan Jennie berjalan menelusuri Koridor kampus. Ya, setelah dari rumah Rose, mereka langsung menuju kampus untuk menyelesaikan beberapa tugas yang belum selesai.
"Gue kasihan deh sama Rose." Ucap Lisa membuka percakapan.
"Sama gue juga kasihan sama dia." Timpal Jennie,
"Seandaikan aja kita bisa bantu Rose." Ucap Lisa, kemudian tidak ada lagi yang berbicara hingga akhirnya mereka tersadar telah sampai di kelas.
"Gue tau bagaimana cara buat bantu Rose!" Seru Jisoo membuat Lisa dan Jennie sontak melihat kearahnya.
"Emangnya bagaimana?" Tanya Lisa dengan raut muka bingung sama halnya dengan Jennie.
"Bagaimana kalo kita bujuk Jinyoung buat ngga nikah sama Rose?" Usul Jisoo. Lisa dan Jennie pun melihat satu sama lain.
"Emang ngga terlalu berresiko ya?" Tanya Jennie.
"Tapi apa salahnya di coba?" Ucap Lisa.
"Okeh besok kita ajak Jinyoung buat ketemuan. Bagaimana?" Ucap Jisoo.
"Eh emangnya kita punya kontaknya Jinyoung ? Trus bagaimana kita mau ajak dia ketemuan?" Ucap Jennie.
"Eh iya ya." Ucap Jisoo nampak berfikir.
"Lo masih inget kan dulu Rose pernah ngasih uname IG nya Jinyoung? Kita DM aja Jinyoung, bagaimana?" Usul Lisa.
"Bener kita DM aja Jinyoung. Nanti gue DM dia, ajak ketemuan." Ucap Jisoo.
"Satu masalah terpecahkan. " ucap Lisa, Jisoo dan Jennie berbarengan dengan senyum simpul terpasang di wajah mereka.
☀☀☀
Holla! Lama ngga tengok wattpad. Ada kah yang kangen sama FF ini ?
Udah lama ya ngga update.Author mau cerita sedikit nih, sebenernya saya kurang suka sama fitur terbaru wattpad yang bikin notifikasi jadi banyak notif dari pengguna yang lain(haduh bagaimana jelasinnya yah). Alhasil notif yang penting-penting kaya komen, vote dari cerita saya jadi tenggelam. Jadi deh, males buka wattpad dan buat update. Udah segitu aja ceritanya.
Okeh jangan lupa voment ya guys. Bye😘
KAMU SEDANG MEMBACA
ESCAPE [✔]
Fiksi PenggemarRose gadis berusia 23 tahun. Cantik? Cantik banget malah mukanya itu loh ngademin. Pintar? Tentu. Tetapi nasibnya ngga secantik wajahnya. dia dijodohkan dengan pemuda berusia 17 tahun ganteng sih yang bakal dijodohin, tapi Rose nya ngga mau dan dia...