[17] Siaga

260 58 27
                                    

"Saya terima nikah dan kawinnya Irene Kania Diandra binti Indra Hidayat dengan maskawin tersebut dibayar tunai."

Ijab kabul dari suara lantang seorang Seongwoo Arjuna Raditya terdengar jelas dan membuat semua tamu undangan yang hadir terkesima.

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"SAAHHHH!!"

"Alhamdulillah."

Seongwoo sangat bahagia sekarang. Apalagi saat dia melihat Irene duduk disampingnya dan tersipu malu. Ingin rasanya Seongwoo menerkam langsung kalau tidak ingat ini masih acara pernikahan mereka.

"Kak."

"Hm?"

"Aku bahagia deh."

"Kamu kira aku gak bahagia?" tanya Irene.

Seongwoo tertawa lalu ia dengan perasaan malu-malu membelai wajah istrinya.
































"Seongwoo? Seongwoo? Bangun! Ini bukan rumah kamu apalagi kamar kamu."

Seongwoo kaget lalu dia bangun dari tidur singkatnya dikelas dan mimpi indahnya.

"Lah Bu Irene? Ibu ngapain disini?" tanya Seongwoo saat melihat Irene di hadapannya.

"Harusnya saya yang nanya ke kamu. Kamu ngapain tidur saat jam pelajaran saya? Mana tadi belai-belai mukanya Bobby. Kamu suka sama dia?"

Sebuah pertanyaan dari Irene lantas membuat seluruh siswa IPA 2 tertawa kencang. Memang sudah tidak diragukan lagi, kalau masalah menertawakan Seongwoo mereka juaranya.

Seongwoo menoleh kesampingnya. Dimana disitu Bobby duduk dan tangan kanannya membelai wajah Bobby.

"ANJING JIJIK BANGSAT," seru Seongwoo langsung melepaskan tangannya.

"Seongwoo! Omongannya suka gak disaring."

Tawa siswa IPA 2 kembali terdengar. Irene hanya menggelengkan kepalanya dan ikut tertawa pelan.

"Halah Ong sok jijik. Padahal tadi dia yang ngebelainya lembut bener sampe si Bobby ketagihan," kata Yuta mengada-ngada.

Bobby tidak terima, lalu berdiri sambil menunjuk ke Yuta. "Heh bilang aja lo kepengen di beli juga. Cih dasar tukang iri."

"Ngek. Lo bertiga sana dah saling belai. Dasar cowok kurang belaian deh," sahut Jisoo.

Mereka langsung diam. Malu lah coy. Apalagi kalau yang bicara cewek. Dimana harga diri bos?

"Sudah sudah. Kita lanjutkan lagi pelajarannya. Terus buat Seongwoo, kamu duduknya tukeran sama Nayeon dulu ke depan di sampingnya Jisoo. Nayeon kamu duduk sama Bobby dulu, ya?" pinta Irene ke anak muridnya.

"Yah Ibu. Bobby mah gituan, Nayeon gak suka," protes Nayeon dengan bibir yang dikerucutkan.

Irene menyatukan kedua alisnya. Heran dengan orang-orang kelas ini. "Lah kenapa? Bobby juga pinter kok walaupun usil dikit."

"Ya ampun, Bu. Bobby mana pernah usil sih?" tanya Bobby membela diri.

Seluruh siswa malah menyorakinya. Pada dasarnya, mereka tidak pernah percaya dengan apa yang Bobby ucapkan. Sangat fitnah.

"Gak papa kali, Nay. Duduk sama mantan siapa tau bisa balikan," celetukan Hanbin membuat anak kelas ketawa.

Bobby jadi malu-malu dan Nayeon rasanya ingin sekali menimpuk wajahnya pakai penghapus papan tulis yang ada diatas meja guru.

How LuckyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang