Warning : Part ini mengandung kejengkelan yang tidak berarti 😅
Disarankan untuk menjaga hati...Happy Reading 💜
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
Ada rasa yang tidak menyenangkan, ketika melihat Nathan pergi dari Bar dengan ekspresi yang tidak senang. Entah kenapa Lea merasa bersalah dan perlu memberikan penjelasan kepada pria itu. Tanpa berkata apapun, Lea berlari mengejar Nathan keluar.
Dia menoleh ke kanan dan ke kiri, lalu mendapati SUV Range Rover milik Nathan mulai bergerak keluar dari pelataran parkir. Lea pun segera berlari ke tengah jalan sambil merentangkan kedua tangannya dan memejamkan matanya, ketika SUV itu hampir mengenainya.
"Lea, have you lost your mind?" teriak Nathan kaget, sambil keluar dari mobil dan berlari menghampirinya.
Lea mengerjap gugup ketika Nathan mengusap kepalanya, lalu menangkup wajahnya, kemudian menunduk sambil memperhatikan seluruh tubuhnya, untuk memastikan dirinya baik-baik saja.
"Kenapa kamu tiba-tiba lari, terus berdiri ngehalangin jalan begini, sih?" tanya Nathan dengan gusar. Suaranya gemetar, dan terlihat begitu cemas.
"Aku takut kamu udah keburu pergi," jawab Lea gugup.
Nathan mengerjap bingung sambil mengerutkan alisnya. "Ada apa? Kalau ada yang mau kamu tanyain, kamu bisa telepon. SMS kamu juga udah aku balas."
"Bukan soal itu," balas Lea lagi. Shit! Otaknya mendadak buntu.
Nathan terlihat semakin bingung dan Lea berusaha memutar otaknya untuk memberikan alasan, yang sebenarnya dia tidak memiliki alasan apapun, untuk mengejar Nathan.
"Are you okay?" tanya Nathan lagi, sambil membungkuk dengan kedua tangan yang menangkup bahunya, dan tatapan yang begitu dalam.
Lea membalas tatapan Nathan dengan degup jantung yang bergemuruh. Selama beberapa saat, dia tidak mampu menjawab pertanyaan Nathan, selain memandang paras rupawan yang ada di hadapannya. Bodoh? Lea sudah melebihi kata itu, ketika menggerakkan kakinya menyusul Nathan. Satu-satunya cara yang ingin diambilnya saat ini adalah jujur pada diri sendiri. Itu saja.
"A...aku pengen ngomong sama kamu," jawab Lea dengan pelan.
Nathan tidak langsung merespon jawabannya. Dia masih menatap Lea dengan seksama, seolah membaca apa yang dipikirkan Lea. Kemudian, dia mengangguk dan menegakkan tubuhnya, sambil melepas kedua tangannya dari bahu Lea.
"Okay, kamu bisa ngomong sekarang," ujar Nathan kemudian.
"Nggak di sini!" seru Lea cepat. Menyadari suaranya yang cukup keras, Lea mengatupkan bibirnya dan menoleh ke sekelilingnya untuk memastikan apakah ada yang mengikuti dari dalam. Ternyata tidak ada.
"Jadi, maunya ngomong dimana?" tanya Nathan sambil tersenyum.
"Kamu bisa tunggu sebentar? Aku ambil tas dulu di dalem," balas Lea.
Alis Nathan berkerut. "Emangnya kamu udah kelar performance-nya?"
"Udah."
"Terus, tadi kan kamu dijemput sama Adrian. Apa nggak..."
"Kok kamu bisa tahu kalo aku dijemput Adrian?" sela Lea heran.
Nathan bungkam. Dia terlihat salah tingkah karena baru saja mengeluarkan ucapan yang sepertinya disesalinya.
"Aku cuma tahu aja," jawab Nathan akhirnya.
Lea mengangguk paham. "Jadi, kamu punya waktu untuk ngomong sama aku? Aku takut kalo kamu udah keburu ada janji."
![](https://img.wattpad.com/cover/134875765-288-k945516.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
UNSPOKEN LOVE (SUDAH TERBIT)
RomanceCerita ini sudah pernah dipublikasi dan ditamatkan pada Des 2017 - Feb 2018. Revisi dimulai tanggal 18 Maret 2019... Jika ingin membaca, dimohon bersabar. Jangan uber minta upload karena saya revisi kalau lagi mood dan kalau lagi sempat saja. *****...