- 12 -

998 169 48
                                    





Hi, Hello




*
*
*






Kedua orang itu berjalan tanpa ada perbincangan. Hyunwoo fokus menuntun sepedanya, dan Kihyun fokus pada langkahnya. Dan jaket tebal Hyunwoo masih terlilit melindungi tubuh kecil Kihyun.

"Ki, bukankah kau harus bekerja?" Hyunwoo bertanya tiba-tiba.

Kihyun setengah terkejut. Menandakan bila pikirannya sedang melayang entah kemana. Hal itu memang bisa saja terjadi disaat tidak ada obrolan diantara mereka.

"Aku sudah berhenti kemarin," sahutnya.

"Kenapa?"

"Hmmm... kostum itu membuatku pengap. Tenang saja, aku akan segera mencari pekerjaan lagi. Jadi kau tidak perlu khawatir. Ku pastikan aku bisa memberimu makanan yang layak selama kau tinggal di rumahku," Kihyun meringis. Memperlihatkan deretan giginya. Dan itu terlihat sangat menggemaskan.

"Apa kau sedang menyindirku? Kalimatmu kelihatan sekali sedang meremehkanku. Kau pikir aku tidak bisa bekerja sepertimu? Lihat saja nanti bila aku mendapatkan pekerjaan dan gaji yang lebih tinggi darimu. CK!" setelah berdecak, Hyunwoo mempercepat langkahnya.

Kihyun segera berlari kecil untuk menyamakan langkahnya dengan Hyunwoo. "Apa kau marah padaku? Apa kalimatku tadi menyakiti perasaanmu?"

"Tidak. Aku marah pada diriku sendiri."

Kihyun terdiam. Niatnya untuk menjahili Hyunwoo pun juga ikut menghilang. Ia yakin ucapan pria di sampingnya itu benar-benar dari hati yang terdalam.

Hyunwoo yang tak sengaja mendapati wajah Kihyun berubah itu seketika berujar kembali, "Hyaaa, aku sungguh tidak marah padamu. Aku kedinginan, makanya aku mempercepat jalanku. Berterimakasih lah karena aku sudah berbaik hati meminjamkan jaketku."

Hyunwoo sepertinya sudah lupa bila saat hujan turun tadi, Kihyun lah yang memberikan kehangatan pada dirinya. Melindunginya dari dingin.

Berkat obrolan yang tidak menjurus itu, mereka akhirnya sampai di rumah Kihyun. Hyunwoo memarkirkan sepedanya dan tak lupa melilitkan rantai pengaman di roda sepedanya.

"Aku akan memasak air untuk mu. Mandilah dengan air hangat," ujar Kihyun sambil menekan gagang pintu.

"Kiii, kau sudah pulang?!!! Malam ini aku menginap di sini yaaa?" suara berisik itu muncul dari dapur.

Hyunwoo segera menoleh pada Kihyun. Sementara Kihyun membulatkan matanya lebar-lebar setelah mendengar suara setengah berat yang sangat familiar di telinganya.

Tak lama Yoongi muncul dari dapur dengan membawa panci berisi mi yang baru matang dan akan di santapnya sebagai makan malam.

"Ki, dia siapa?" Yoongi menaruh pancinya dan bertanya.

Kihyun segera berlari ke tempat Yoongi dan mulai menyeret sahabatnya itu keluar.

"YAAAAA!!! KENAPA KAU MENDORONGKU KELUAR?!!! AKU MAU MENGINAP DISINI!!!"

Kihyun tidak mau dengar apapun alasan Yoongi dan terus fokus menyeretnya keluar.

Setelah menutup pintu dan membiarkan Hyunwoo sendiri di dalam, Kihyun melepas Yoongi. Keduanya kini berada di teras depan rumah Kihyun.

"Kenapa kau selalu ke rumahku?!! Apa rumahmu tidak cukup mewah untuk kau tinggali? Kenapa kau senang sekali dengan rumah kumuhku?!"

"Itu bukan rumah. Itu neraka. Kau tau sendiri kan."

Hi, Hello [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang