(18)Syafiq mencintai Hasna Tulus

3.5K 190 11
                                    

Gadis itu masih terisak kencang. Sakit tentu ia rasakan. Ucapan yang menyerang batinnya secara tiba-tiba, membuat semuanya terasa hambar, dan apa yang ia harapkan menjadi sia-sia. Ia mencengkram ujung jilbabnya kuat, menaiki anak tangga satu persatu dengan perasaan dada yang begitu sesak.

"Gue bukan wanita murahan. Hiks...gue bukan wanita murahan....." Hasna berucap dengan kekuatan tubuh yang hampir limbung. Ia duduk di balkon bangunan kelas. Suasananya sangat sepi dan gelap.

Gadis itu duduk sembari memeluk kedua lututnya, menatap pemandangan pondok dari atas dengan perasaan pilu. Netranya melirik dan menangkap suasana taman belakang Mesjid yang sepi, tempat di mana kejadian beberapa menit yang lalu sukses membuatnya menjadi tak berdaya.

Ia kembali menangis, dengan tangisan hebat. Apa yang di dalam fikiran pria itu? Dengan mudahnya ia menjatuhkan derajat seorang wanita. Ia belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi, namun dengan lancarnya ia mengatakan jika Hasna adalah seorang wanita yang murahan.

Hasna menggeleng kuat. Ia berucap yakin dalam hati jika ia bukan seperti pria itu ucapkan. Rasa kecewa semakin menyelimuti. Bahkan berangsur menjadi gejolak kebencian.

"Gue gak murahan! Gue gak murahan!!!"

Cahaya rembulan terlihat sedikit redup. Suara guntur terdengar. Sepertinya hujan akan turun. Gadis itu masih menatap taman belakang mesjid dari atas sana, tatapannya penuh amarah dan kekecewaan.

"Hasna!"

Hasna menoleh ke arah suara. "Nindy? Gus Raffi?"

"Na...kamu kenapa?" Nindy mendekati Hasna seraya memeluknya. Hasna kembali menangis dipelukan Nindy.

"Gue bukan wanita murahan Nind!" Hasna terus mengulangi perkataannya. Nindy menguatkan di sana ia memeluk Hasna dan ikut terisak.

"Kamu bukan wanita murahan Hasna."

Rahang Raffi mulai mengeras. Matanya terlihat berkaca-kaca. Ia melihat semuanya dari awal ketika Syafiq mengatakan Hasna wanita murahan, sampai gadis itu berlari menuju bangunan kelas.

Raffi yang melihat Hasna berlari menuju balkon, ia pun mencari Nindy di asrama yang terlelap nyenyak. mendengar penjelasan Raffi ia pun bergegas menemui Hasna.

Anak laki-laki itu menuruni anak tangga dengan perasaan gusar. Amarah tengah menguasai dirinya. Ia berjalan menuju rumah dengan wajah yang sulit diartikan. Santri yang masih berkeliaran di luar melihat Raffi dengan ketakutan.

"Bang Syafiq!" Suaranya meninggi satu oktaf.

Syafiq yang sedari tadi duduk di teras rumah, terkejut dengan kehadiran Raffi yang tiba-tiba datang dan menatapnya seperti tatapan elang. Syafiq berusaha tenang. Ia tidak tahu apa yang tengah terjadi pada adik kandungnya. Ia menghela nafas sebentar. "Astaghfirullah. Kenapa kamu Fi?"

"Ikut Ana."

Raffi membawa Syafiq di belakang kawasan pondok. Raffi menghela nafasnya sebentar, mencoba melawan rasa amarah yang bergejolak.

"Abang kenapa sama Hasna?" Suara Raffi terdengar sangat dingin.

Syafiq yang sudah tahu arti maksud pembicaraan Raffi pun sempat terdiam.

"Abang sadar apa yang Abang lakuin itu salah?!"

"Hasna bukan wanita murahan seperti Abang fikirkan!"

"Mana Abang Raffi yang dulu? Ini Syafiq yang sekarang?! Seorang laki-laki yang melampiaskan rasa cintanya kepada seorang gadis yang tidak bersalah dan dengan lancangnya merendahkan martabat seorang gadis itu disaat gadis itu sudah mencintai Abang... Ini Syafiq yang sekarang?" Anak laki-laki itu terisak. Suaranya bergetar.

"Raffi! Kamu tahu apa soal itu?!" Syafiq ikut menatapnya dengan kemarahan. Rasa sabarnya sudah tidak terkontrol lagi. Rahangnya ikut mengeras.

"Tahu apa?!" Raffi tertawa lirih.

"Raffi tahu banyak hal! Raffi ikhlas kalo Abang cinta sama Hasna. Tapi Raffi gak pernah ikhlas kalo cara Abang mencintai Hasna seperti ini. Cukup hati Raffi yang terluka Bang. Jangan Hasna."

Syafiq membuang nafasnya. Kepalanya terasa sakit. "Jaga omonganmu Raffi! Abang mencinta Hasna tulus. Gak pernah berniat untuk menjadikannya sebagai pelampiasan."

"Begitu caranya mencintai? Bukankah abang sendiri yang bilang, jika mencintai itu dengan memuliakan. Lantas apa yang barusan abang lakukan? Hasna kecewa sama Abang... dia cintanya sama Abang, bukan Raffi. Abang gak perlu cemburu. Raffi sadar, kalo selama ini cuma Raffi yang banyak berharap dengan Hasna."

"Raffi juga tau selama ini sikap abang berubah kepada Raffi karena kecemburuan Abang dengan Raffi...iyakan?"

Raffi membuang nafasnya. Ia mencoba mengontrol emosinya perlahan.

"Kalo Abang benar-benar cinta sama Hasna, Raffi mohon...berhentilah bersikap seperti ini. Hasna mencintai Abang...bukan Raffi. Dan Raffi siap akan hal itu, Raffi ikhlas. Tapi tolong, jangan pernah sakiti Hasna. Dia gadis yang pertama kali membuat Raffi jatuh cinta. Bagaimana pun, jika Hasna bahagia dengan Abang... Raffi pun ikut bahagia, bahkan melebihi kebahgiaan kalian."

Bersambung eheheh...

Karena partnya kali ini wordnya cuma dikit plus berantakan tulisannya...dikasih bonus pict ustaz Syafiq ganteng deh😍

Foto dua sejoli Ustaz Kece dan gantengSyafiq dan Hafiz eyaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Foto dua sejoli Ustaz Kece dan ganteng
Syafiq dan Hafiz eyaa

Jangan lupa VoMent Kata merekaaaCaranya pencet bintang yang ada di bawah pojok kiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa VoMent Kata merekaaa
Caranya pencet bintang yang ada di bawah pojok kiri...komen manis dapet notif dari author, paling diinget dan pasti dimasukin ke grup Chat WA SHCPOFFICIAL nanti🙏🏻❤️ stay terusss

See you💕

Jangan lupa Al-kahfi🤗

Segenggam Harapan Cinta (Pesantren) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang