"Hasna, kok jam segini masih di luar? Kamu kan sakit nak," suara lembut sang Ummi membuat gadis itu terperangah. Ia menengok ke arah suara dan tersenyum manis.
Ummi pun mendekati Hasna seraya mengelus lembut puncak kepala putri tercintanya.
"Putri Ummi kenapa?"
Gadis itu lagi-lagi hanya membalas perkataan ibunya dengan seutas senyuman.
"Wajar kok, masa-masa remaja kayak kamu gini ngerasain yang namanya patah hati."
Hasna tercengang. Bagaimana tidak, ia sama sekali tidak menceritakan apa yang tengah terjadi pada dirinya. Namun sang ummi seakan bisa membaca isi hati dan fikirannya.
"Hmm kok ummi bisa baca fikiran Hasna sih?" Hasna mendekat ke tubuh wanita paruh baya tersebut lalu memeluknya dengan manja.
"Naluri seorang ibu kepada anaknya itu gak pernah salah, sayang. Sekarang kamu cerita, apa yang sedang menimpa gadis cantiknya ummi?"
Hasna menghela nafas sejenak. Antara ragu ingin menceritakan prihal apa yang sedang mengusik fikirannya atau tidak.
"Syafiq kan?" Tanya ummi sekali lagi.
"Ummi kok bisa tau lagi? Hmmm ummi cenayang yah," jawab Hasna
"Ustazah Maryam kemaren waktu jemput kamu sambil nungguin kamu menyiapkan pakaian pulang, sempat cerita, kalo Syafiq menyukai kamu dan katanya, hmm mau ngajak kamu ke jalan yang serius."
"Hmm Hasna ragu Um sama Ustaz Syafiq." Hasna menjawab dengan nada yang sangat lirih. Air mata di pelupuk matanya hampir saja ingin terjatuh.
"Kenapa? Ustaz Syafiq orangnya baik. Ummi setuju kamu sama beliau. Ummi yakin kalo gadis ummi berjodoh dengan beliau, beliau bisa membawa Hasna menjadi lebih baik lagi. Dan tentunya, beliau juga akan memuliakan gadis cantiknya ummi ini."
"Memuliakan?" Nada Hasna sedikit terdengar ketus. Ia pun kembali memeluk tubuh umminya yang begitu harum, ia menangis terisak-isak di pelukan sang Ummi. Lalu menceritakan semua yang telah terjadi.
"Hasna sayang, Ummi yakin, Syafiq tidak bermaksud untuk menghinakan dan merendahkan kamu. Ummi tau persis Syafiq itu bagaimana, dulu sewaktu Ummi tinggal sama tante kamu di daerah pondoknya Syafiq dulu, Ummi tau dia adalah sosok santri yang luar biasa secara ilmu dan akhlak adab kepada para gurunya. Ummi juga liat ketika Syafiq berbaur di luar dengan masyarakat, bagaimana wibawanya, dan perangainya. Sungguh masyaAllah, Ummi sangat takjub. Bahkan saat itu Ummi pernah terbesit di dalam hati, ingin memiliki seorang mantu seperti Syafiq. Dan waktu pertama kali Ummi ke pondok ke rumah Buya sama Abi, betapa terkejutnya Ummi ketika melihat Syafiq. Dan yang lebih terkejutnya lagi, kemaren waktu kedua kalinya kerumah Buya ,bahwa Ummi denger Syafiq mencintai kamu. Kamu percayakan tentang naluri seorang ibu kepada anaknya? Dan ibu sangat yakin dari hati yang paling dalam jika Syafiq memang terbaik buat Hasna. Memang, selalu ada cara Syaithon untuk membisikkan keraguan di setiap dua pasang insan yang akan memasang niatnya untuk berada dijalan yang Allah Ridhoi. Dan ini hanya ujian antara kamu dan Syafiq, nak. Jika Ummi boleh saran, sebaiknya kamu dengarkan dulu apa yang Syafiq katakan. Bukankah kata Hasna juga, dia sudah meminta maaf ketika Hasna ingin pulang kemarin? Itu artinya ada rasa penyesalan di diri Syafiq."
Hasna mendengarkan setiap kata yang dikeluarkan dengan Ummi penuh seksama. Walau jujur dari hatinya yang paling dalam, ia sudah tidak ingin lagi bertemu dengan pria itu. Apalagi mendengarkan penjelasannya. Namun di sisi lain, ia takut ujung-ujungnya ia yang akan menyesal karena telah melepaskan sosok pria seperti Syafiq. Dan Hasna pun memutuskan sesuai perkataan Ummi, jika ia akan bertemu lagi dengan Syafiq, ia akan mendengar penjelasan dan kata maaf dari pria itu.
✨✨
"Abi tidak pernah mengajarkan kamu untuk berkata kasar seperti itu kepada wanita Syafiq! Ketika belum menikah saja kamu sudah berani merendahkannya, apalagi ia menjadi istrimu nanti?? Dimana ilmu mu Syafiq!" Suara Yusuf nyaring. Ummi, Raffi, dan Syafiq tentunya hanya bisa tertunduk dan terdiam. Tadi selepas sholat Isya, Raffi memberanikan diri menemui Ummi dan Abinya untuk menjelaskan prihal apa yang terjadi dengan Hasna. Sontak Yusuf dan Maryam terkejut, dan tentunya mereka berdua merasa marah dengan prilaku Syafiq yang begitu kekanak sekali.
"Pesan Ummi, lain kali bertabayyun dulu Syafiq. Jangan tergesa-gesa. Kamu tau, sifat tergesa-gesa itu dari syaithon. Apalagi kamu sendiri belum tahu kejelasannya bagaimana. Hanya melihat, tapi belum mendengar," tutur Ummi ikut berbicara.
"Besok pagi, Kita semua insyaAllah silaturrahim kerumah Ustaz Ibrahim," ujar Yusuf dengan nada yang mulai merendah. Selepas itu ia pun pergi menuju kamarnya.
Syafiq masih terdiam dan menunduk. Meratapi segala kesalahan yang ia perbuat. Hanya kesalah pahaman yang berujung membuat beban Ummi dan Abinya. Berulang kali dalam hati ia mengucapkan istighfar.
"Kalo begitu, Raffi pamit Ummi, malam ini Raffi mau tidur di asrama aja," ucap Raffi hendak bergegas namun ditahan Ummi.
"Fiq, kamu belum meminta maaf sama adikmu. Kamu sudah berprasangka jahat dengan adikmu sendiri. Bagaimana pun sebelum memperbaiki hubungan silaturrahim dengan orang lain, perbaiki dulu hubungan dekat, termasuk dengan adikmu ini."
Raffi memasang wajah yang malas. Entah mengapa terasa sesak sekali untuk Raffi.
Selain ia harus meingkhlaskan Hasna secara bersamaan, demi saudaranya Syafiq, saat itu pula itu tertuduh fitnah oleh kakanya itu hanya sebuah kesalah pahaman. "Gapapa Um, Raffi ikhlas dan Ridho kok. Raffi pamit dulu," ucap Raffi seraya menghela nafasnya dan menyalimi punggung tangan Ummi karena melihat Syafiq yang hanya diam tak membuka suara."Fiq! Kenapa diam???" Tanya ummi dengan heran ketika Raffi sudah menginjakkan kakinya, tak ada satu suara pun yang keluar dari mulut Syafiq.
Syafiq menutup wajah kusutnya dengan kedua telapak tangannya, menghembuskan nafas secara kasar.
"Fiq, Ummi dan Abi tidak pernah melajarkan kamu menjadi sosok egois seperti ini. Jika kamu salah, meminta maaf. Bukan diam. Ummi kecewa sama kamu Syafiq. Kamu tidak tahu bagaimana perasaan Raffi. Disaat Ummi merestui kamu dengan Hasna, secara bersamaan Ummi juga sudah menyakiti putra bungsu ummi," ujarnya dengan terisak lalu pergi.
Syafiq kembali terdiam mencerna perkataan Ummi. Benar. Apa yang terbesit dalam hatinya saat ini. Raffi mencintai Hasna. Bukan maksud Syafiq untuk bersikap egois untuk tidak meakui kesalahan. Justru saat ini Syafiq ingin berniat mengikhlaskan Hasna untuk Raffi. Namun di sisi lain, ia juga tidak bisa melepaskan wanita itu begitu saja.
Bersambung.
MasyaAllah baru update lagii 28-0ktober-2020 setelah stuck duathunn😳🙄😭😭maaf ya gays. Aku tu suka terhura karena notif pembaca SHCP masih ada. Bahkan ada beberapa yang masih DM untuk lanjut cerita ini. MasyaAllah
Semoga bisa rajin update terus yaa sampe tamat😭🙏🏻✨With love
@afifahhanafi20💝
KAMU SEDANG MEMBACA
Segenggam Harapan Cinta (Pesantren)
Spiritual(WARNING!!! SIAPKAN PASANGAN, KARENA MEMILIKI TINGKAT KEBAPERAN YANG MEMBUAT ANDA INGIN NIKAH ) FOLLOW SEBELUM BACA PRIVATE ACAK Segenggam harapan? Mampukah kau berjuang sendiri, ketika orang yang kita cintai sudah tidak seperti dahulu? Berjuang se...