[9] Bingung Sendiri

286 85 15
                                    

Seongwoo sendirian menjaga Irene di UKS karena Chorong keluar sebentar untuk beliin sesuatu buat Irene kalau udah siuman nanti. Wajah Irene yang pucat membuat Seongwoo takut serta cemas dan makin merutuki dirinya sendiri.

Dan sejak Chorong pergi, jantung Seongwoo nggak stabil soalnya dia bisa lihat wajah Irene yang cantik banget pas terlelap itu secara langsung.

Sebuah pemandangan yang langka, menurut Seongwoo.

Keringat dingin juga menjalar keseluruh tubuhnya. Bahkan sampai ke telapak tangan mengingat sebelum Chorong pergi, dia berpesan ke Seongwoo untuk mengoleskan minyak kayu putih ke Irene.

Sampai sekarang Seongwoo dibuat bingung. Ya bingung karena ini ngolesinnya kaya apa. Masa harus dia? Mana perawat yang jaga lagi nggak ada.

Tidak lama, masuklah seorang wanita berpakaian serba putih, yang jelas bukan Chorong apalagi mbak kunti.

"Mbak Ayu kemana aja? Ini ada yang pingsan. UKS buka eh malah gak ada orang," kata Seongwoo kesal.

"Iya, Dek, maaf saya tadi kebelakang bentar," sahut wanita yang ternyata perawat di UKS.

"Ya udah deh. Mbak Ayu tolong olesin minyak kayu putih ini ke dadanya dong," kata Seongwoo sambil menyerahkan minyak kayu putih.

"Loh kenapa gak kamu aja yang olesin?"

"Kan saya cowok, Mbak Ayu."

"Biasanya juga seneng dikasi kesempatan gitu."

"yA itu emang fakta tapi ini beda cerita, Mbak. Masalahnya dia anu."

"Anu?"

"Anu─kalo adek saya bangun emang Mbak Ayu mau tanggung jawab??"

"Yeu enak ajaaa!"

"Ya buruan olesin, Mbak. Jangan banyak omong lagi," kata Seongwoo dan dia membalikkan badannya agar Ayu bisa mengoleskan minyak kayu putih ke Irene.

"Kan kamu yang ngajak saya ngomong."

Seongwoo mengelus pelan dadanya. Tapi itu emang bener.

"Lah ini kan Kak Irene? Kok dia bisa pingsan, Ong?"

"Ketimpuk bola basket tadi sama saya."

"Hm pantes aja kamu yang bawa kesini. Udah punya rasa tanggung jawab toh," cibir Mbak Ayu.

Iyadah Mbak serah lo aja, sahut Seongwoo dalam hati.

Pintu UKS terketuk dan dari sana muncul Chorong yang baru saja balik dari kantin.

"Gimana, Ong? Irene udah sadar?" tanyanya.

"Belum, Bu. Lagi diolesin minyak kayu putih sama Mbak Ayu."

Chorong mengangguk kemudian menghela napas lega, "Oiya, Ong. Tolong kamu jagain Irene dulu ya?"

"Loh kenapa, Bu?"

"Saya tadi terima telpon dari temen saya kalo dosen saya dikampus mau ketemu sama saya. Jadi tolong ya kamu jagain Irene disini."

Seongwoo kaget tapi dalam hati senang banget. Jagain Irene disini dan mereka bakal berdua doang. Eh, enggak. Bertiga sama Mbak Ayu.

"Tolong ya? Nanti saya bakal ijinin ke guru yang ngajar dikelas kamu kalo kamu gak bisa masuk dulu. Alesannya gampang lah."

Seongwoo tersenyum ragu dan dia mengangguk pelan. Chorong senang melihatnya.

"Kalo gitu saya pergi dulu ya. Titip Irene, Ong. Oiya nih, saya udah beliin susu beruang sama roti buat Irene. Kalo dia udah siuman tolong kamu kasihin ya. Ini kesukaan dia loh."

Seongwoo mengerutkan keningnya, "Iya, Bu, iya."

Chorong keluar dengan buru-buru dari UKS menuju ke arah kelasnya Seongwoo.

"Dah nih, Ong. Kamu jaga ya Kak Irenenya. Saya mau ngecek persediaan obat dulu," kata Ayu setelah selesai dengan tugasnya tadi.

"Oke, Mbak. Makasih ya."

"Awas ya kamu macem-macem entar saya laporin Bu Sarah."

"Allahumma. Iya dah, Mbak. Saya gak bakal macem-macem elah."

Seongwoo menghembuskan napas pasrah lalu dia duduk dikursi samping ranjang. Susu beruang beserta rotinya dia letakkan diatas nakas.

"Ya Allah ini mimpi atau beneran sih? Dihadapan gua ada bidadari cantik sedang memejamkan matanya."

Seongwoo memilih menunduk buat mainin hpnya. Ya dia bingung ngapain lagi sekarang. Jantungnya malah makin berdetak hebat.

"Eunggg─aduh. Ini dimana??"

Seongwoo mendongakkan kepalanya saat mendengar sebuah suara yang berasal dari Irene.

Plis, semoga Bu Irene gak sampe amnesia dah. Nanti gua yang kena ini, batin Seongwoo jadi ketar ketir.


How LuckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang